nusabali

Pangdam IX Udayana Lepas Intelijen di Pintu Masuk Bali

  • www.nusabali.com-pangdam-ix-udayana-lepas-intelijen-di-pintu-masuk-bali

Jajaran TNI turut merapatkan barisan melakukan pengawasan secara terpadu untuk mencegah teroris memasuki Pulau Dewata.

DENPASAR, NusaBali
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto meminta masyarakat peduli terhadap lingkungan sekitar bila menemukan pendatang di wilayahnya.Dalam lawatan ke Kantor Ombudsman RI perwakilan Provinsi Bali serangkaian coffe morning, Senin (14/5), Pangdam Benny mengatakan, telah melepas perangkat intelijen di pintu-pintu masuk Pulau Dewata untuk mengantisipasi masuknya teroris ke Bali. Selain itu, jajarannya hingga tingkat terbawah telah diinstruksikan untuk meningkatkan patroli dan pengawasan terpadu bersama kepolisian dan pecalang di seluruh Bali. “Prinsip kami di TNI, ada bom Bali I tahun 2002, ada bom Bali II tahun 2005, tidak menutup kemungkinan ada bom Bali III. Mudah-mudahan tidak terjadi, tetapi kita tetap harus waspada,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini memang tidak ada indikasi yang menyatakan sel-sel teroris tersebut ada di Bali. Namun filosofinya, tidak menutup kemungkinan ada Bom Bali selanjutnya, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan. Kendati demikian, keamanan wilayah tidak bisa hanya dengan mengandalkan Babinsa dan Babinkamtibmas. Sebab dari sisi jumlah dan kemampuan, personel terbatas untuk menjangkau keseluruhan wilayah desa. Yang dibutuhkan adalah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Menurutnya, masyarakat seringkali kurang peduli dengan pendatang. "Seringkali masyarakat tidak terlalu care dengan pendatang. Padahal kepedulian atau wajib lapor untuk 1x24 jam bagi pendatang harus diimplementasikan dengan benar,” katanya.

Masyarakat diminta waspada di wilayah masing-masing. Jika ada pendatang, masyarakat berinisiatif bersilahturahmi menanyakan asalnya dari mana, tujuannya apa, untuk berapa lama tinggal dan sebagainya. Jajaran Babinsa ditugaskan menyosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat. “Tidak mungkin mengatasi terorisme mengandalkan pada Polri yang jumlahnya terbatas. Yang paling penting kepedulian masyarakat. Perlu sinergi antarsemua perangkat, mulai dari operasi intelijen, Babinsa, Babimkabtimas, perangkat desa, dan masyarakat untuk memberdayakan semua bentuk pengamanan,” katanya.

Meski demikian, Pangdam Benny berharap masyarakat menanggapi jangan terlalu genting, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan. “Mudah-mudahan ini hanya ideologi perorangan saja. Bukan ideologi organisasi,” ujarnya.

Sementara Kepala Perwakilan ORI Bali, Umar Ibnu Alkhatab, mengatakan, kunjungan Pangdam IX Udayana beserta jajaran dalam rangka koordinasi antar lembaga. Sebagai lembaga pengawas, ORI mengawasi TNI dalam hal pelayanan publik. Menurut Umar, sampai saat ini belum ada laporan publik mengenai pelayanan TNI. Dengan adanya pertemuan kemarin, Umar berharap bisa meningkatkan kesadaran publik untuk melaporkan pelayanan di institusi tentara. “Dalam TNI tentu ada tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan publik. Sejauh ini memang belum ada laporan dari publik, tapi bukan berarti tidak ada maladministrasi. Hanya saja belum ada publik yang melapor,” tandasnya. *ind

Komentar