nusabali

3 Murid SDN Terperosok ke Jurang

  • www.nusabali.com-3-murid-sdn-terperosok-ke-jurang

Kejadian itu masih jadi perbincangan warga sekitar. Karena lokasi kejadian dikenal angker.

GIANYAR, NusaBali
Tiga murid kelas VI SDN 1 Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, terperosok ke jurang aliran Tukad Kutuh, Banjar Tubuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Rabu (9/5), sekitar pukul 10.30 Wita. Mereka yakni Komang Putra Aditya,12,  Fransiskus Daniel Damara Putra,12  dan Yoga Sedana Yasa,12. Ketiganya selamat. Namun, untuk mengevakuasi Yoga Sedana Yasa, melibatkan petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar.

Hingga dua hari kemudian, Jumat (11/5), kejadian itu masih jadi perbincangan warga sekitar. Karena lokasi kejadian dikenal angker. Ditemui di sekolah, salah satu murid yang terperosok, Daniel mengaku trauma jika harus kembali diajak ke semak-semak tersebut. Namun, ketika ditemani gurunya, Daniel bersedia ke lokasi untuk menceritakan kronologis kejadian.

Kata dia, saat itu mereka menuju jurang bersama delapan murid laki-laki kelas VI lainnya. “Karena ada kegiatan kerja bakti. Kami berdelapan bermain-main, polisi kejar maling,” jelasnya. Awalnya, kejar-kejaran hanya di sekitar areal sekolah. Namun saking asiknya bermain, mereka tergiring hingga ke semak-semak. Jarak dari sekolah menuju lokasi, sekitar 300 meter. Tepat di sebelah utara Pasraman Yogadhi Parama Guhya milik (alm) Ida Pedanda Gde Made Gunung. Saat asyik kejar-kejaran, mereka tiba di bibir jurang hingga tak bisa mengendalikan diri. Tiga dari mereka terperosok, sedangkan lima lainnya masih di atas. “Yoga jatuh pertama, disusul Mang Putra, lalu saya,” jelas Daniel. Ketinggian jurang antara 10-20 meter dengan aliran sungai cukup dalam.

Beruntung Yoga dan Daniel bisa berenang dengan pakaian sekolah, lalu berusaha naik dari posisi lain. Mang Putra langsung pulang ke rumahnya di Banjar Tubuh, Blahbatuh. ‘’Saya pilih balik ke sekolah, melewati jembatan bambu ini,” jelasnya. Lima murid lainnya, kata Daniel, sudah duluan mencari pertolongan ke sekolah. Barulah, Kepsek dan para guru ke lokasi, dan BPBD Gianyar dikontak untuk mengevakuasi. 20 petugas BPBD mengevakuasi hingga Komang Putra berhasil diangkat dari jurang.

Daniel tidak mengalami luka-luka dan tampak trauma. “Waktu naik itu, Mang Putra sempat bilang dia dibantu sama nenek-nenek. Tapi saya gak lihat. Lalu disuruh lewat saja ke jembatan bambu, saya ikuti aja. Padahal ukuran jembatan kecil, sekarang kalau disuruh lewat lagi saya gak berani,” ungkapnya.

Kepala SDN 1 Blahbatuh Ketut Nata Kesuma didampingi wali kelas VI Ida Ayu Ketut Resi Asmini mengatakan kondisi ketiga anak didiknya tersebut sudah membaik. Hanya Yoga Sedana Yasa yang harus rawat inap sehari di RS Ari Santi di Desa Mas, Ubud. “Dia diobservasi selama 24 jam di ruang ICU. Sekarang sudah pulang, hanya saja belum sekolah,” jelasnya.

Mengenai pengawasan saat kejadian, Ketut Nata Kesuma mengaku di luar batasannya. Sebab tidak biasanya anak-anak pergi main jauh. Ditambahkan wali kelas, Ida Ayu Asmini, saat kejadian murid kelas VI sedang diajak kerja bhakti bersih-bersih lingkungan. Dia heran karena tak satupun anak-anak lain yang berani lapor bahwa ada rombongan kelas VI menuju jurang. “Saat anak, Mang Putra jatuh ke jurang. Semua panik, anak-anak pada nangis. Termasuk orangtua pada berdatangan ke sekolah, mau ikut cari,” jelasnya. Kata Dayu Asmini, orangtua pun datang berbekal sarana upacara berupa tipat bantal, canang dan pejati. Agar tak terulang, pasca kejadian itu anak-anak dikumpulkan dan diimbau agar tidak main jauh dari areal sekolah.*nvi

Komentar