Nelayan Paceklik Ikan
Sejak sebulan terakhir, nelayan di Karangasem nihil tangkapan ikan.
AMLAPURA, NusaBali
Nelayan yang paceklik ikan banting haluan jadi peternak. Hasil tak menentu menyebabkan para nelayan berutang. Diharapkan, peceklik ini segera berlalu agar masyarakat bisa konsumsi ikan.
Ketua Kelompok Nelayan Segara Anyar, Banjar Tukad Abu, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, I Komang Patra, mengatakan buat pertama kali nelayan tanpa tangkapan ikan. Padahal di perairan Kecamatan Kubu banyak rumpon. Setiap kelompok nelayan harus punya rumpon, namun tak ada ikan yang datang. “Kelompok Segara Anyar beranggotakan 21 orang. Selama sebulan tidak melaut karena tidak ada ikan. Sebagian beralih jadi peternak, tetapi hasilnya tidak seberapa,” jelas Komang Patra, Kamis (10/5). Dikatakan, biaya melaut cukup tinggi, Rp 100 ribu untuk beli bahan bakar.
Sementara Ketua Kelompok Nelayan Mina Jaya, I Nyoman Mangku, mengaku anggotanya enggan turun melaut karena tidak ada ikan yang diburu. “Nelayan kali ini benar-benar paceklik. Sehingga tidak ada ikan yang terjual di pasar,” kata Nyoman Mangku. Bukan hanya di Kecamatan Kubu, di Kecamatan Manggis dan Kecamatan Abang juga tanpa ikan. “Kondisi ini menyebabkan nelayan banyak utang. Mereka tak mampu bayar utang karena hasilnya tidak menentu,” jelasnya. *k16
Ketua Kelompok Nelayan Segara Anyar, Banjar Tukad Abu, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, I Komang Patra, mengatakan buat pertama kali nelayan tanpa tangkapan ikan. Padahal di perairan Kecamatan Kubu banyak rumpon. Setiap kelompok nelayan harus punya rumpon, namun tak ada ikan yang datang. “Kelompok Segara Anyar beranggotakan 21 orang. Selama sebulan tidak melaut karena tidak ada ikan. Sebagian beralih jadi peternak, tetapi hasilnya tidak seberapa,” jelas Komang Patra, Kamis (10/5). Dikatakan, biaya melaut cukup tinggi, Rp 100 ribu untuk beli bahan bakar.
Sementara Ketua Kelompok Nelayan Mina Jaya, I Nyoman Mangku, mengaku anggotanya enggan turun melaut karena tidak ada ikan yang diburu. “Nelayan kali ini benar-benar paceklik. Sehingga tidak ada ikan yang terjual di pasar,” kata Nyoman Mangku. Bukan hanya di Kecamatan Kubu, di Kecamatan Manggis dan Kecamatan Abang juga tanpa ikan. “Kondisi ini menyebabkan nelayan banyak utang. Mereka tak mampu bayar utang karena hasilnya tidak menentu,” jelasnya. *k16
1
Komentar