Teroris Tikam Polisi Saat Berjaga di Mako Brimob hingga Tewas
Sehari pasca redanya kerusuhan 156 napi teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5) pagi, yang menewaskan 5 polisi, kembali terjadi penyerangan petugas di tempat yang sama.
Sehari Pasca Rusuh Rutan Mako Brimob
JAKARTA, NusaBali
Korbannya adalah Bripka Marhum Frence, yang ditikam terduga teroris bernama Tendi Sumarno, 23, dengan pisau beracun hingga tewas saat berjaga di Mako Brimob, Jumat (11/5) dinihari.
Aksi penikaman yang menewaskan Bripka Frence bermula ketika korban sedang berjaga di kawasan sekitar Mako Brimob, Kamis malam pukul 23.39 WIB. Kala itu, Bripka Frence melihat ada orang mencurigakan yang sedang mengamati pen-jagaan di Mako Brimob. Bripka Frence mengamati orang tak dikenal tersebut se-lama 2 jam hingga Jumat dinihari pukul 01.39 WIB.
Bripka Frence kemudian meminta bantuan Briptu Gustriuce dan Bripka Rahmad Muin untuk menemui pelaku guna dimintai keterangan, karena gelagatnya sangat mencurigakan. Kepada polisi, pelaku mengaku bernama Tendi Sumarno. "Saat diamankan, pelaku sempat digeledah, baik badan maupun tas bawaannya. Namun, tidak ditemukan apa-apa," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, Jumat kemarin.
Polisi kemudian membawa Tendi Sumarno ke salah satu ruangan kantor di Mako Brimob Kelapa Dua. Mereka membawa pelaku dengan mengendara sepeda motor. "Setibanya di kantor saat akan masuk ruangan, orang yang mengaku bernama TS (tendi Sumarno) tiba-tiba mengeluarkan pisau yang ternyata disimpan di bawah alat kemaluannya," jelas Irjen Setyo.
Saat itu, Bripka Frence berjalan dalam posisi di depan, diikuti Tendi Sumarn, Briptu Gustriuce, dan Bripka Rahmad. Setelah mengeluarkan pisau, Tendi Sumarno langsung mengejar Bripka Frence seraya menikamnya di bagin perut. "Bripka Frence luka tikam di perut, luka terbuka," papar Irjen Setyo.
Aksi penikaman maut itu terjadi sekitar pukul 02.29 WIB. Usai menikam Bripka Frence, Tendi Sumarni langsung berbalik dan menyerang Briptu Gustriuce. Begitu diserang, Briptu Gustriuce pun mengambil tindakan tegas menembak pelaku hingga terluka. Selanjutnya, Bripka Frence yang terluka tusuk dan pelaku Tendi Sumarno yang terluka tembak dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Bripka Frence tidak tertolong.
Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pisau yang digunakan Tendi Sumarno untuk menikam Bripka Frence diduga beracun. "Bukan menusuk ya, sebetulnya menyabet. Beda, menusuk itu tajam ke dalam, ini menyamping. Luka tidak terlalu besar ya, tapi diduga ada racun,” ujar Jenderal Tito dilansir detikcom setelah mendatangi rumah duka Aipda Denny Setiadi (salah satu korban penyanderaan napi teroris di Rutan mako Brimob, red), Jalan Kramat 3E Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat kemarin.
“Kemudian, temannya yang lain langsung menembak. Ini boleh, ancaman mematikan tembak, sehingga yang bersangkutan meninggal di tempat," lanjut Jenderal Tito. Disebutkan, luka yang dialami Bripka Frence sangat kecil, tapi mematikan. “Kemungkinan besar pisau beracun, ini sedang diperiksa Puslabfor," katanya.
Polisi masih menyelidiki hubungan Tendi Sumarno dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Irjen Setyo Warsito, penyelidikan tersebut berkaitan dengan penangkapan 4 terduga teroris di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa barat, Kamis dinihari pukul 01.35 WIB.
Empat terduga teroris ini diketahui berniat menyerang Mako Brimob saat kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Mereka masing-masing berinisial AM, 39, HG, 41, RA, 41, dan JG, 30. RA dan JG melakukan perlawanan saat ditangkap polisi. Bahkan, keduanya berupaya merebut pistol polisi sehingga diberi tindakan tegas.
"Tersangka RA dan JG melakukan perlawanan kepada anggota yang membawa-nya. Mereka berontak dan berusaha mencekik anggota hingga borgol yang dipakaikan ke mereka terlepas dan keduanya merebut senjata api," jelas Irjen Setyo. "Dari hasil pemeriksaan sementara, diperoleh informasi keempat terduga teroris ini merupakan jaringan JAD Bandung, yang akan bergerak ke Jakarta, khususnya Mako Brimob. Patut diduga akan ikut melakukan aksi saat kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob."
JAKARTA, NusaBali
Korbannya adalah Bripka Marhum Frence, yang ditikam terduga teroris bernama Tendi Sumarno, 23, dengan pisau beracun hingga tewas saat berjaga di Mako Brimob, Jumat (11/5) dinihari.
Aksi penikaman yang menewaskan Bripka Frence bermula ketika korban sedang berjaga di kawasan sekitar Mako Brimob, Kamis malam pukul 23.39 WIB. Kala itu, Bripka Frence melihat ada orang mencurigakan yang sedang mengamati pen-jagaan di Mako Brimob. Bripka Frence mengamati orang tak dikenal tersebut se-lama 2 jam hingga Jumat dinihari pukul 01.39 WIB.
Bripka Frence kemudian meminta bantuan Briptu Gustriuce dan Bripka Rahmad Muin untuk menemui pelaku guna dimintai keterangan, karena gelagatnya sangat mencurigakan. Kepada polisi, pelaku mengaku bernama Tendi Sumarno. "Saat diamankan, pelaku sempat digeledah, baik badan maupun tas bawaannya. Namun, tidak ditemukan apa-apa," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, Jumat kemarin.
Polisi kemudian membawa Tendi Sumarno ke salah satu ruangan kantor di Mako Brimob Kelapa Dua. Mereka membawa pelaku dengan mengendara sepeda motor. "Setibanya di kantor saat akan masuk ruangan, orang yang mengaku bernama TS (tendi Sumarno) tiba-tiba mengeluarkan pisau yang ternyata disimpan di bawah alat kemaluannya," jelas Irjen Setyo.
Saat itu, Bripka Frence berjalan dalam posisi di depan, diikuti Tendi Sumarn, Briptu Gustriuce, dan Bripka Rahmad. Setelah mengeluarkan pisau, Tendi Sumarno langsung mengejar Bripka Frence seraya menikamnya di bagin perut. "Bripka Frence luka tikam di perut, luka terbuka," papar Irjen Setyo.
Aksi penikaman maut itu terjadi sekitar pukul 02.29 WIB. Usai menikam Bripka Frence, Tendi Sumarni langsung berbalik dan menyerang Briptu Gustriuce. Begitu diserang, Briptu Gustriuce pun mengambil tindakan tegas menembak pelaku hingga terluka. Selanjutnya, Bripka Frence yang terluka tusuk dan pelaku Tendi Sumarno yang terluka tembak dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Bripka Frence tidak tertolong.
Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pisau yang digunakan Tendi Sumarno untuk menikam Bripka Frence diduga beracun. "Bukan menusuk ya, sebetulnya menyabet. Beda, menusuk itu tajam ke dalam, ini menyamping. Luka tidak terlalu besar ya, tapi diduga ada racun,” ujar Jenderal Tito dilansir detikcom setelah mendatangi rumah duka Aipda Denny Setiadi (salah satu korban penyanderaan napi teroris di Rutan mako Brimob, red), Jalan Kramat 3E Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat kemarin.
“Kemudian, temannya yang lain langsung menembak. Ini boleh, ancaman mematikan tembak, sehingga yang bersangkutan meninggal di tempat," lanjut Jenderal Tito. Disebutkan, luka yang dialami Bripka Frence sangat kecil, tapi mematikan. “Kemungkinan besar pisau beracun, ini sedang diperiksa Puslabfor," katanya.
Polisi masih menyelidiki hubungan Tendi Sumarno dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Irjen Setyo Warsito, penyelidikan tersebut berkaitan dengan penangkapan 4 terduga teroris di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa barat, Kamis dinihari pukul 01.35 WIB.
Empat terduga teroris ini diketahui berniat menyerang Mako Brimob saat kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Mereka masing-masing berinisial AM, 39, HG, 41, RA, 41, dan JG, 30. RA dan JG melakukan perlawanan saat ditangkap polisi. Bahkan, keduanya berupaya merebut pistol polisi sehingga diberi tindakan tegas.
"Tersangka RA dan JG melakukan perlawanan kepada anggota yang membawa-nya. Mereka berontak dan berusaha mencekik anggota hingga borgol yang dipakaikan ke mereka terlepas dan keduanya merebut senjata api," jelas Irjen Setyo. "Dari hasil pemeriksaan sementara, diperoleh informasi keempat terduga teroris ini merupakan jaringan JAD Bandung, yang akan bergerak ke Jakarta, khususnya Mako Brimob. Patut diduga akan ikut melakukan aksi saat kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob."
Komentar