nusabali

Juara Liga Europa, Atletico Tegaskan Dominasi Spanyol

  • www.nusabali.com-juara-liga-europa-atletico-tegaskan-dominasi-spanyol

Tiga kemenangan Atletico dicetak Antoine Griezmann pada menit ke-21dan 49, serta Gabi (89).

LYON, NusaBali
Bagi Atletico gelar tersebut yang ketiga kalinya  di ajang Liga Europa. Sebelumnya klub Spanyol itu juga pernah juara pada musim 2009/2010 dan 2011/2012.Dengan kemenangan Atletico, dominasi tim asal Spanyol di kompetisi antarklub Eropa semakin kental. Sejak 2013/2014, tim Spanyol memenangi 8 dari 9 trofi Liga Champions dan Liga Europa.

Liga Europa 2016/2017 menjadi satu-satunya pengecualian. Sebab saat itu Manchester United tampil sebagai juara setelah mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di final.Dalam dominasi Spanyol, Sevilla sempat memenangi Liga Europa tiga kali beruntun pada 2014, 2015, dan 2016. Sedangkan di Liga Champions, Madrid juara tiga kali dan Barcelona satu kali.

Madrid dapat membuat tim Spanyol kian menancapkan dominasi, jika menjuarai Liga Champions musim ini. Los Blancos lolos ke final menghdapi Liverpool di Kiev, Ukraikan, Minggu (27/5) dinihari Wita.Bagi Atletico, Gelar Liga Europa Lebih dari Sekadar Trofi

Sedangkan bagi pelatih Atletico Diego Simeone, gelar Liga Europa trofi keduanya setelah 2011-2012.  Ini juga trofi yang sangat penting, karena usai memenangi La Liga dan Piala Super Spanyol pada 2014, Atletico belum pernah mengangkat trofi. Ironisnya, kali ini Simeone tak bisa membantu tim di pinggir lapangan karena sanksi dan ia harus menonton dari tribun.

"Saya pikir Liga Europa lebih dari sekadar trofi. Kami menemukan kembali jati diri di kompetisi ini," kata Simeone di situs resmi UEFA.

Lebih dari itu, Diego Simeone menjadi salah satu pelatih terbaik Atletico Madrid. Simeone datang ke Atletico pada Desember 2011. Dia dikontrak setelah membesut Racing Club, Catania, San Lorenzo, River Plate, Estudiantes La Plata, dan Racing Club.

Simeone membawa Atletico menjadi tim yang disegani di Liga Spanyol dan Eropa. Dalam kurun 7 tahun, Simeone membawa Atletico 8 kali ke final. Dua diantaranya di Liga Champions, satu Copa del Rey, satu Piala Super Eropa, dua Piala Super Spanyol, dan satu lainnya di Liga Europa.

Dari 8 final, 5 diantaranya jadi juara. Yakni, Copa del Rey (2013/2014), Piala Super Spanyol (2014), Liga Europa (2011/2012, 2017/2018), Piala Super Eropa (2012). Satu trofi lain yang dimenangi tanpa final, juara La Liga 2013/2014.

Sedang bagi Marseille, laga final Liga Europa kali ini kembali jadi laga final yang penuh kepahitan, seperti sebelumnya. Ini kegagalan ketiga dalam tiga kali di final Piala UEFA/Liga Europa.

Makin mengenaskan, mereka juga tak mencetak satu gol pun di tiga final tersebut. Di final Piala UEFA 1998/1999, Marseille kalah 0-3 dari Parma Italia. Mereka juga kalah 0-2 dari Valencia di final Piala UEFA 2003/2004. *

Komentar