Penumpang Dievakuasi, Sopir dan Kernet Tunggu Kendaraan
Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Swakarya yang tengah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, terseret arus hingga kandas di perairan dangkal dekat lampu merah Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (15/5) pagi.
KMP SMS Swakarya Kandas 11 Jam Lebih
NEGARA, NusaBali
Kapal yang mulai kandas sekitar pukul 08.00 Wita itu, belum dapat lepas hingga memasuki sekitar pukul 19.00 Wita.Berdasar informasi, kapal bermuatan 19 orang penumpang dengan 6 truk tronton dan 2 truk besar itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar pukul 06.00 WIB atau pukul 07.00 Wita. Saat melakukan pelayaran tersebut, situasi di perairan Selat Bali diketahui cukup bersahabat, sehingga kapal yang juga berisi 14 orang anak buah kapal (ABK) termasuk sang nakhoda Helma Five Rio, itu sampai di seputaran perairan wilayah Gilimanuk sekitar pukul 07.45 Wita, dan menunggu giliran sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
Namun ketika akan berisiap-siap melakukan olah gerak untuk sandar itu, kapal tiba-tiba terseret arus deras menuju arah utara, hingga kemudian terbawa ke periaran dangkal dekat lampu merah Pelabuhan Gilimanuk, yang berjarak sekitar 1 mil dari Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 08.00 Wita. Begitu diketahui kandas, para ABK sempat beberapa kali mengupayakan olah gerak agar dapat keluar dari perairan dangkal. Namun hingga siang hari upaya itu tidak membuahkan hasil. Memasuki sekitar pukul 12.00 Wita atau berselang 4 jam kandas, pihak otoritas Pelabuhan Gilimanuk yang berkoordinasi dengan Pos Pertolongan dan Pencarian Jembrana dibantu Satpolair Polres Jembrana, akhirnya melakukan evakuasi terhadap 19 orang penumpang kapal.
Setelah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk, sebagian besar penumpang yang tidak membawa kendaraan, langsung melanjutkan perjalanan. Tetapi sejumlah sopir maupun kernet truk yang kendaraannya masih tertahan di kapal, tetap menunggu di areal pelabuhan. Dari pemantauan terakhir sampai sekitar pukul 19.00 Wita atau berselang 11 jam lebih kandas, kapal itu belum lepas. “Belum lepas, karena harus menunggu arus pasang. Sedangkan saat kejadian terseret arus tadi, kebetulan juga arus mendadak surut,” kata Manajer ASDP Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, saat dikonfirmasi Selasa malam.
Menurut Heru Wahyono, sesuai hasil koordinasi dengan otoritas terkait, kemungkinan arus pasang baru terjadi malam hari. Namun sampai pukul 19.00 Wita kemarin, arus pasang yang ditunggu untuk dapat mengevakuasi kapal tersebut belum terjadi.
“Kalau penumpangnya, sudah semua dievakuasi dalam keadaan selamat. Cuma yang sopir sama kernet truk, tetap menunggu kendaraan mereka yang masih di kapal, dan mereka ditangani perusahaan kapal,” ujarnya. *ode
NEGARA, NusaBali
Kapal yang mulai kandas sekitar pukul 08.00 Wita itu, belum dapat lepas hingga memasuki sekitar pukul 19.00 Wita.Berdasar informasi, kapal bermuatan 19 orang penumpang dengan 6 truk tronton dan 2 truk besar itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar pukul 06.00 WIB atau pukul 07.00 Wita. Saat melakukan pelayaran tersebut, situasi di perairan Selat Bali diketahui cukup bersahabat, sehingga kapal yang juga berisi 14 orang anak buah kapal (ABK) termasuk sang nakhoda Helma Five Rio, itu sampai di seputaran perairan wilayah Gilimanuk sekitar pukul 07.45 Wita, dan menunggu giliran sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
Namun ketika akan berisiap-siap melakukan olah gerak untuk sandar itu, kapal tiba-tiba terseret arus deras menuju arah utara, hingga kemudian terbawa ke periaran dangkal dekat lampu merah Pelabuhan Gilimanuk, yang berjarak sekitar 1 mil dari Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 08.00 Wita. Begitu diketahui kandas, para ABK sempat beberapa kali mengupayakan olah gerak agar dapat keluar dari perairan dangkal. Namun hingga siang hari upaya itu tidak membuahkan hasil. Memasuki sekitar pukul 12.00 Wita atau berselang 4 jam kandas, pihak otoritas Pelabuhan Gilimanuk yang berkoordinasi dengan Pos Pertolongan dan Pencarian Jembrana dibantu Satpolair Polres Jembrana, akhirnya melakukan evakuasi terhadap 19 orang penumpang kapal.
Setelah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk, sebagian besar penumpang yang tidak membawa kendaraan, langsung melanjutkan perjalanan. Tetapi sejumlah sopir maupun kernet truk yang kendaraannya masih tertahan di kapal, tetap menunggu di areal pelabuhan. Dari pemantauan terakhir sampai sekitar pukul 19.00 Wita atau berselang 11 jam lebih kandas, kapal itu belum lepas. “Belum lepas, karena harus menunggu arus pasang. Sedangkan saat kejadian terseret arus tadi, kebetulan juga arus mendadak surut,” kata Manajer ASDP Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, saat dikonfirmasi Selasa malam.
Menurut Heru Wahyono, sesuai hasil koordinasi dengan otoritas terkait, kemungkinan arus pasang baru terjadi malam hari. Namun sampai pukul 19.00 Wita kemarin, arus pasang yang ditunggu untuk dapat mengevakuasi kapal tersebut belum terjadi.
“Kalau penumpangnya, sudah semua dievakuasi dalam keadaan selamat. Cuma yang sopir sama kernet truk, tetap menunggu kendaraan mereka yang masih di kapal, dan mereka ditangani perusahaan kapal,” ujarnya. *ode
1
Komentar