Tingkatkan Pengamanan, Hidupkan Pamswakarsa
Pendataan penduduk diinstruksikan untuk ditingkatkan. Pengamanan di lokasi foto pre wedding juga diminta diintensifkan.
Camat Kutsel Kumpulkan Lurah, Kades, dan Bendesa
MANGUPURA, NusaBali
Camat Kuta Selatan Made Widiana mengumpulkan lurah, kepala desa, dan bendesa adat se-Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (15/5). Pertemuan itu untuk membicarakan beberapa hal terkait keamanan dan kenyanan di wilayah masing-masing. Peningkatan keamanana ini untuk menjaga kondusifitas pariwisata. Hal ini seiring dengan banyaknya aksi teror yang terjadi beberapa hari belakangan di luar Bali.
Rapat yang berlangsung sekitar pukul 08.00 Wita di kantor Camat Kuta Selatan ini juga dihadiri oleh Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem SH dan segenap Muspika Kecamatan Kuta Selatan. Seusai rapat, Widiana mengatakan pengumpulan tiga komponen ini setelah melihat kejadian di luar Bali akhir-akhir ini. Dalam kesempatan ini dia menginstruksikan, pertama melakukan pendataan penduduk terutama penduduk pendatang (duktang) di wilayah masing-masing. Pendataan ini dilakukan supaya diketahui jelas keberadaannya. Para lurah, kades, dan bendesa menyatakan kesanggupannya.
“Kegiatan pendataan ini tak hanya terkait isu teror saat ini, tetapi juga menyambut annual meeting IMF pada Oktober mendatang. Kalau tak terjamin keamanannya, takutnya menjadi bumerang. Bahkan bapak Kapolsek tadi mengaku siap turun bersama melakukan sidak,” tutur Widiana.
Selain pendataan duktang, juga memperhatikan kegiatan wedding (pernikahan) maupun foto pre wedding pada sejumlah tempat di Kuta Selatan. Menurutnya pihak desa setempat harus tahu. Standar keamanannya seperti apa nanti akan dirumuskan.
“Perbekel dan lurah sudah saya perintahkan. Di Kuta Selatan ini di setiap tempat wisata itu ada kegiatan foto pre wedding. Oleh karena itu standar keamanannya ini yang dijaga. Apakah harus ada metal detector atau standar lainnya. Sehingga mereka merasa terlindungi keamanannya,” kata Widiana.
Sementara terkait kenyamanan umat Islam saat bulan puasa Ramadan, dia menyatakan Muspika akan turun melaksanakan safari Ramadan ke setiap masjid dan mushola. “Ini merupakan sentuhan-sentuhan untuk menjaga keharmonisan. Kami akan menyusun jadwalnya. Nanti kami akan berkunjung ke setiap rumah ibadah umat Muslim di Kuta Selatan,” ujarnya.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem mengemukakan, salah satu poin pertemuan itu adalah menggerakkan kembali pengamanan swakarsa (pamswakarsa). Selain itu pihak kepolisian lebih intens lagi untuk melaksanakan pengamanan. Nantinya pecalang digalakkan kembali untuk pendataan duktang dan didampingi kepolisian. Dirinya mengaku dengan adanya pendataan duktang ini membuat duktang harus siap-siap dengan kelengkapan identitas diri.
Dikatakannya keamanan secara umum di Kuta Selatan lebih kondusif. Meski ada kejadian kriminal biasa. Pihaknya juga melakukan patroli gabungan dengan TNI. Sementara untuk di kawasan Nusa Dua sudah menambah kekuatan Brimob bersenjata lengkap.
“Daerah kita ini sekitar 70-90 persen masyarakatnya bergantung pada pariwisata. Dengan adanya kegiatan seperti ini kita bisa lihat perkembangannya. Kunjungan wisatawan mulai menurun. Ini harus kita sikapi bersama dengan memberikan keamanan di wilayah Kuta Selatan,” tegasnya. *p
MANGUPURA, NusaBali
Camat Kuta Selatan Made Widiana mengumpulkan lurah, kepala desa, dan bendesa adat se-Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (15/5). Pertemuan itu untuk membicarakan beberapa hal terkait keamanan dan kenyanan di wilayah masing-masing. Peningkatan keamanana ini untuk menjaga kondusifitas pariwisata. Hal ini seiring dengan banyaknya aksi teror yang terjadi beberapa hari belakangan di luar Bali.
Rapat yang berlangsung sekitar pukul 08.00 Wita di kantor Camat Kuta Selatan ini juga dihadiri oleh Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem SH dan segenap Muspika Kecamatan Kuta Selatan. Seusai rapat, Widiana mengatakan pengumpulan tiga komponen ini setelah melihat kejadian di luar Bali akhir-akhir ini. Dalam kesempatan ini dia menginstruksikan, pertama melakukan pendataan penduduk terutama penduduk pendatang (duktang) di wilayah masing-masing. Pendataan ini dilakukan supaya diketahui jelas keberadaannya. Para lurah, kades, dan bendesa menyatakan kesanggupannya.
“Kegiatan pendataan ini tak hanya terkait isu teror saat ini, tetapi juga menyambut annual meeting IMF pada Oktober mendatang. Kalau tak terjamin keamanannya, takutnya menjadi bumerang. Bahkan bapak Kapolsek tadi mengaku siap turun bersama melakukan sidak,” tutur Widiana.
Selain pendataan duktang, juga memperhatikan kegiatan wedding (pernikahan) maupun foto pre wedding pada sejumlah tempat di Kuta Selatan. Menurutnya pihak desa setempat harus tahu. Standar keamanannya seperti apa nanti akan dirumuskan.
“Perbekel dan lurah sudah saya perintahkan. Di Kuta Selatan ini di setiap tempat wisata itu ada kegiatan foto pre wedding. Oleh karena itu standar keamanannya ini yang dijaga. Apakah harus ada metal detector atau standar lainnya. Sehingga mereka merasa terlindungi keamanannya,” kata Widiana.
Sementara terkait kenyamanan umat Islam saat bulan puasa Ramadan, dia menyatakan Muspika akan turun melaksanakan safari Ramadan ke setiap masjid dan mushola. “Ini merupakan sentuhan-sentuhan untuk menjaga keharmonisan. Kami akan menyusun jadwalnya. Nanti kami akan berkunjung ke setiap rumah ibadah umat Muslim di Kuta Selatan,” ujarnya.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem mengemukakan, salah satu poin pertemuan itu adalah menggerakkan kembali pengamanan swakarsa (pamswakarsa). Selain itu pihak kepolisian lebih intens lagi untuk melaksanakan pengamanan. Nantinya pecalang digalakkan kembali untuk pendataan duktang dan didampingi kepolisian. Dirinya mengaku dengan adanya pendataan duktang ini membuat duktang harus siap-siap dengan kelengkapan identitas diri.
Dikatakannya keamanan secara umum di Kuta Selatan lebih kondusif. Meski ada kejadian kriminal biasa. Pihaknya juga melakukan patroli gabungan dengan TNI. Sementara untuk di kawasan Nusa Dua sudah menambah kekuatan Brimob bersenjata lengkap.
“Daerah kita ini sekitar 70-90 persen masyarakatnya bergantung pada pariwisata. Dengan adanya kegiatan seperti ini kita bisa lihat perkembangannya. Kunjungan wisatawan mulai menurun. Ini harus kita sikapi bersama dengan memberikan keamanan di wilayah Kuta Selatan,” tegasnya. *p
Komentar