60 Persen Petani di Denpasar Dapatkan Kartu Tani
Sebanyak 60 persen petani di Denpasar sudah memiliki Kartu Tani yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pembelian bahan-bahan pertanian.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya pembelian pupuk bersubsidi yang dapat meringankan para petani untuk keperluan pertanian. Dengan Kartu Tani ini juga memudahkan Dinas Pertanian mendata petani yang aktif saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, mengungkapkan sejak beberapa bulan lalu program ini telah dilakukan dengan menggandeng salah satu bank pemerintah. Sedikitnya sudah 60 persen petani di kota ini sudah memiliki Kartu Tani. “Ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam kesejahteraan dan pemberdayaan petani dengan membuat program pelayanan bermanfaat bagi petani. Pelayanan dengan pendekatan teknologi pertanian yang bermanfaat hingga memberikan kemudahan bagi petani,” katanya, baru-baru ini.
Kartu Tani ini dapat dimanfaatkan para petani untuk melakukan transaksi pembelian pupuk bersubsidi di lokasi yang ditentukan. Sebagai pilot project (percontohan) Kartu Tani kerjasama dengan salah satu bank pemerintah dan sudah diberikan kepada 38 petani di Subak Umadesa beberapa waktu lalu.
Program ini juga merupakan bagian dari smart city dan petani harus proaktif memanfaatkan jasa pelayanan menggunakan Kartu Tani untuk membeli pupuk bersubsidi. Selain itu, petani juga terdata dengan baik, sehingga bila ada program lainnya yang terkait dengan bantuan, penyalurannya bisa tepat sasaran. Karena data basenya sudah ada.
Ambara Putra mengatakan, pertanian sebagai salah satu sektor unggulan karena perannya sangat stratgis, yakni penyediaan pangan. Dengan Kartu Tani sebagai kolaborasi dari pemanfaatan teknologi memberikan pelayanan optimal bagi petani untuk memperoleh bantuan atau subsidi sarana produksi pertanian.
Menurut Ambara, untuk tahap pertama sebanyak 38 petani di Umadesa telah mendapatkan kartu ini di penghujung 2017 lalu. Tahun ini pihaknya yakin seluruh petani di Kota Denpasar akan memiliki kartu ini. “Disamping sebagai identitas petani, kartu ini juga bisa digunakan untuk membaca alokasi atau kuota dan pembayaran pupuk bersubsidi,” terangnya. *m
Salah satunya pembelian pupuk bersubsidi yang dapat meringankan para petani untuk keperluan pertanian. Dengan Kartu Tani ini juga memudahkan Dinas Pertanian mendata petani yang aktif saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, mengungkapkan sejak beberapa bulan lalu program ini telah dilakukan dengan menggandeng salah satu bank pemerintah. Sedikitnya sudah 60 persen petani di kota ini sudah memiliki Kartu Tani. “Ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam kesejahteraan dan pemberdayaan petani dengan membuat program pelayanan bermanfaat bagi petani. Pelayanan dengan pendekatan teknologi pertanian yang bermanfaat hingga memberikan kemudahan bagi petani,” katanya, baru-baru ini.
Kartu Tani ini dapat dimanfaatkan para petani untuk melakukan transaksi pembelian pupuk bersubsidi di lokasi yang ditentukan. Sebagai pilot project (percontohan) Kartu Tani kerjasama dengan salah satu bank pemerintah dan sudah diberikan kepada 38 petani di Subak Umadesa beberapa waktu lalu.
Program ini juga merupakan bagian dari smart city dan petani harus proaktif memanfaatkan jasa pelayanan menggunakan Kartu Tani untuk membeli pupuk bersubsidi. Selain itu, petani juga terdata dengan baik, sehingga bila ada program lainnya yang terkait dengan bantuan, penyalurannya bisa tepat sasaran. Karena data basenya sudah ada.
Ambara Putra mengatakan, pertanian sebagai salah satu sektor unggulan karena perannya sangat stratgis, yakni penyediaan pangan. Dengan Kartu Tani sebagai kolaborasi dari pemanfaatan teknologi memberikan pelayanan optimal bagi petani untuk memperoleh bantuan atau subsidi sarana produksi pertanian.
Menurut Ambara, untuk tahap pertama sebanyak 38 petani di Umadesa telah mendapatkan kartu ini di penghujung 2017 lalu. Tahun ini pihaknya yakin seluruh petani di Kota Denpasar akan memiliki kartu ini. “Disamping sebagai identitas petani, kartu ini juga bisa digunakan untuk membaca alokasi atau kuota dan pembayaran pupuk bersubsidi,” terangnya. *m
Komentar