KMP Rafelia II Tenggelam, 77 Korban Selamat, 4 Hilang
Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia II tenggelam dalam pelayaran di Selat Bali dari Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Jumat (4/3) siang.
NEGARA, NusaBali
Dari total 81 orang dalam kapal ini, 77 orang di antaranya berhasil diselamatkan, sementara 4 korban lagi masih hilang. Korban hilang termasuk Nakhoda KMP Rafelia II, Bambang Suyono.
KMP Rafelia II mendadak miring dan tenggelam, Jumat siang sekitar pukul 13.55 Wita saat tiba di perairan wilayah Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Posisinya saat itu berjarak sekitar 1 mil dari Dermaga Pelabuhan Ketapang. Awalnya, kapal milik PT Dharma Bahari Utama miring ke kiri, kemudian tenggelam total sekitar pukul 14.15 Wita.
Informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, KMP Rafelia II ini awalnya sudah sempat melayani dua trip penyeberangan bolak balik Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk. Saaat musibah terjadi kemarin siang, kapal naas ini hendak melanjutkan trip ketiganya dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.
Sesaat sebelum musibah saat trip ketiga, KMP Rafelia II berangkat dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat siang sekitar pukul 13.10 Wita. Kapal ini seluruhnya men gangkut 81 orang, meskipun manifestnya kurang dari itu. Dari 81 orang itu, riunciannya Anak Buah Kapal (ABK) 14 orang dan 6 siswa SMK Pelayaran Kalipuro (Banyuwangi) yang mahang di KMP Rafeli II. Selain itu, sesuai catatan manifies, juga ada angkutan kendaran 18 Truk Tronton, 4 Colt Diesel, 4 mobil Pick Up, dan sepeda motor.
Hingga tadi malam, 77 orang sudah berhasil diselamatkan dari laut. Namun, 4 korban masih hilang. Korban yang masih hilang ini termasuk dua kru kapal, yakni Bambang Suyono (Nakhoda KMP RafeliaII) dan Puji purnomo (Mualim 1 KMP Rafelia II).
Sedangkan 2 penumpang yang hilang itu adalah ibu dan anaknya asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Mereka masing-masing Masruroh, 28, dan M Ramlan, 18 bulan. Sedangkan 6 siswa SMK Pelayaran yang magang di KMP Rafeli II berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, yakni Reza Pahlevy, Satrio Herlambang, Wahyu Kristian, Cristian Aditya, Yuda Setiawan, dan Jury Setiawan.
Setidaknya, ada 7 penumpang KMP Rafelia II dirawat di RS Islam Banyuwangi. Mereka rata-rata mengalami keluhan luka robek, sesak, mual, dan muntah. "Keluhannya rata-rata luka robek, sesak, mual," ungkap Siti, salah satu perawat di RS Islam Banyuwangi.
Detik-detik menjelang tenggelamnya KMP Rafeli II, Jumat siang, sempat disaksikan salah satu warga, Bhusana, 55. Menurut kesaksian Bhusana, saat musibah terjadi, kondisi ombak di perairan Desa Ketapang sebenarnya cukup bersahabat. Sebelum kapal tenggelam, beberapa penumpang dan ABK terlihat meloncat dari kapal buatan Jepang tersebut. Kemudian, datang bantuan evakuasi.
“Ada beberapa orang yang masih sempat bertahan di atas kapal yang dalam posisi terbalik 180 derajat tersebut. Saya lihat tenggelamnya cukup cepat," cerita Bhusana saat ditemui NusaBali di Pelabuhan Ketapang, Jumat sore.
Informasi lain menyebutkan, sang nahkoda diduga sempat berusaha mendaratkan secara darurat KMP Rafeli II menuju pelabuhan nelayan tradisional di sebelah selatan Pelabuhan Ketapang. Hanya saja, kapal yang dipaksanakan berjalan dengan kondisi sudah agak miring ke kiri itu, akhirnya tenggelam secara total sekitar pukul 14.15 Wita, saat berada sejauh 200 meter dari sisi pelabuhan nelayan trasisional.
Sesaat sebelum tenggelam total, upaya evakuasi segera dilakukan Satpol Air Polres Banyuwangi, dengan mengerahkan dua unit Kapal Patroli Type C. Lanal Banyuwangi juga terjun mengerahkan dua unit Kapal Angkatan Laut dan satu unit Speed Boat. Sementara Syahbandar Ketapang melibatkan satu unit Kapal Patroli. Demikian pula pihak Badan Penaggulangan Benacana Daerah Banyuwangi ikut terjun melakukan evakuasi korban.
Dikonfirmasi NusaBali, Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono, mengaku tidak bisa memberikan penjelasan rinci tentang jumlah penumpang dalam KMP Rafeli II yang tenggelam. Pasalnya, selain sejumlah penumpang yang tercatat sesuai manifies, biasanya ada saja penumpang illegal, seperti pedagang asongan yang tidak terdata. "Penyebab kapal tenggelam juga belum tahu,” tandas Sugeng.
KMP Rafeli II sendiri merupakan kapal buatan Jepang tahun 1993. Kapal dengan kekuatan mesin 2 x 1.500 tenaga kuda (HP) ini berkapasitas 354 penumpang. Kapal naas ini sebelumnya pernah beroperasi di penyeberangan Selat Lombok rute Pelabuhan Padangbai (Karangasem)-Pelabuhan Lembar (NTB). Docking terakhir (Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang) tercatat 11 Mei-23 Juni 2015 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan berlaku sampai 22 Maret 2016. 7 ode
1
Komentar