nusabali

Meriam yang Pecah Memakan Korban

  • www.nusabali.com-meriam-yang-pecah-memakan-korban

Sebuah acara adat pada peringatan satu tahun Raja Gunung Sahilan di Kabupaten Kampar, Riau, berujung maut, Rabu (9/5).

Acara Adat di Riau Berujung Maut

PEKANBARU, NusaBali
Karena, lelo pusako atau meriam tradisional yang dibunyikan saat acara ini pecah dan serpihannya mengenai warga di lokasi acara tersebut. Satu orang tewas dan empat korban lainnya luka-luka.Menurut informasi yang dirangkum, korban yang meninggal dunia bernama Ikram (38). Tiga korban luka berat, Sumanto Rebo (58), Rapika Alni (16) dan Aisyah (12). Sedangkan satu orang korban, Sarinah (51) mengalami luka ringan.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto mengatakan, para korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis."Satu orang korban meninggal dunia sudah diserahkan ke pihak keluarganya," kata Sunarto pada wartawan, Kamis(10/5) seperti dilansir kompas.

Dia menjelaskan, insiden ini terjadi saat acara peringatan satu tahun Raja Gunung Sahilan HM T Nizar Yang Dipertuan Agung di Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.

Sebelum acara dimulai, panitia sudah menyiapkan satu lelo pusako milik desa setempat dan akan dibunyikan ketika rombongan raja tiba di acara. Lelo pusako berukuran 1 meter dengan 7 diameter itu diisi dengan serabut kelapa dan diberi bubuk mesiu atau bahan peledak.

Sekitar pukul 10.00 WIB, acara diawali dengan arak ninik mamak diiringi musik tradisional, gong dari Kantor Desa Gunung Sahilan menuju istana raja."Rombongan Raja Gunung Sahilan tiba sekitar pukul 11.00 WIB didampingi Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira dan tokoh masyarakat Kabupaten Kampar lainnnya," kata Sunarto.

Sesampainya di gerbang istana, salah satu penyelenggara acara, Zailam alias Ilam membunyikan lelo pusako tersebut, sebagai tanda dimulainya acara adat. Namun, lelo yang dibunyikan itu langsung pecah dan serpihannya mengenai warga di lokasi acara. Acara pun langsung berhenti. Para panitia panik atas kejadian tersebut.

Warga yang hadir saat itu sekitar 1.500 orang. Karena, acara peringatan satu tahun Raja Gunung Sahilan juga akan diadakan tabligh akbar yang menghadirkan Ustadz Abdul Somad. Namun, Ustadz Somad batal hadir."Acara terpaksa dihentikan, karena korban harus dievakuasi. Petugas langsung mengamankan lokasi kejadian," kata Sunarto. *

Komentar