Pj Bupati Rochineng Tinjau Pembangunan Fasilitas Umum
Meski dalam suasana hari libur, Hari Raya Kenaikan Isa Almasih, Kamis (10/5), Pj Bupati Gianyar I Ketut Rochineng bersama Sekdakab Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, dan jajaran meninjau sejumlah proyek pembangunan fasilitas umum.
GIANYAR, NusaBali
Di antaranya, pasar dan jembatan di wilayah Kecamatan Blahbatuh, Sukawati, dan Ubud. Di Kecamatan Blahbatuh, PJ Rochineng meninjau pembangunan Pasar Desa Keramas yang sedang proses tender. Pembangunan pasar ini ditarget selesai tahun ini bersumber dana dari APBD/DAK Rp 4,1 miliar. PJ Rochineng juga mengunjungi pasar sementara Desa Keramas untuk menggali aspirasi sejumlah pedagang.
Kata Pj Rochineng, beberapa bulan ke depan proses pembangunan pasar ini akan dimulai. ‘’Pasar baru ini bisa menampung 203 pedagang, melebihi jumlah pedagang yang ada di pasar sementara saat ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Pj Bupati Rochineng meninjau proyek jembatan Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati, karena beberapa bulan lalu jebol. Jembatan ini merupakan salah satu dari delapan titik bencana di Gianyar, beberapa waktu lalu. Dari delapan itu, tiga obyek akibat bencana sudah digarap berbiaya APBD, sisanya lima titik lainnya belum bisa dibiayai APBD karena biayanya tinggi, sekitar Rp 13 miliar. “Jembatan ini (Tegenungan) sangat penting keberadaannya bagi masyarakat. Saya sudah perintahkan OPD terkait untuk mengajukan proposal ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk penggarapan lima titik bencana lain,” tambah Rochineng.
Pj Rochineng juga meninjau lokasi pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di Desa Celuk, Sukawati. Bangunan yang ditarget kelar tahun 2018 ini bantuan dari Kementerian Perindustrian RI Rp 5,2 miliar. Bangunan ini sebagai upaya Pemkab Gianyar dalam mengembalikan citra Desa Celuk sebagai sentra kerajinan perak. Sentra IKM juga akan digunakan untuk pusat pelestarian dan peningkatan keterampilan perajin perak di Desa Celuk dan sekitarnya, dikelola Pemkab Gianyar.
Kunjungan selanjutnya ke proyek Pasar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati. Proyek ini berbiaya Rp 9,8 miliar dari dana DAK Rp 4 miliar dan bantuan Kementerian Perdagangan RI Rp 5,8 miliar. Pembangunan pasar ini atas kerjasama Pemkab Gianyar - Desa Pakraman Silakarang. Pemkab mengerjakan bangunan pasar, sedangkan desa pakraman menyediakan lahan. Pj Rochineng juga meninjau Pasar Ubud yang dua tahun lalu terbakar. Sejumlah pedagang sempat menanyakan terkait lamanya perbaikan bangunan pasar tersebut. Dijelaskan, tahun 2017, perbaikan bangunan pasar ini dianggarkan Rp 10 miliar. Namun kajian kelayakan gedung yang terbakar baru diterima pertengahan tahun 2017. Isi kajian, bangunan pascaterbakar harus dibangun ulang sehingga perbaikan tidak bisa dikerjakan. Namun, tahun 2018 pembongkaran sudah dianggarkan dan pembangunan akan rampung tahun 2019. Rencananya, Pasar Ubud dibangun berlantai dua dengan dana Rp 40 miliar. Sumber dana dari Pusat yang sudah dikoordinasikan Pj Rochineng.
Di pasar tersebut akan dibangun basemen untuk parkir roda dua dan di lantai 1 untuk parkir roda empat dan beberapa pedagang. 43 pedagang akan ditempatkan di lantai dua. “Semuanya akan kami tata, sehingga pedagang dan pengunjung pasar sama-sama nyaman,” jelas Pj Rochineng.*Isa
Kata Pj Rochineng, beberapa bulan ke depan proses pembangunan pasar ini akan dimulai. ‘’Pasar baru ini bisa menampung 203 pedagang, melebihi jumlah pedagang yang ada di pasar sementara saat ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Pj Bupati Rochineng meninjau proyek jembatan Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati, karena beberapa bulan lalu jebol. Jembatan ini merupakan salah satu dari delapan titik bencana di Gianyar, beberapa waktu lalu. Dari delapan itu, tiga obyek akibat bencana sudah digarap berbiaya APBD, sisanya lima titik lainnya belum bisa dibiayai APBD karena biayanya tinggi, sekitar Rp 13 miliar. “Jembatan ini (Tegenungan) sangat penting keberadaannya bagi masyarakat. Saya sudah perintahkan OPD terkait untuk mengajukan proposal ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk penggarapan lima titik bencana lain,” tambah Rochineng.
Pj Rochineng juga meninjau lokasi pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di Desa Celuk, Sukawati. Bangunan yang ditarget kelar tahun 2018 ini bantuan dari Kementerian Perindustrian RI Rp 5,2 miliar. Bangunan ini sebagai upaya Pemkab Gianyar dalam mengembalikan citra Desa Celuk sebagai sentra kerajinan perak. Sentra IKM juga akan digunakan untuk pusat pelestarian dan peningkatan keterampilan perajin perak di Desa Celuk dan sekitarnya, dikelola Pemkab Gianyar.
Kunjungan selanjutnya ke proyek Pasar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati. Proyek ini berbiaya Rp 9,8 miliar dari dana DAK Rp 4 miliar dan bantuan Kementerian Perdagangan RI Rp 5,8 miliar. Pembangunan pasar ini atas kerjasama Pemkab Gianyar - Desa Pakraman Silakarang. Pemkab mengerjakan bangunan pasar, sedangkan desa pakraman menyediakan lahan. Pj Rochineng juga meninjau Pasar Ubud yang dua tahun lalu terbakar. Sejumlah pedagang sempat menanyakan terkait lamanya perbaikan bangunan pasar tersebut. Dijelaskan, tahun 2017, perbaikan bangunan pasar ini dianggarkan Rp 10 miliar. Namun kajian kelayakan gedung yang terbakar baru diterima pertengahan tahun 2017. Isi kajian, bangunan pascaterbakar harus dibangun ulang sehingga perbaikan tidak bisa dikerjakan. Namun, tahun 2018 pembongkaran sudah dianggarkan dan pembangunan akan rampung tahun 2019. Rencananya, Pasar Ubud dibangun berlantai dua dengan dana Rp 40 miliar. Sumber dana dari Pusat yang sudah dikoordinasikan Pj Rochineng.
Di pasar tersebut akan dibangun basemen untuk parkir roda dua dan di lantai 1 untuk parkir roda empat dan beberapa pedagang. 43 pedagang akan ditempatkan di lantai dua. “Semuanya akan kami tata, sehingga pedagang dan pengunjung pasar sama-sama nyaman,” jelas Pj Rochineng.*Isa
Komentar