Bupati Giri Prasta: Tingkatkan Sektor Pariwisata Bersinergi dengan Kelautan
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta bersama Wabup Ketut Suiasa dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Prof Gde Pitana, memimpin parade pembukaan Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung, Rabu (9/5), di Pantai Pandawa Kutuh, Kecamatan Kuta.
Festival Budaya Bahari Usung Tema ‘Persembahan kepada Laut’
MANGUPURA, NusaBali
Arak-arakan diikuti rombongan, Bendesa Adat Kutuh Made Wena, dan Kadisparda Badung Made Badra.
Hadir dalam acara tersebut pimpinan DPRD Badung yang diwakili I Gusti Anom Gumanti, Nyonya Seniasih Giri Prasta, Nyonya Kristiani Suiasa, pimpinan OPD Pemkab Badung, Ketua Gatriwara Badung, Ketua BPPD dan PHRI Badung, Muspika Kecamatan Kutsel, Asosiasi Pariwisata, tokoh adat dan agama di Badung, dan mitra stakeholder.
Bupati Giri Prasta mengatakan, Festival Budaya Bahari Badung yang bertema ‘Persembahan kepada Laut’, adalah bentuk komitmen pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir, yang dikemas dalam bentuk pertunjukan, seni, dan budaya. Melalui event tersebut pihaknya akan mempertontonkan konsep blue ekonomi, yang mana keberadaan laut harus dijaga, dilestarikan dengan baik, dan biota laut harus tetap dilestarikan. Kegiatan ini juga untuk melindungi masyarakat petani pesisir, yang notabene bersentuhan langsung dengan laut.
“Kita ingin pelaksanaan event ini berjalan sempurna, ini akan terus kita evaluasi. Sehingga ke depan benar-benar bisa berkelas internasional dengan event yang dihelat berkelas internasional. Ini akan menjadi event tahunan sehingga atlet-atlet dari luar negeri dan pecinta sport tourism akan berkunjung ke Bali dan menikmati Bali,” ujarnya.
Berbagai inovasi dalam upaya menjaga laut dan memberdayakan nelayan, seperti pasar ikan higienis, modernisasi penangkapan ikan oleh nelayan dengan mengadopsi IT dan ramah lingkungan. Selain itu mensinergikan sektor bahari dengan pariwisata adalah konsep yang sedang digenjot, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Badung dan meningkatkan lenght of stay. “Pariwisata kita ini perlu sentuhan dan terus ditingkatkan. Karena itulah inovasi dan promosi ini sangat diperlukan,” tegasnya. Dia berharap dukungan semua pihak dalam merealisasikan hal tersebut, sebagai upaya mensejahterakan masyarakat.
Apresiasi setinggi-tingginya diberikan oleh Gde Pitana atas terselenggaranya Festival Budaya Bahari Badung untuk yang kedua kalinya. Festival tersebut dinilai memiliki peran yang sangat strategis di bidang pariwisata dan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun sayangnya marine base tourism seperti itu relatif terlupakan, karena selama ini lebih berkonsentrasi pada land base tourism.
“Festival adalah suatu satu cara untuk mempromosikan pariwisata dan daerahnya. Kita harapkan festival ini bisa menjadi salah satu event yang ada dalam kalender of event. Festival Budaya Bahari ini menunjukkan keberpihakan sektor pariwisata kepada lingkungan. Karena pariwisata telah mendorong kegairahan masyarakat dalam berkebudayaan dan mencintai lingkungannya,” tandasnya. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Arak-arakan diikuti rombongan, Bendesa Adat Kutuh Made Wena, dan Kadisparda Badung Made Badra.
Hadir dalam acara tersebut pimpinan DPRD Badung yang diwakili I Gusti Anom Gumanti, Nyonya Seniasih Giri Prasta, Nyonya Kristiani Suiasa, pimpinan OPD Pemkab Badung, Ketua Gatriwara Badung, Ketua BPPD dan PHRI Badung, Muspika Kecamatan Kutsel, Asosiasi Pariwisata, tokoh adat dan agama di Badung, dan mitra stakeholder.
Bupati Giri Prasta mengatakan, Festival Budaya Bahari Badung yang bertema ‘Persembahan kepada Laut’, adalah bentuk komitmen pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir, yang dikemas dalam bentuk pertunjukan, seni, dan budaya. Melalui event tersebut pihaknya akan mempertontonkan konsep blue ekonomi, yang mana keberadaan laut harus dijaga, dilestarikan dengan baik, dan biota laut harus tetap dilestarikan. Kegiatan ini juga untuk melindungi masyarakat petani pesisir, yang notabene bersentuhan langsung dengan laut.
“Kita ingin pelaksanaan event ini berjalan sempurna, ini akan terus kita evaluasi. Sehingga ke depan benar-benar bisa berkelas internasional dengan event yang dihelat berkelas internasional. Ini akan menjadi event tahunan sehingga atlet-atlet dari luar negeri dan pecinta sport tourism akan berkunjung ke Bali dan menikmati Bali,” ujarnya.
Berbagai inovasi dalam upaya menjaga laut dan memberdayakan nelayan, seperti pasar ikan higienis, modernisasi penangkapan ikan oleh nelayan dengan mengadopsi IT dan ramah lingkungan. Selain itu mensinergikan sektor bahari dengan pariwisata adalah konsep yang sedang digenjot, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Badung dan meningkatkan lenght of stay. “Pariwisata kita ini perlu sentuhan dan terus ditingkatkan. Karena itulah inovasi dan promosi ini sangat diperlukan,” tegasnya. Dia berharap dukungan semua pihak dalam merealisasikan hal tersebut, sebagai upaya mensejahterakan masyarakat.
Apresiasi setinggi-tingginya diberikan oleh Gde Pitana atas terselenggaranya Festival Budaya Bahari Badung untuk yang kedua kalinya. Festival tersebut dinilai memiliki peran yang sangat strategis di bidang pariwisata dan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun sayangnya marine base tourism seperti itu relatif terlupakan, karena selama ini lebih berkonsentrasi pada land base tourism.
“Festival adalah suatu satu cara untuk mempromosikan pariwisata dan daerahnya. Kita harapkan festival ini bisa menjadi salah satu event yang ada dalam kalender of event. Festival Budaya Bahari ini menunjukkan keberpihakan sektor pariwisata kepada lingkungan. Karena pariwisata telah mendorong kegairahan masyarakat dalam berkebudayaan dan mencintai lingkungannya,” tandasnya. *asa
Komentar