Pipa Gas Metan TPA Sente Meledak
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah beberapa kali menyemprotkan air, namun tak kunjung membuahkan hasil.
SEMARAPURA, NusaBali
Gas metan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, meledak sejak 7 Maret 2018. Sampai saat ini kondisinya belum bisa tertangani dan terus mengeluarkan kepulan asap pekat.
Akibat panas dari gas metan itu, beberapa pipa induk untuk penyalur gas metan ke rumah warga kini meleleh. Pantauan NusaBali, Rabu (16/5), kepulan asap pekat berhembus di areal TPA Sente. Namun asap itu juga berhempus ke pemukiman warga. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah beberapa kali menyemprotkan air, namun tak kunjung membuahkan hasil. Karena gas metan itu panas, otomatis pipa induk yang terpasang di atas tumpukan sampah untuk menyalurkan gas ke rumah warga meleleh.
Menurut Pengawas Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) Senten, Agus Suyanto, secara berangsur-angsur pipa induk di eks TPA Sente, meleleh. Bahkan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung sudah merekam saat pipa itu meleleh sebagai bukti laporan. "Sudah sekitar lima pipa meleleh," ujarnya. Kata dia, kondisi ini sulit diatasi karena gas metan terus mengepulkan asap, petugas Damkar juga sudah beberapa kali menyemprotkan air, tapi asapnya terus ke luar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Anak Agung Kirana mengatakan pipa yang meleleh di TPA sente tersebut merupakan pipa lama, untuk pemasangan pipa baru memang belum ada. "Setiap hari kami siram asapnya, tapi belum padam mungkin karena gas," ujarnya. Pihaknya juga sudah menggunakan alat berat untuk mengeruk, tapi belum padam juga. ‘’Berbagai cara sudah kami lakukan,’’ jelasnya. Kata dia, pipa lama tersebut ada 33 buah.
Sebelumnya, warga Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, bisa menikmati keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di banjar itu. 20 kepala keluarga (KK) dari 60 KK di Banjar Sente bisa menikmati gas metan gratis dari sampah yang dibuang di TPA tersebut. Namun kini warga tidak bisa menikmati gas tersebut pasca gas metan meledak di TPA. Di satu sisi semenjak TPA Sente ditutup Desember 2017, kini dialihfungsikan sebagai TOSS. *wan
Gas metan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, meledak sejak 7 Maret 2018. Sampai saat ini kondisinya belum bisa tertangani dan terus mengeluarkan kepulan asap pekat.
Akibat panas dari gas metan itu, beberapa pipa induk untuk penyalur gas metan ke rumah warga kini meleleh. Pantauan NusaBali, Rabu (16/5), kepulan asap pekat berhembus di areal TPA Sente. Namun asap itu juga berhempus ke pemukiman warga. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah beberapa kali menyemprotkan air, namun tak kunjung membuahkan hasil. Karena gas metan itu panas, otomatis pipa induk yang terpasang di atas tumpukan sampah untuk menyalurkan gas ke rumah warga meleleh.
Menurut Pengawas Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) Senten, Agus Suyanto, secara berangsur-angsur pipa induk di eks TPA Sente, meleleh. Bahkan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung sudah merekam saat pipa itu meleleh sebagai bukti laporan. "Sudah sekitar lima pipa meleleh," ujarnya. Kata dia, kondisi ini sulit diatasi karena gas metan terus mengepulkan asap, petugas Damkar juga sudah beberapa kali menyemprotkan air, tapi asapnya terus ke luar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Anak Agung Kirana mengatakan pipa yang meleleh di TPA sente tersebut merupakan pipa lama, untuk pemasangan pipa baru memang belum ada. "Setiap hari kami siram asapnya, tapi belum padam mungkin karena gas," ujarnya. Pihaknya juga sudah menggunakan alat berat untuk mengeruk, tapi belum padam juga. ‘’Berbagai cara sudah kami lakukan,’’ jelasnya. Kata dia, pipa lama tersebut ada 33 buah.
Sebelumnya, warga Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, bisa menikmati keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di banjar itu. 20 kepala keluarga (KK) dari 60 KK di Banjar Sente bisa menikmati gas metan gratis dari sampah yang dibuang di TPA tersebut. Namun kini warga tidak bisa menikmati gas tersebut pasca gas metan meledak di TPA. Di satu sisi semenjak TPA Sente ditutup Desember 2017, kini dialihfungsikan sebagai TOSS. *wan
1
Komentar