Undiksha Kecam Aksi Terorisme
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, salah satu perguruan tinggi di Buleleng, menyatakan sikap mengecam aksi terorisme yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia belakangan ini.
Siap Bekerjasama Awasi dan Antisipasi Teror
SINGARAJA, NusaBali
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan mahasiswa basis 27 provinsi di Indonesia, siap bekerjasama dengan penegak hukum dalam pengawasan dan upaya antisipasi teror.
Hal tersebut disampaikan Rektor Undiksha Singaraja Dr I Nyoman Jampel MPd di ruang Genesha 1, didampigi empat wakil rektor. Jampel dalam kesempatan tersebut mewakili Undiksha mengaku berbela sungkawa atas tragedi sadis yang mengakibatkan sejumlah warga tewas dalam kejadian tersebut.
Sebagai universitas dengan heterogenitas mahasiswa yang cukup tinggi, kata dia, Undiksha selama ini sudah melakukan pengawasan dan upaya mengantisipasi tidakan radikal dan terorisme di kalangan mahasiswanya. Bahkan pihaknya mengaku memiliki sistem khusus untuk mengawasi mahasiswa sejak baru mengajukan lamaran sebagai calon mahasiswa di perguruan tinggi Bali Utara ini.
“Kami punya mekanisme khusus dalam menvalidasi jika memang ada mahasiswa kami yang ditengarai atau dicurigai melakukan aksi radikalisme dan juga terorisme. Selain itu, kami terus kuatkan kapasitas di masing-masing organisasi mahasiswa yang ada,” ungkap dia. Pihaknya menegaskan, segera akan melakukan pemecatan jika memang ditemukan dan terbukti ada mahasiswa, dosen maupun pegawai yang melakukan aksi radikalisme dan terorisme. Meski demikian pihaknya mengaku tetap mengedepankan keberagaman untuk menjalin kebersamaan. Jampel menegaskan tidak ada perbedaan dan diskriminasi bagi mahasiswa tertentu. “Tetapi kita tidak lantas terlalu curiga nanti di intern bisa megaburan (brantakan,Red). Kami tetap waspada dan saling mengawasi saja,” kata dia.
Sementara itu, pihaknya pun mengatakan selama ini diyakinkan belum ada mahasiswa Undiksha yang ditemukan melakukan aksi radikalisme dan terorisme. Undiksha komit sebagai salah satu lembaga pencetak generasi penerus bangsa dan pembentukan karakter Kebhinekatunggalikaan. Bahkan setiap mahasiswa diwajibkan mendapatkan empat mata kuliah yang mencakup kebangsaan dan anti terorisme. Pembekalan dalam organisasi kemahasiswaan menghadirkan narasember dari TNI dan Polri dengan tema memupuk rasa kecintaan pada tanaha air. Pihaknya pun berencana untuk menyelenggarakan doa bersama sebagai wujud kepedulian Undiksha terhadap kejadian yang sedang menimpa Indonesia.
Jampel menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan jangan takut menghadapi aksi terorisme. Pihaknya juga mengimbau agar tidak ada pihak terprovokasi oleh oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memecah kesatuan bangsa. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan mahasiswa basis 27 provinsi di Indonesia, siap bekerjasama dengan penegak hukum dalam pengawasan dan upaya antisipasi teror.
Hal tersebut disampaikan Rektor Undiksha Singaraja Dr I Nyoman Jampel MPd di ruang Genesha 1, didampigi empat wakil rektor. Jampel dalam kesempatan tersebut mewakili Undiksha mengaku berbela sungkawa atas tragedi sadis yang mengakibatkan sejumlah warga tewas dalam kejadian tersebut.
Sebagai universitas dengan heterogenitas mahasiswa yang cukup tinggi, kata dia, Undiksha selama ini sudah melakukan pengawasan dan upaya mengantisipasi tidakan radikal dan terorisme di kalangan mahasiswanya. Bahkan pihaknya mengaku memiliki sistem khusus untuk mengawasi mahasiswa sejak baru mengajukan lamaran sebagai calon mahasiswa di perguruan tinggi Bali Utara ini.
“Kami punya mekanisme khusus dalam menvalidasi jika memang ada mahasiswa kami yang ditengarai atau dicurigai melakukan aksi radikalisme dan juga terorisme. Selain itu, kami terus kuatkan kapasitas di masing-masing organisasi mahasiswa yang ada,” ungkap dia. Pihaknya menegaskan, segera akan melakukan pemecatan jika memang ditemukan dan terbukti ada mahasiswa, dosen maupun pegawai yang melakukan aksi radikalisme dan terorisme. Meski demikian pihaknya mengaku tetap mengedepankan keberagaman untuk menjalin kebersamaan. Jampel menegaskan tidak ada perbedaan dan diskriminasi bagi mahasiswa tertentu. “Tetapi kita tidak lantas terlalu curiga nanti di intern bisa megaburan (brantakan,Red). Kami tetap waspada dan saling mengawasi saja,” kata dia.
Sementara itu, pihaknya pun mengatakan selama ini diyakinkan belum ada mahasiswa Undiksha yang ditemukan melakukan aksi radikalisme dan terorisme. Undiksha komit sebagai salah satu lembaga pencetak generasi penerus bangsa dan pembentukan karakter Kebhinekatunggalikaan. Bahkan setiap mahasiswa diwajibkan mendapatkan empat mata kuliah yang mencakup kebangsaan dan anti terorisme. Pembekalan dalam organisasi kemahasiswaan menghadirkan narasember dari TNI dan Polri dengan tema memupuk rasa kecintaan pada tanaha air. Pihaknya pun berencana untuk menyelenggarakan doa bersama sebagai wujud kepedulian Undiksha terhadap kejadian yang sedang menimpa Indonesia.
Jampel menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan jangan takut menghadapi aksi terorisme. Pihaknya juga mengimbau agar tidak ada pihak terprovokasi oleh oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memecah kesatuan bangsa. *k23
Komentar