Ribuan Rumah Tak Layak Huni
Sebanyak 8.038 unit rumah warga di Buleleng terdata tidak layak huni di tahun 2018.
SINGARAJA, NusaBali
Sepertiga di antaranya sudah diagendakan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng untuk dibantu.
Menurut Plt Kepala Dinas Perkimta Buleleng, Ni Nyoman Suratini ditemui di ruangannya Jumat (18/5) kemarin mengatakan, jumlah rumah layak huni tersebut sesuai dengan proposal pengajuan di tingkat desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng. Dari 8.038 unit, 2073 unit diantaranya rumah warga yang tidak layak huni akan diperbaiki baik dengan peningkatan kualitas maupun bedah rumah.
“Tahun ini dengan berbagai sumber dana kembali akan menyasar rumah-rumah tak layak huni di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Kisaran bantuannya beragam, kalau peningkatan kualitas sebesar Rp 15 juta dan bedah antara Rp 30-50 juta,” kata dia.
Perbaikan peningkatan kualitas akan dilakukan sebanyak 1.106 unit melalui bantuan dari Kementerian PUPR melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) regular, dan dari Dana Alikasi Khusus (DAK) sebanyak 326 unit dengan nilai bantuan Rp 15 juta.
Sedangkan 55 unit lainnya akan ditangani melalui program bedah rumah dari APBD Kabupaten Buleleng dan 130 unit melalui BSPS strategis dengan nilai bantuan Rp 30 juta, serta 450 unit bantuan bedah rumah bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung dengan nilai bantuan untuk satu bedah rumah Rp 50 juta. Suratini menjelaskan khusus untuk program BKK Kabupaten Badung memag bernilai paling tinggi. Nilai itu sudah termasuk ongkos tukang bangunan.
“Kalau program bantuan lain itu syaratnya harus swadaya, kalau BKK ini sudah termasuk ongkos tukang. Kita juga lakukan penyaringan ketat untuk BKK ini, terkhusus warga yang memang sangat miskin, tua dan tidak memiliki keluarga untuk diajak bergotong royong,” imbuhnya.
Sementara itu, sejauh ini rencana perbaikan dua ribuan unit rumah sedang dalam porses verifikasi. Pihaknya pun menyebutkan dengan bantuan perbaikan rumah tak layak huni tahun ini, masih menyisakan 5.965 unit yang akan digarap bertahap di tahun-tahun selanjutnya. “Kalau target nasional sih tahun 2019, tetapi kembali juga kepada naggaran yang tersedia,” jelasnya. *k23
Sepertiga di antaranya sudah diagendakan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng untuk dibantu.
Menurut Plt Kepala Dinas Perkimta Buleleng, Ni Nyoman Suratini ditemui di ruangannya Jumat (18/5) kemarin mengatakan, jumlah rumah layak huni tersebut sesuai dengan proposal pengajuan di tingkat desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng. Dari 8.038 unit, 2073 unit diantaranya rumah warga yang tidak layak huni akan diperbaiki baik dengan peningkatan kualitas maupun bedah rumah.
“Tahun ini dengan berbagai sumber dana kembali akan menyasar rumah-rumah tak layak huni di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Kisaran bantuannya beragam, kalau peningkatan kualitas sebesar Rp 15 juta dan bedah antara Rp 30-50 juta,” kata dia.
Perbaikan peningkatan kualitas akan dilakukan sebanyak 1.106 unit melalui bantuan dari Kementerian PUPR melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) regular, dan dari Dana Alikasi Khusus (DAK) sebanyak 326 unit dengan nilai bantuan Rp 15 juta.
Sedangkan 55 unit lainnya akan ditangani melalui program bedah rumah dari APBD Kabupaten Buleleng dan 130 unit melalui BSPS strategis dengan nilai bantuan Rp 30 juta, serta 450 unit bantuan bedah rumah bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung dengan nilai bantuan untuk satu bedah rumah Rp 50 juta. Suratini menjelaskan khusus untuk program BKK Kabupaten Badung memag bernilai paling tinggi. Nilai itu sudah termasuk ongkos tukang bangunan.
“Kalau program bantuan lain itu syaratnya harus swadaya, kalau BKK ini sudah termasuk ongkos tukang. Kita juga lakukan penyaringan ketat untuk BKK ini, terkhusus warga yang memang sangat miskin, tua dan tidak memiliki keluarga untuk diajak bergotong royong,” imbuhnya.
Sementara itu, sejauh ini rencana perbaikan dua ribuan unit rumah sedang dalam porses verifikasi. Pihaknya pun menyebutkan dengan bantuan perbaikan rumah tak layak huni tahun ini, masih menyisakan 5.965 unit yang akan digarap bertahap di tahun-tahun selanjutnya. “Kalau target nasional sih tahun 2019, tetapi kembali juga kepada naggaran yang tersedia,” jelasnya. *k23
1
Komentar