Hotel Diimbau Perketat Keamanan
Hotel- hotel di Bali spontan meningkatkan kewaspadaan dan tingkat keamanan menyusul aksi bom di Surabaya.
DENPASAR, NusaBali
Peningkatan pengamanan tersebut secara teknis di antaranya dengan menambah jumlah personel keamanan internal, mewaspadai kalau ada hal-hal atau oknum yang tidak jelas indentitas.“Untuk tambahan personel pengamanan kita perkuat dengan tenaga atau personel yang ada,” ujar Wakil Ketua DPD Asosiasi General Manejer Hotel Indonesia (Indonesia Hotel General Manager Association/IHGMA) I Made Ramia Adnyana, Senin (14/5).
Semua imbauan dan teknis tambahan kewaspadaan tersebutsudah disampaikannya kepada semua anggota IHGMA. Namun demikian kewaspadaan atau peningkatan keamanan tetap dilakukan secara elegan yang smart, sehingga tidak terkesan panik. Demikian juga soal informasinya harus benar, sehingga tidak sampai mempengaruhi kunjungan wisman ke Bali. “Sampai saat ini kondisi masih normal. Tidak ada cancelation (pembatalan) kunjungan,” kata Ramia.
Demikian juga pihak Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta mengatakan dari koordinasi dan laporan anggota HPI yang bertugas di lapangan, belum ada dampaknya terhadap kondisi kunjungan wisatawan ke Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dan langsung mengimbau kepada dinas pariwisata kabupaten/kota, para pengusaha, dan praktisi pariwisata untuk meningkatkan kewaspadaan. “Jika ada hal-hal yang mencurigakan cepat laporkan kepada aparat,” tegas Agung Yuniarta Putra.
Disinggung soal persiapan pelaksanaan sidang tahunan IMF–World Bank di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Oktober mendatang, Agung Yuniarta Putra menyatakan sejauh ini tidak ada perubahan. “Masih tetap seperti rencana semula di Nusa Dua,” ujarnya. *k17
Semua imbauan dan teknis tambahan kewaspadaan tersebutsudah disampaikannya kepada semua anggota IHGMA. Namun demikian kewaspadaan atau peningkatan keamanan tetap dilakukan secara elegan yang smart, sehingga tidak terkesan panik. Demikian juga soal informasinya harus benar, sehingga tidak sampai mempengaruhi kunjungan wisman ke Bali. “Sampai saat ini kondisi masih normal. Tidak ada cancelation (pembatalan) kunjungan,” kata Ramia.
Demikian juga pihak Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta mengatakan dari koordinasi dan laporan anggota HPI yang bertugas di lapangan, belum ada dampaknya terhadap kondisi kunjungan wisatawan ke Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dan langsung mengimbau kepada dinas pariwisata kabupaten/kota, para pengusaha, dan praktisi pariwisata untuk meningkatkan kewaspadaan. “Jika ada hal-hal yang mencurigakan cepat laporkan kepada aparat,” tegas Agung Yuniarta Putra.
Disinggung soal persiapan pelaksanaan sidang tahunan IMF–World Bank di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Oktober mendatang, Agung Yuniarta Putra menyatakan sejauh ini tidak ada perubahan. “Masih tetap seperti rencana semula di Nusa Dua,” ujarnya. *k17
Komentar