Pelebaran Jalan di Nongan Terganjal Bale Kulkul
Upaya melebarkan jalan secara swadaya di Banjar Ambengan menuju Tempek Manik Botoh, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, terganjal bangunan bale kulkul.
AMLAPURA, NusaBali
Jalan yang dibangun sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter. Padahal jalan tersebut untuk kelancaran warga beraktivitas sosial ke Tukad Jinah menuju ke lahan tegalan dan sawah serta pemukiman.
Perbekel Desa Nongan, I Wayan Daging, mengakui kesulitan melebarkan jalan karena lebih dulu ada bangunan bale kulkul di lokasi itu. Pembukaan jalan dengan menggunakan dana desa sebesar Rp 86 juta dikerjakan langsung warga masyarakat secara gotong royong. Sementara jalan yang baru tuntas dikerjakan sepanjang 200 meter. Pembangunan terus berlanjut hingga tembus 500 meter. “Lebar jalan hanya memungkinkan 3 meter karena di kanan dan kiri lahan telah ada pemukiman. Begitu juga baru masuk menuju akses jalan yang dikerjakan ada bangunan bale kulkul, sulit dilebarkan lagi. Dari telah ada jalan setapak sekarang dilebarkan,” kata Wayan Daging, Selasa (15/5).
Meski demikian semangat warga membangun jalan sangat antusias. Wayan Daging sejak awal rencananya meringankan beban masyarakat dengan cara menyewa eskavator untuk meratakan lahan. “Ternyata eskavator tidak bisa masuk, makanya dikerjakan manual,” tambahnya. Pembangunan jalan ini untuk kepentingan krama Banjar Ambengan yang berpenduduk 679 jiwa. *k16
Jalan yang dibangun sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter. Padahal jalan tersebut untuk kelancaran warga beraktivitas sosial ke Tukad Jinah menuju ke lahan tegalan dan sawah serta pemukiman.
Perbekel Desa Nongan, I Wayan Daging, mengakui kesulitan melebarkan jalan karena lebih dulu ada bangunan bale kulkul di lokasi itu. Pembukaan jalan dengan menggunakan dana desa sebesar Rp 86 juta dikerjakan langsung warga masyarakat secara gotong royong. Sementara jalan yang baru tuntas dikerjakan sepanjang 200 meter. Pembangunan terus berlanjut hingga tembus 500 meter. “Lebar jalan hanya memungkinkan 3 meter karena di kanan dan kiri lahan telah ada pemukiman. Begitu juga baru masuk menuju akses jalan yang dikerjakan ada bangunan bale kulkul, sulit dilebarkan lagi. Dari telah ada jalan setapak sekarang dilebarkan,” kata Wayan Daging, Selasa (15/5).
Meski demikian semangat warga membangun jalan sangat antusias. Wayan Daging sejak awal rencananya meringankan beban masyarakat dengan cara menyewa eskavator untuk meratakan lahan. “Ternyata eskavator tidak bisa masuk, makanya dikerjakan manual,” tambahnya. Pembangunan jalan ini untuk kepentingan krama Banjar Ambengan yang berpenduduk 679 jiwa. *k16
Komentar