BBF Menegaskan Musik Blues Berkembang di Bali
Pergelaran Bali Blues Festival (BBF) yang dilaksanakan Indonesia Development Tourism Corporation (ITDC) diapresiasi kalangan pemusik blues.
MANGUPURA, NusaBali
Kalau sebelumnya Kadis Pariwisata Badung, I Made Badra mengapresiasi festival tersebut karena dapat membantu mendatangkan wisatawan. Lain hal dengan kalangan pemusik blues. Menurut mereka BBF menegaskan aliran musik blues di Bali berkembang.
Ginda Bestari, seorang gitaris kelahiran Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5) mengatakan BBF menunjukan eksistensi musk blues di Bali berkembang dengan baik. "Di Bali juga memiliki grup musik blues. Setahu saya di Bali lebih dari tiga grup musik blues. Ini menunjukan aliran musik blues di Bali berkembang dengan baik," ungkap pria kelahiram tahun 1986 ini.
Dia mengaku di Bandung tempat kelahirannya yang notabene komunitas blues pertama di Indonesia belum ada yang namanya Bandung Blues Festival. Sementara di Bali sudah ada BBF dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya ini merupakan satu kebanggaan buat masyarakat Bali.
"Saya yakin pertumbuhan musik blues di Bali akan terus berkembang seiring dengan terus diselenggarakanya festival musik seperti BBF ini," tutupnya. Bali Blues Festival (BBF) hadir untuk ke-4 kalinya di Pulau Bali. Seperti tahun sebelumnya festival musik blues ini digelar di Pulau Peninsula, kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Festival musik blues yang akan digelar 11-12 Mei ini dimeriahkan oleh para musisi-musisi blues ternama baik dalam maupun luar negeri. Dari pantauan NusaBali, tak hanya wisatawan domestik yang datang tetapi didominasi oleh wisatawan mancanegara.
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan mengungkapkan event ini juga untuk promosi musisi blues Bali dan nasional di tingkat dunia. Dia mengaku dalam event ini menghadirkan deretan artis dalam dan luar negeri. “Penyelenggaraan BBF tahun ini memiliki perbedaan dengan tahun sebelumnya. Tahun ini kami mendatangkan artis dalam dan luar negeri. Misalnya Rama Satria, Gungun Blues Shelter, Ubud Bluesers, North Bali, Fernando Noronha, dan Ronalgang. Ini adalah salah satu strategi kami untuk bias mendatangkan banyak wisatawan dan lebih lama di Bali,” ungkap Ngurah Wirawan. *p
Kalau sebelumnya Kadis Pariwisata Badung, I Made Badra mengapresiasi festival tersebut karena dapat membantu mendatangkan wisatawan. Lain hal dengan kalangan pemusik blues. Menurut mereka BBF menegaskan aliran musik blues di Bali berkembang.
Ginda Bestari, seorang gitaris kelahiran Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5) mengatakan BBF menunjukan eksistensi musk blues di Bali berkembang dengan baik. "Di Bali juga memiliki grup musik blues. Setahu saya di Bali lebih dari tiga grup musik blues. Ini menunjukan aliran musik blues di Bali berkembang dengan baik," ungkap pria kelahiram tahun 1986 ini.
Dia mengaku di Bandung tempat kelahirannya yang notabene komunitas blues pertama di Indonesia belum ada yang namanya Bandung Blues Festival. Sementara di Bali sudah ada BBF dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya ini merupakan satu kebanggaan buat masyarakat Bali.
"Saya yakin pertumbuhan musik blues di Bali akan terus berkembang seiring dengan terus diselenggarakanya festival musik seperti BBF ini," tutupnya. Bali Blues Festival (BBF) hadir untuk ke-4 kalinya di Pulau Bali. Seperti tahun sebelumnya festival musik blues ini digelar di Pulau Peninsula, kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Festival musik blues yang akan digelar 11-12 Mei ini dimeriahkan oleh para musisi-musisi blues ternama baik dalam maupun luar negeri. Dari pantauan NusaBali, tak hanya wisatawan domestik yang datang tetapi didominasi oleh wisatawan mancanegara.
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan mengungkapkan event ini juga untuk promosi musisi blues Bali dan nasional di tingkat dunia. Dia mengaku dalam event ini menghadirkan deretan artis dalam dan luar negeri. “Penyelenggaraan BBF tahun ini memiliki perbedaan dengan tahun sebelumnya. Tahun ini kami mendatangkan artis dalam dan luar negeri. Misalnya Rama Satria, Gungun Blues Shelter, Ubud Bluesers, North Bali, Fernando Noronha, dan Ronalgang. Ini adalah salah satu strategi kami untuk bias mendatangkan banyak wisatawan dan lebih lama di Bali,” ungkap Ngurah Wirawan. *p
Komentar