nusabali

Warga Kemenuh Tewas Membusuk

  • www.nusabali.com-warga-kemenuh-tewas-membusuk

Sempat menghilang dari rumah selama empat  hari sejak Minggu (13/5) subuh, bujang I Ketut Kartana,55, ditemukan tewas membusuk dekat Tukad Petanu, wilayah Banjar Sumampan Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Rabu (16/5).

GIANYAR, NusaBali
Korban adalah warga Banjar Sumampan dikenal memiliki riwayat gangguan jiwa ini, ditemukan dalam kondisi telungkup sekitar pukul 15.30 Wita.Informasi dihimpun, mayat korban pertama kali diketahui oleh petani I Nyoman Gemblung,70. Saat itu, Pekak Gemblung yang sedang mencari daun mencium ada bau busuk. Seketika itu, dia teringat dengan ada salah seorang warga hilang sejak sepekan lalu. Tanpa pikir panjang, saksi pun memanggil Ketut Wita Adnyana, keponakan korban untuk diajak mengecek keberadaan bau tersebut.

Saat dicek ternyata bau tersebut berasal dari sosok mayat manusia pada jurang dalam kondisi membusuk. “Wajahnya sudah rusak. Tapi dari pakaian yang dikenakan dan gelang tridatu, saya yakinkan itu paman yang sempat hilang sejak hari Minggu,” ungkap Ketut Wita, di sela-sela evakuasi. Karena tubuh korban tak memungkinkan diangkat secara manual, Klian Dinas Banjar Sumampan menghubungi petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan PMI Gianyar untuk membantu evakuasi. Sekitar 30 menit, mayat korban baru bisa dimasukkan dalam kantong jenazah untuk selanjutnya diidentifikasi ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

Menurut Ketut Wita, kabar hilang pamannya ini sudah dilaporkan ke Polsek Sukawati. Bahkan secara niskala, pencarian korban sudah dilakukan dengan membunyikan gong di sekitar TKP yang kerap didatangi oleh korban untuk mandi. “Tapi penacrain tidak membuahkan hasil. Hanya saja, banyak orang yang sepintas lihat paman saya jalan-jalan di barat Pura Desa menggunakan udeng. Namun tidak berani menyapa. Mungkin, ini sudah jalannya,” ungkapnya pasrah.

Terkait sebab meninggalnya korban, Ketut Wita enggan berspekulasi. “Memang ada selendang di lokasi. Tapi saat kami temukan sudah telungkup di bawah,” ujarnya. Ketut Wita pun mengakui jika korban pernah mengalami gangguan jiwa. “Dulu pernah beberapa kali masuk RSJ Bangli. Dan kali ini, kondisi paman kami rasakan sedang bagus-bagusnya,” ungkapnya.

Setelah rembuk dengan keluarga, jasad pamannya langsung dikuburkan di Setra Desa Pakraman Sumampan, Rabu malam. “Malam ini (kemarin, Red langsung ke setra,” jelasnya.Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta, membenarkan kasus tersebut. "Korban ini sebelumnya mencoba bunuh diri. Diketahui dari ada jeratan selendang pada leher saat ditemukan," ujar Kompol Sugiharta, kemarin.

Jeratan selendang yang menjerat leher korban sudah lapuk. "Jadi selendangnya putus, makanya korban jatuh ke dalam jurang," ujarnya.Dikatakan Kapolsek, korban ini dikenal memiliki kelainan jiwa. Diduga korban ini ingin mengakhiri hidupnya lantaran tidak kuat menahan sakit. "Korban sudah bolak-balik rumah sakit jiwa," ujarnya.*nvi

Komentar