nusabali

Harga Telur dan Daging Alami Lonjakan

  • www.nusabali.com-harga-telur-dan-daging-alami-lonjakan

Sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami peningkatan harga di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Bahkan kenaikan harga yang cukup signifikan pada telur dan daging ayam sudah terjadi sejak sepuluh hari terakhir. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng pada Kamis (17/5) pagi kemarin melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga sembilan bahan pokok.

Dari hasil pemantauan harga yang dilakukan di Pasar Anyar Buleleng, tim menemukan peningkatan harga yang cukup signifikan pada telur. Satu krat telur atau 20 biji yang semula dijual dengan harga Rp 37-38 ribu, kini mencapai harga Rp 42-44 ribu. Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas daging ayam yang semula per kilogramnya terjual dengan kisaran harga Rp 35-38 ribu, kini meningkat menjadi Rp 42 ribu.

Akibat kenaikan harga tersebut pedagang juga mengaku mengalami penurunan pendapatan. Seperti yang diakui seornag pedagang telur ayam, Komang Sri Ardani. “Permintaan berkurang, biasanya orang beli dua krat sekarang jadi satu krat,” ujar dia.

Kepala Dinas Dagprin Buleleng, Ketut Suparto, di sela-sela pemantauan harga sembako tidak menampik bahwa peningkatan harga yang terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok memnag terjadi secara nasional. Meski di Bali dan Buleleng khususnya tidak terjadi kelangkaan dan kekurangan stok produk. “Memang ada peningkatan di beberapa komoditas, tetapi secara keseluruhan, harga sembako masih tergolong stabil, seperti bawang merah, bawang putih, cabai,  termasuk beras, rata-rata masih di bawah Harga Eceran Terendah (HET,red),” ujar dia.

Pihaknya pun mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga selanjutnya akan mengadakan pasar murah. Khusus di wilayah Buleleng sudah dijadwalkan pada tanggal 24-25 Mei mendatang. “Sejumlah sembako seperti beras, bawang putih, bawang merah, gula, cabe, nanti akan kita hadirkan dalam pasar murah untuk mengontrol harga pedagang di tengah pasar agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi,” imbuh dia.

Suparto pun mengaku terus bekerjasama dengan tim pemantaan harga di pusat. Sejauh ini pihaknya pun menyakinkan bahwa stok produk sembako sampai saat ini masih aman hingga tiga bulan terakhir. Meski dalam perjalanannya nanti terjadi fluktuasi harga yang disebutnya dipengaruhi oleh turunnya nilai tukar rupiah  terhadap dolar AS.

Sementara itu selain meninjau harga sembako di pasar tradisional tim pemnatau harga juga bergerak ke pasar modern, seperti Carefour dan Clandy’s. Tim memeriksa secara detail parsel yang sudah dikemas untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri. *k23

Komentar