nusabali

Ekspor Kerajinan Kulit Bali Naik 75,96 Persen

  • www.nusabali.com-ekspor-kerajinan-kulit-bali-naik-7596-persen

Bali mengekspor kerajinan dari bahan baku kulit senilai 10,87 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015. Jumlah ini meningkat 75,96 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 6,17 juta dolar AS.

DENPASAR, NusaBali
"Dari segi volume pengiriman matadagangan berbahan baku kulit itu meningkat 94,63 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Minggu (18/10).

Ia mengatakan, pengapalan matadagangan berbahan baku kulit sebanyak 2,69 juta unit pada delapan bulan pertama 2014 meningkat menjadi 5,24 juta unit pada periode yang sama tahun 2015. Dengan demikian mampu memberikan kontribusi sebesar 3,46 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 314,07 juta dolar AS selama delapan bulan pertama 2015, menurun 8,11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 341,81 juta dolar AS.

Hasil kerajinan kulit yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik. Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur, ikat pinggang dan jaket.

Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cinderamata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.

Made Suastika menambahkan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 33 persen, disusul Singapura 20,74 persen, Australia 6,11 persen, Amerika Serikat 4,28 persen, Australia 6,11 persen dan Prancis dua persen.

Sisanya 14,09 persen diserap sejumlah negara lainnya, karena hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali sangat disenangi masyarakat internasional.
Sementara itu, Ketut Adnyana Tunggal Jaya, seorang pemilik usaha kerajinan sepatu di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng menjelaskan, pihaknya memproduksi sepatu dari bahan kulit biawak yang memiliki nilai estetika sangat diminati konsumen dalam dan luar negeri.

Kulit biawak memiliki keunikan khusus karena dibuat dari 100 persen kulit hewan biawak. Pihaknya menekuni usaha ekonomi kreatif itu sejak beberapa tahun lalu bersamaan dengan berdirinya pusat toko sepatu miliknya. "Kami mendirikan perusahaan 'TJtoe' untuk memudahkan para kolektor dan pencinta sepatu kulit mendapatkan produk yang berkualitas," kata dia.

Sepatu berbahan kulit biawak jarang ditemukan dan hanya terdapat di beberapa toko sepatu khusus saja. "Sepatunya langka karena proses pembuatannya memerlukan keahlian dan ketelitian khusus," imbuhnya.

Ia memproduksi sepatu kulit biawak model terbaru yang sedang "tren" di kalangan anak muda dan lelaki kantoran. "Modelnya bisa dibandingkan dengan yang lain," ujar Ketut Adnyana.

Komentar