Pendataan Duktang di Denpasar Diperketat
Pendataan penduduk pendatang (duktang) di Kota Denpasar mulai diperketat menyusul adanya ledakan bom di Surabaya.
Forum Perbekel Segera Lakukan Sidak Serentak
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Perbekel/Lurah Se-Kota Denpasar pun sepakan akan lakukan sidak serentak di 42 desa/kelurahan untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi Denpasar merupakan daerah yang paling banyak menerima urbanisasi dari luar Bali.
Ketua Forum Komunikasi Perbekel/Lurah Se-Kota Denpasar, I Wayan Mirta, Senin (14/5) mengungkapkan, menyusul adanya teror bom yang terus terjadi di Surabaya, menjadi pelajaran buat Bali dalam menjaga keamanan wilayah sendiri terutama di Denpasar untuk lebih waspada terhadap penduduk pendatang. Kata Mirta, selama ini duktang di Denpasar keberadaannya sangat banyak mengingat Kota Denpasar menjadi sentral pencari kerja.
Maka dari itu, pihaknya akan mengerahkan seluruh anggotanya pada 42 desa/kelurahan untuk terjun langsung melakukan pemeriksaan kelengkapan identitas dan asal-usul duktang yang berada di 4 kecamatan. "Menyusul adanya teror bom yang terus terjadi kita terus memperketat pengawasan. Kami akan menggelar pemeriksaan secara serentak pada Kamis ini untuk mengantisipasi terjadinya teror yang sama seperti di Surabaya," ungkapnya.
Kata Mirta, pihaknya juga akan melibatkan Kepolisian dan Satpol PP dalam penyisiran itu. Ia mengatakan, pemeriksaan duktang nantinya akan dinamakan razia terorisme. "Kami di Denpasar tidak mau kecolongan dengan adanya duktang yang tidak terdata dan menyebabkan tumbuhnya terorisme. Pemantauan kami akan lebih diperketat melalui pelaporan dan pembuatan kartu identitas duktang mengingat Kipem sudah tidak bisa diberlakukan," jelasnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Anom Sayoga mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Plt Walikota Denpasar IGN Jaya Negara untuk meningkatkan antisipasi di setiap wilayah di Kota Denpasar terkait penduduk pendatang yang mencurigakan. Dengan kondisi tersebut kata Sayoga, pihaknya mengintensifkan kembali penyisiran terutama pada wilayah yang banyak menerima penduduk pendatang dari luar Bali.
Sayoga mengungkapkan, sekarang ini pihaknya mengerahkan pengawasan selama 24 jam setiap harinya yang sebelumnya hanya dua sampai tiga kali dalam seminggu. "Kami antisipasi dan tetap siaga seperti perintah Pak Plt Walikota untuk tetap mewaspadai dan memperketat pengawasan terhadap penduduk pendatang terutama pada duktang dari luar Bali. Jadi untuk perintah itu kita siapkan seluruh personel untuk pengawasan selama 24 yang sebelumnya paling lama 1,5 jam dengan personel satu kompi," jelas Sayoga. *m
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Perbekel/Lurah Se-Kota Denpasar pun sepakan akan lakukan sidak serentak di 42 desa/kelurahan untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi Denpasar merupakan daerah yang paling banyak menerima urbanisasi dari luar Bali.
Ketua Forum Komunikasi Perbekel/Lurah Se-Kota Denpasar, I Wayan Mirta, Senin (14/5) mengungkapkan, menyusul adanya teror bom yang terus terjadi di Surabaya, menjadi pelajaran buat Bali dalam menjaga keamanan wilayah sendiri terutama di Denpasar untuk lebih waspada terhadap penduduk pendatang. Kata Mirta, selama ini duktang di Denpasar keberadaannya sangat banyak mengingat Kota Denpasar menjadi sentral pencari kerja.
Maka dari itu, pihaknya akan mengerahkan seluruh anggotanya pada 42 desa/kelurahan untuk terjun langsung melakukan pemeriksaan kelengkapan identitas dan asal-usul duktang yang berada di 4 kecamatan. "Menyusul adanya teror bom yang terus terjadi kita terus memperketat pengawasan. Kami akan menggelar pemeriksaan secara serentak pada Kamis ini untuk mengantisipasi terjadinya teror yang sama seperti di Surabaya," ungkapnya.
Kata Mirta, pihaknya juga akan melibatkan Kepolisian dan Satpol PP dalam penyisiran itu. Ia mengatakan, pemeriksaan duktang nantinya akan dinamakan razia terorisme. "Kami di Denpasar tidak mau kecolongan dengan adanya duktang yang tidak terdata dan menyebabkan tumbuhnya terorisme. Pemantauan kami akan lebih diperketat melalui pelaporan dan pembuatan kartu identitas duktang mengingat Kipem sudah tidak bisa diberlakukan," jelasnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Anom Sayoga mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Plt Walikota Denpasar IGN Jaya Negara untuk meningkatkan antisipasi di setiap wilayah di Kota Denpasar terkait penduduk pendatang yang mencurigakan. Dengan kondisi tersebut kata Sayoga, pihaknya mengintensifkan kembali penyisiran terutama pada wilayah yang banyak menerima penduduk pendatang dari luar Bali.
Sayoga mengungkapkan, sekarang ini pihaknya mengerahkan pengawasan selama 24 jam setiap harinya yang sebelumnya hanya dua sampai tiga kali dalam seminggu. "Kami antisipasi dan tetap siaga seperti perintah Pak Plt Walikota untuk tetap mewaspadai dan memperketat pengawasan terhadap penduduk pendatang terutama pada duktang dari luar Bali. Jadi untuk perintah itu kita siapkan seluruh personel untuk pengawasan selama 24 yang sebelumnya paling lama 1,5 jam dengan personel satu kompi," jelas Sayoga. *m
1
Komentar