Warga Madenan Tadah Air Hujan
Letak geografis desa ini di dataran tinggi, mata air sangat sulit mencapai desa.
SINGARAJA, NusaBali
Permasalahan air bersih pada beberapa desa di Buleleng, sampai saat ini belum kelar sepenuhnya. Seperti dialami warga Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, masih memanfaatkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi tersebut karena minimnya aliran air bersih, dan sering bermasalah baik saat musim kemarau dan musim hujan. Sedikitnya 200 KK warga di desa ini masih didera krisis air bersih. Karena letak geografis desa ini di dataran relatif tinggi hingga mata air di sekitarnya sangat sulit untuk mencapai desa ini.
Selama ini warga setempat memanfaatkan air PAM desa yang sumbernya dari Selulung, Bangli. Sumber air tersebut tidak maksimal untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. “Musim kemarau ya sudah jelas tidak ada air, musim hujan pun airnya kecil, kami harus antre dulu untuk dapat air bersih,” ujar Jero Gede Arta, Kelian Desa Pakraman Sangambu, Desa Madenan, Kamis (3/3).
Ia mengatakan, kekeringan yang menimpa warga setempat puncaknya terjadi pada April – Desember 2015. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus menunggu kiriman air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Sejumlah warga terkadang terpaksa membeli air secara swadaya, per tangki atau 1.100 liter Rp 130.000.
“Kalau mengandalkan air kiriman BPBD pasti kurang,” imbuhnya. Sementara di musim hujan, warga yang mengalami kekeringan bertahun-tahun tersebut, telah menyiapkan bak penampungan air, untuk tadah hujan.
Tujuannya mereka dapat menampung air di musim hujan. Air ini dipakai untuk mencuci pakaian, dan minum hewan ternak. Sedangkan untuk air minum dan kebutuhan memasak, warga harus antre di aliran pipa PAM desa. Biasanya warga pun beramai-ramai mengantre air di salah satu titik PAM desa sekitar pukul 06.00 – 09.00 Wita.
Sementara itu, Camat Tejakula Nyoman Widiarta membenarkan adanya masalah air bersih di Desa Madenan. Kata dia, untuk sementara waktu, kekeringan dan kebutuhan air bersih selama musim kemarau ditangani melalui air bersih kiriman BPDB Buleleng. Pihaknya mengaku, pada 2015 telah mengusulkan jaringan air bersih di Desa Madenan yang lebih paten ke Pemprov Bali.
“Jaringan air dari Selulung, Bangli, jaraknya puluhan kilo dari Desa Madenan. Kemarin sudah disurvei oleh petugas Pemprov Bali. Mudah-mudahan segera terwujud, sehingga warga dapat keluar dari permasalahan kekeringan dan keterbatasan air bersih selama ini,” jelasnya. 7 k23
1
Komentar