PD Pasar-TPID Buleleng Gelar Pasar Murah
Perusahaan Daerah (PD) Pasar dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng, Bali secara gencar menggelar pasar murah di desa-desa menjelang bulan Ramadhan, Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri.
SINGARAJA, NusaBali
Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten Buleleng I Gde Putu Satwika Yadnya, Minggu (13/5), mengatakan pasar murah digelar sejak pertengahan April 2018, antara lain di Desa Tejakula, Bondalem, Pacung, dan yang terbaru di kawasan Monumen Tri Yuda Sakti, Desa Sangket, Jumat (11/5) dan di Desa Sembiran Tejakula, Sabtu (12/5).
Ia mengatakan, pasar murah digelar berkaitan dengan hari puasa yang akan dilaksanakan umat muslim, menysul Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan umat Hindu, kemudian Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan umat muslim.
Untuk tahap awal, sasaran pasar murah ini adalah masyarakat umum di desa-desa yang juga memiliki komunitas warga muslim, seperti di Desa Pacung dan Desa Sembiran. "Lalu, setelah itu akan dilakukan di pasar tradisional yang dekat dengan pemukiman warga muslim seperti Pasar Anyar yang dekat dengan Kampung Bugis dan Kampung Kajanan, juga di Pasar Buleleng yang dekat dengan Kampung Muslim Singaraja," kata Satwika Yadnya.
Saat menjelang Galungan, pasar murah lebih menyasar warga Hindu. Lalu saat menjelang Hari Raya Idul Fitri akan digencarkan lagi dengan menyasar desa-desa yang memiliki komunitas warga muslim. "Jadi, pasar murah ini akan terus kami lakukan hingga Idul Fitri," katanya.
Satwika Yadnya menjelaskan, PD Pasar dan TPID Buleleng masing-masing memiliki jadwal pasar murah menjelang bulan puasa, namun pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama. Jika TPID kekurangan barang atau armada, PD Pasar membantunya dan begitu juga sebaliknya.
Barang yang dijual dalam pasar murah itu antara lain beras, minyak goreng, telur dan gula pasir. Dibanding harga di pasar umum, harga barang pada operasi pasar ini lebih murah sekitar 10 hingga 12 persen. "Harga lebih murah itu sangat membantu warga. Mereka selalu menyambut pasar murah ini dengan senang. Respons warga positif," katanya.
Untuk selanjutkan, PD Pasar ingin menambah barang lain seperti bawang merah, bawang putih, dan produk-produk pertanian. "Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan dinas-dinas di Pemkab Buleleng, seperti Dinas Pertanian serta Dinas Perdagangan dan Industri, untuk ikut membantu penyediaan barang yang diperlukan masyarakat," katanya.*ant
Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten Buleleng I Gde Putu Satwika Yadnya, Minggu (13/5), mengatakan pasar murah digelar sejak pertengahan April 2018, antara lain di Desa Tejakula, Bondalem, Pacung, dan yang terbaru di kawasan Monumen Tri Yuda Sakti, Desa Sangket, Jumat (11/5) dan di Desa Sembiran Tejakula, Sabtu (12/5).
Ia mengatakan, pasar murah digelar berkaitan dengan hari puasa yang akan dilaksanakan umat muslim, menysul Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan umat Hindu, kemudian Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan umat muslim.
Untuk tahap awal, sasaran pasar murah ini adalah masyarakat umum di desa-desa yang juga memiliki komunitas warga muslim, seperti di Desa Pacung dan Desa Sembiran. "Lalu, setelah itu akan dilakukan di pasar tradisional yang dekat dengan pemukiman warga muslim seperti Pasar Anyar yang dekat dengan Kampung Bugis dan Kampung Kajanan, juga di Pasar Buleleng yang dekat dengan Kampung Muslim Singaraja," kata Satwika Yadnya.
Saat menjelang Galungan, pasar murah lebih menyasar warga Hindu. Lalu saat menjelang Hari Raya Idul Fitri akan digencarkan lagi dengan menyasar desa-desa yang memiliki komunitas warga muslim. "Jadi, pasar murah ini akan terus kami lakukan hingga Idul Fitri," katanya.
Satwika Yadnya menjelaskan, PD Pasar dan TPID Buleleng masing-masing memiliki jadwal pasar murah menjelang bulan puasa, namun pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama. Jika TPID kekurangan barang atau armada, PD Pasar membantunya dan begitu juga sebaliknya.
Barang yang dijual dalam pasar murah itu antara lain beras, minyak goreng, telur dan gula pasir. Dibanding harga di pasar umum, harga barang pada operasi pasar ini lebih murah sekitar 10 hingga 12 persen. "Harga lebih murah itu sangat membantu warga. Mereka selalu menyambut pasar murah ini dengan senang. Respons warga positif," katanya.
Untuk selanjutkan, PD Pasar ingin menambah barang lain seperti bawang merah, bawang putih, dan produk-produk pertanian. "Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan dinas-dinas di Pemkab Buleleng, seperti Dinas Pertanian serta Dinas Perdagangan dan Industri, untuk ikut membantu penyediaan barang yang diperlukan masyarakat," katanya.*ant
1
Komentar