nusabali

160 Pendaki Dievakuasi, 37 Penerbangan Terganggu

  • www.nusabali.com-160-pendaki-dievakuasi-37-penerbangan-terganggu

Gunung Merapi mengalami erupsi dengan mengeluarkan asap tebal, Jumat (11/5) pagi.

Merapi Erupsi

JAKARTA, NusaBali
Pada saat kejadian itu sedikitnya ada 160 pendaki via Selo berada di kawasan Pasar Bubrah Gunung Merapi. Namun ke semua pendakit tersebut sudah berhasil dievakuasi dan semuanya selamat.Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, posisi ke 160 pendaki itu ada di Pasar Bubrah yakni pos terakhir sebelum para pendaki menggapai puncak Merapi. Jarak dari Pasar Bubrah menuju puncak hanya sekitar 700 meter.

Evakuasi dilakukan oleh personel BPBD Kabupaten Boyolali, relawan SAR Barameru Merapi dan pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM)."Jadi info terakhir yang kami terima 160 pendaki sudah di Pasar Bubrah, semua selamat," kata Hanik seperti dilansir cnnindonesia.

Hanik menyampaikan pihaknya memantau setiap perkembangan Merapi dengan berbagai metode. Misalnya, metode seismik dan metode deformasi, metode kimia gas, metode termal dan metode penginderaan jauh.Namun, letusan yang terjadi kemarin adalah jenis letusan freatik.

Karakter letusan freatik tidak didahului gejala-gejala seperti pada letusan magmatik. Oleh karena itu, sebelumnya tidak ada pemberitahuan atau informasi kepada masyarakat terkait peningkatan status pada Gunung Merapi.

"Kalau magmatik sangat jelas ada peningkatan aktivitas. Seperti yang terjadi saat erupsi 2010 lalu. Itu jelas sekali, sehingga bisa menaikkan status (Gunung Merapi)," kata Hanik.

Meskipun demikian, lanjut Hanik, untuk saat ini warga diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Secara terpisah, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menyatakan bahwa letusan Gunung Merapi tidak tergolong berbahaya bagi masyarakat karena tidak mengeluarkan lava. "Hanya abu ke atas dan tersebar oleh angin," kata Agus Santoso.

Di sisi lain, dampak erupsi freatik Gunung Merapi membuat aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto ditutup hingga pukul 16.30 kemarin.

"Penutupan Bandara Adisutjipto ini sesuai NOTAM B3567/2018. Penutupan ini merupakan dampak dari hasil letusan Gunung Merapi pagi tadi," kata Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait, seperti dilansir Antara.

Sebanyak 28 jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta terdampak erupsi freatik Gunung Merapi. Tak hanya itu, tercatat juga ada 9 penerbangan yang sempat terganggu siang kemarin.

"Adisutjipto Yogyakarta melakukan runway closed pada pukul 10.25 sampai dengan 11.10 WIB dan dilanjutkan pada pukul 11.10 sampai dengan 11.40 WIB berdasarkan NOTAM B3565/18. Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dibuka kembali pada pukul 14.17 WIB," kata GM Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (11/5).*

Komentar