Penonton Kecewa, Pawai Tak Sampai di Pasar Kidul
Sejumlah penonton kecewa karena pawai budaya HUT ke 814 Kota Bangli tidak sampai di Pasar Kidul, Jumat (11/5).
BANGLI, NusaBali
Padahal sesuai rencana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, pawai berakhir di Pasar Kidul. Nyatanya, peserta pawai bubar di Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli. Setelah ada protes, beberapa peserta parade budaya akhirnya sampai juga di Pasar Kidul, namun tidak ada atraksi hanya melintas saja.
Penonton sudah menanti parade budaya di Jalan Merdeka hingga Pasar Kidul. Salah seorang warga, I Wayan Sutrisna bersama keluarga sudah datang ke Jalan Merdeka sejak pukul 13.00 Wita. Namun peserta pawai yang diikuti perwakilan kabupaten lain di Bali tidak tampil di jalur tersebut. “Informasinya peserta pawai lewat sini, maka kami menonton dari sini. Kami tidak tahu kalau peserta tidak lewat di jalur ini,” ungkapnya kecewa.
Sutrisna berharap acara semacam ini bisa dikemas lebih baik, rute yang dilalui harus dipastikan. Akibat peserta pawai urung melintas di Pasar Kidul, Sutrisna dan keluarga pilih pulang. Sementara penonton lainnya banyak membubarkan diri, ada pula yang menuju lapangan Kapten Muditha Bangli. Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Nyoman Wiradana, saat dikonfirmasi mengatakan rencana awal rute pawai yakni start di lapangan Kapten Muditha, kemudian atraksi. Setelah atraksi peserta berjalan ke utara sampai di patung Singa Murti belok kanan melewati rumah jabatan Bupati Bangli, menuju Jalan Merdeka dan finish di depan Pasar Kidul Bangli.
Namun dalam pelaksanaan terjadi miss komunikasi, pada pos akhir di areal Pasar Kidul, lalulintas buka tutup. Dampaknya kendaraan banyak mengarah ke selatan, sehingga peserta membubarkan diri di Banjar Blungbang. “Rute sebetulnya tetap seperti rencana awal, namun lalulintas sulit diatur dan mempengaruhi gerak peserta pawai. Selain itu kendaraan banyak parkir di jalur tersebut,” ungkapnya. Wiradana mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bangl maupun pihak kepolisian. Setelah dilakukan penutupan arus dari arah utara Pasar Kidul, peserta pawai bisa melalui rute sesuai rencana. “Peserta bisa melakukan display di depan Pasar Kidul,” imbuhnya. Wiradana mengakui ada kekurangan dalam pelaksanaan pawai budaya dan akan dijadikan bahan evaluasi. *e
Padahal sesuai rencana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, pawai berakhir di Pasar Kidul. Nyatanya, peserta pawai bubar di Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli. Setelah ada protes, beberapa peserta parade budaya akhirnya sampai juga di Pasar Kidul, namun tidak ada atraksi hanya melintas saja.
Penonton sudah menanti parade budaya di Jalan Merdeka hingga Pasar Kidul. Salah seorang warga, I Wayan Sutrisna bersama keluarga sudah datang ke Jalan Merdeka sejak pukul 13.00 Wita. Namun peserta pawai yang diikuti perwakilan kabupaten lain di Bali tidak tampil di jalur tersebut. “Informasinya peserta pawai lewat sini, maka kami menonton dari sini. Kami tidak tahu kalau peserta tidak lewat di jalur ini,” ungkapnya kecewa.
Sutrisna berharap acara semacam ini bisa dikemas lebih baik, rute yang dilalui harus dipastikan. Akibat peserta pawai urung melintas di Pasar Kidul, Sutrisna dan keluarga pilih pulang. Sementara penonton lainnya banyak membubarkan diri, ada pula yang menuju lapangan Kapten Muditha Bangli. Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Nyoman Wiradana, saat dikonfirmasi mengatakan rencana awal rute pawai yakni start di lapangan Kapten Muditha, kemudian atraksi. Setelah atraksi peserta berjalan ke utara sampai di patung Singa Murti belok kanan melewati rumah jabatan Bupati Bangli, menuju Jalan Merdeka dan finish di depan Pasar Kidul Bangli.
Namun dalam pelaksanaan terjadi miss komunikasi, pada pos akhir di areal Pasar Kidul, lalulintas buka tutup. Dampaknya kendaraan banyak mengarah ke selatan, sehingga peserta membubarkan diri di Banjar Blungbang. “Rute sebetulnya tetap seperti rencana awal, namun lalulintas sulit diatur dan mempengaruhi gerak peserta pawai. Selain itu kendaraan banyak parkir di jalur tersebut,” ungkapnya. Wiradana mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bangl maupun pihak kepolisian. Setelah dilakukan penutupan arus dari arah utara Pasar Kidul, peserta pawai bisa melalui rute sesuai rencana. “Peserta bisa melakukan display di depan Pasar Kidul,” imbuhnya. Wiradana mengakui ada kekurangan dalam pelaksanaan pawai budaya dan akan dijadikan bahan evaluasi. *e
Komentar