Pegawai Muslim Dapat Potongan Jam Kerja
Pemerintah Kota Denpasar memberikan dispensasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beragama Islam selama hari puasa berlangsung.
DENPASAR, NusaBali
Seluruh pegawai Muslim diberikan keringanan saat jam masuk kerja dengan tenggang waktu 1 jam dan pulang kerja lebih awal 1 jam dari hari biasanya. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Ketut Mister, saat dikonfirmasi, Jumat (18/5) mengungkapkan, kebijakan dispensasi tersebut merupakan instruksi dari pusat yang turun ke daerah seminggu sebelum hari puasa berlangsung. Namun, untuk penerapan waktunya, kata dia, menurut kebijakan masing-masing daerah menyesuaikan jam kerja mereka.
Kata Ketut Mister, Denpasar sendiri menerapkan dua kali pemotongan waktu yakni pada pagi hari dan sore hari. "Kalau pagi hari kami berikan tenggang waktu kerja satu jam maksimal dari jam kedatangan biasanya. Kalau biasanya pukul 07.30 Wita harus sudah di kantor kami berikan mereka sampai pukul 08.30 Wita," ungkapnya.
Begitu juga jam pulang kerja, pihaknya juga memberikan kebijakan kepada pegawai Muslim satu jam pulang lebih awal. "Kalo sore biasanya pulang pukul 15.30 Wita, pegawai yang beragama Muslim ini pulang sekitar pukul 14.30 Wita. Mereka mendahului pegawai yang lainnya, terutama yang non Muslim. Jadi kebijakan itu sudah kami laksanakan sesuai perintah pusat," imbuhnya.
Dikatakan Ketut Mister, selain ketentuan jamnya disepakati di daerah, namun untuk mengatur absensi kedatangan dan kepulangan, BPKSDM kembali menyerahkan kepada masing-masing OPD dan pimpinan staf lainnya untuk mengatur teknis yang diberlakukan, sehingga umat Muslim yang berpuasa bisa mengatur untuk persiapan buka puasa bersama keluarga.
Pihaknya juga tidak bisa memaksakan pegawainya yang sedang berpuasa. Sebab tenaga yang dibutuhkan harus prima dalam bekerja. "Ya kalau puasa kan pastinya kondisinya sedikit turun dari biasanya. Jadi mereka wajar mendapatkan dispensasi agar bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Begitu juga saat pulang kerja mereka harus menyiapkan bahan makanan untuk berbuka," jelasnya. *m
Seluruh pegawai Muslim diberikan keringanan saat jam masuk kerja dengan tenggang waktu 1 jam dan pulang kerja lebih awal 1 jam dari hari biasanya. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Ketut Mister, saat dikonfirmasi, Jumat (18/5) mengungkapkan, kebijakan dispensasi tersebut merupakan instruksi dari pusat yang turun ke daerah seminggu sebelum hari puasa berlangsung. Namun, untuk penerapan waktunya, kata dia, menurut kebijakan masing-masing daerah menyesuaikan jam kerja mereka.
Kata Ketut Mister, Denpasar sendiri menerapkan dua kali pemotongan waktu yakni pada pagi hari dan sore hari. "Kalau pagi hari kami berikan tenggang waktu kerja satu jam maksimal dari jam kedatangan biasanya. Kalau biasanya pukul 07.30 Wita harus sudah di kantor kami berikan mereka sampai pukul 08.30 Wita," ungkapnya.
Begitu juga jam pulang kerja, pihaknya juga memberikan kebijakan kepada pegawai Muslim satu jam pulang lebih awal. "Kalo sore biasanya pulang pukul 15.30 Wita, pegawai yang beragama Muslim ini pulang sekitar pukul 14.30 Wita. Mereka mendahului pegawai yang lainnya, terutama yang non Muslim. Jadi kebijakan itu sudah kami laksanakan sesuai perintah pusat," imbuhnya.
Dikatakan Ketut Mister, selain ketentuan jamnya disepakati di daerah, namun untuk mengatur absensi kedatangan dan kepulangan, BPKSDM kembali menyerahkan kepada masing-masing OPD dan pimpinan staf lainnya untuk mengatur teknis yang diberlakukan, sehingga umat Muslim yang berpuasa bisa mengatur untuk persiapan buka puasa bersama keluarga.
Pihaknya juga tidak bisa memaksakan pegawainya yang sedang berpuasa. Sebab tenaga yang dibutuhkan harus prima dalam bekerja. "Ya kalau puasa kan pastinya kondisinya sedikit turun dari biasanya. Jadi mereka wajar mendapatkan dispensasi agar bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Begitu juga saat pulang kerja mereka harus menyiapkan bahan makanan untuk berbuka," jelasnya. *m
Komentar