Atap Gedung RSUD Ambles
Atap gedung RSUD Karangasem yang berlantai III bagian depan, ambles beberapa senti meter.
AMLAPURA, NusaBali
Kondisi membuat petugas rumah sakit khawatir atap itu terjatuh hingga menimpa warga. Fatalnya lagi, bangunan itu di bagian depan, ruang Direktur RSUD.
Amblesnya atap Gedung RSUD Karangasem terlihat jelas dari jalan raya. Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran Rumah Sakit RSUD Karangasem I Gede Dedy Artho, membenarkan kejadian itu di Amlapura, Minggu (13/5).
Dia kemudian mengecek atap yang ambles terlihat miring ke bawah, tepatnya di ruangan Direktur RSUD lantai III. "Sebenarnya sudah ada rencana perbaikan atap bangunan itu, sejak tahun 2017. Saat itu dianggarkan, namun tak ada rekanan berminat sehingga gagal tender," katanya.
Tahun 2018, anggaran tersebut kembali dipasang. "Mudah-mudahan ada penawar yang berminat,'’ harapnya. Namun, lanjut Dedy Artho, setelah dilakukan pengecekan, bangunan tersebut masih kuat, dan tidak bocor. Sehingga aman untuk beraktivitas di gedung itu. Hanya saja, kelihatannya kurang baik dari tampak depan karena bagian atapnya ambles.
Pihak pengguna jasa RSUD tidak ada yang mengetahui gedung itu ambles. Sebab sepintas tidak ada masalah, kecuali ada warga menelisik. Gedung berlantai III itu bukan untuk perawatan pasien, hanya untuk ruang poliklinik, ruang instalasi, ruang direktur, ruang obat, ruang pengambilan tiket antrean, kecuali di lantai I bagian selatan untuk ruang hemodialisa (cuci darah). *k16
Kondisi membuat petugas rumah sakit khawatir atap itu terjatuh hingga menimpa warga. Fatalnya lagi, bangunan itu di bagian depan, ruang Direktur RSUD.
Amblesnya atap Gedung RSUD Karangasem terlihat jelas dari jalan raya. Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran Rumah Sakit RSUD Karangasem I Gede Dedy Artho, membenarkan kejadian itu di Amlapura, Minggu (13/5).
Dia kemudian mengecek atap yang ambles terlihat miring ke bawah, tepatnya di ruangan Direktur RSUD lantai III. "Sebenarnya sudah ada rencana perbaikan atap bangunan itu, sejak tahun 2017. Saat itu dianggarkan, namun tak ada rekanan berminat sehingga gagal tender," katanya.
Tahun 2018, anggaran tersebut kembali dipasang. "Mudah-mudahan ada penawar yang berminat,'’ harapnya. Namun, lanjut Dedy Artho, setelah dilakukan pengecekan, bangunan tersebut masih kuat, dan tidak bocor. Sehingga aman untuk beraktivitas di gedung itu. Hanya saja, kelihatannya kurang baik dari tampak depan karena bagian atapnya ambles.
Pihak pengguna jasa RSUD tidak ada yang mengetahui gedung itu ambles. Sebab sepintas tidak ada masalah, kecuali ada warga menelisik. Gedung berlantai III itu bukan untuk perawatan pasien, hanya untuk ruang poliklinik, ruang instalasi, ruang direktur, ruang obat, ruang pengambilan tiket antrean, kecuali di lantai I bagian selatan untuk ruang hemodialisa (cuci darah). *k16
Komentar