Hari Pertama Puasa, Takjil Ramai Pembeli
Hari pertama puasa menjelang Hari Raya Ramadhan, umat Muslim di Denpasar berbondong-bondong mendatangi ‘Kampung Ramadhan’ di halaman Masjid Baiturahman, Jalan A Yani, Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kamis (17/5).
DENPASAR, NusaBali
Berbagai macam jenis takjil yang disuguhkan diserbut pembeli untuk berbuka puasa bersama keluarga mereka. Kepala Dusun Wanasari, Haji Badrus Syamsi mengungkapkan, Kampung Ramadhan yang berlokasi di pinggir Masjid Baiturrahman itu dilakukan setiap tahun. Menurut dia, terdapat puluhan pedagang yang membuka stan dengan ratusan jenis makanan yang disajikan.
"Di sini disiapkan selain makanan, berbagai minuman juga ada untuk berbuka nanti. Selain umat Muslim, non Muslim juga banyak yang datang karena ini kan dibuka untuk umum dan khusus dibuka pada bulan Ramadhan saja," jelasnya.
Haji Badrus juga menjelaskan lahan yang dipergunakan berjulan mempergunakan gang 1 hingga gang 3 jalan setempat, sedangkan dagangan lebih banyak yang menjual puding lantaran sebagai snack saat berbuka. ‘Kampung Ramadhan’ ini dibuka sejak pukul 15.00 hingga pukul 18.00 Wita.
Lanjutnya, sebelum diberikan berjualan, para pedagang yang ada di sana didata, bahkan segala meja dan stan disediakan oleh panitia setempat. "Karena kita fasilitasi meja untuk mereka berjualan jadi mereka ada kontribusi ke masjid Rp 25.000 untuk renovasi masjid juga. Selain itu warga di sini jika ada yang akan berjualan kita data dulu," terangnya.
Dari pantauan petang, kemarin, salah satu pedagang sate nampak dikerumuni oleh pembeli. Amarudin, berjualan sate yang memiliki ciri khas, yaitu sate susu sapi, sate tuna, dan sate usus sapi. Ia mengaku berjualan saat bulan Ramdhan sudah tiga kali, yaitu sejak tiga tahun lalu. "Kalau lakunya tidak nentu, bisa paling sedikit 500 tusuk, bisa juga lebih. Kalau saat ini saya membuatnya sekitar 1.000 tusuk karena hari pertama. Untuk harganya itu satu tusuk sate saya jual Rp 2.000," ujarnya.
Sementara salah satu pengunjung, Rima Yani yang tinggal di Blahbatuh, Gianyar sengaja berbelanja di tempat ini untuk dapat menikmati beragam masakan khas takjil untuk berbuka puasa. "Kalau momennya sangat pas di sini, karena yang disediakan kan jajan yang hanya ada saat puasa saja. Makanya saya tidak mau lewatkan momen ini, kadang bisa dua kali dalam seminggu saya ke sini hanya untuk membeli makanan persiapan berbuka," ujarnya. *m
Berbagai macam jenis takjil yang disuguhkan diserbut pembeli untuk berbuka puasa bersama keluarga mereka. Kepala Dusun Wanasari, Haji Badrus Syamsi mengungkapkan, Kampung Ramadhan yang berlokasi di pinggir Masjid Baiturrahman itu dilakukan setiap tahun. Menurut dia, terdapat puluhan pedagang yang membuka stan dengan ratusan jenis makanan yang disajikan.
"Di sini disiapkan selain makanan, berbagai minuman juga ada untuk berbuka nanti. Selain umat Muslim, non Muslim juga banyak yang datang karena ini kan dibuka untuk umum dan khusus dibuka pada bulan Ramadhan saja," jelasnya.
Haji Badrus juga menjelaskan lahan yang dipergunakan berjulan mempergunakan gang 1 hingga gang 3 jalan setempat, sedangkan dagangan lebih banyak yang menjual puding lantaran sebagai snack saat berbuka. ‘Kampung Ramadhan’ ini dibuka sejak pukul 15.00 hingga pukul 18.00 Wita.
Lanjutnya, sebelum diberikan berjualan, para pedagang yang ada di sana didata, bahkan segala meja dan stan disediakan oleh panitia setempat. "Karena kita fasilitasi meja untuk mereka berjualan jadi mereka ada kontribusi ke masjid Rp 25.000 untuk renovasi masjid juga. Selain itu warga di sini jika ada yang akan berjualan kita data dulu," terangnya.
Dari pantauan petang, kemarin, salah satu pedagang sate nampak dikerumuni oleh pembeli. Amarudin, berjualan sate yang memiliki ciri khas, yaitu sate susu sapi, sate tuna, dan sate usus sapi. Ia mengaku berjualan saat bulan Ramdhan sudah tiga kali, yaitu sejak tiga tahun lalu. "Kalau lakunya tidak nentu, bisa paling sedikit 500 tusuk, bisa juga lebih. Kalau saat ini saya membuatnya sekitar 1.000 tusuk karena hari pertama. Untuk harganya itu satu tusuk sate saya jual Rp 2.000," ujarnya.
Sementara salah satu pengunjung, Rima Yani yang tinggal di Blahbatuh, Gianyar sengaja berbelanja di tempat ini untuk dapat menikmati beragam masakan khas takjil untuk berbuka puasa. "Kalau momennya sangat pas di sini, karena yang disediakan kan jajan yang hanya ada saat puasa saja. Makanya saya tidak mau lewatkan momen ini, kadang bisa dua kali dalam seminggu saya ke sini hanya untuk membeli makanan persiapan berbuka," ujarnya. *m
1
Komentar