nusabali

Ribuan Mahasiswa dan Dosen Undiksha Gelar Doa Bersama

  • www.nusabali.com-ribuan-mahasiswa-dan-dosen-undiksha-gelar-doa-bersama

Ribuan mahasiswa dan dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja memenuhi ruang auditorium pada Jumat (18/5) pagi kemarin.

Rektor Jampel Juga Baca Puisi

SINGARAJA, NusaBali
Setelah menyatakan sikap dan mengecam aksi terorisme yang terjadi di Indonesia, Undiksha kembali menggelar doa bersama untuk para pahlawan yang gugur dalam peristiwa ledakan bom di sejumlah daerah. Sebuah puisi pun sempat dibacakan sebagai ungkapan bela sungkawa atas peristiwa yang terjadi.

Situasi mendadak hening dan khusyuk saat acara doa bersama yang dipimpin langsung oleh Prof Dr Naswan dimulai. Selanjutnya sebuah puisi karya  Dr Gede Artawan MPd berjudul ‘Tuhan Ampuni Kami’, dibacakan bersama dengan Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jempel. Dalam arahannya kepada mahasiswa, Jempel berharap Undiksha tetap satu kata untuk bersatu memerangi aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Ditemui di sela-sela acara, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Bali menyatakan siap sebagai garda terdepan dalam memerangi paham radikalisme. “Sesuai dengan arahan bapak Menristekdikti, kami di akademisi juga mengambil tindakan tegas jika menemukan dosen dan pegawai melakukan kegiatan radikalisme dan intoleransi, akan langsung dihentikan. Begitu juga mahasiswa akan langsung kami keluarkan,” ujar dia.

Menurut Jampel, Undiksha dengan visinya sebagai Perguruan Tinggi Unggul Berdasarkan Tri Hita Karana sudah menanamkan karakter kepada mahasiswanya untuk menjauhi paham-paham di luar disiplinnya sebagai seorang akademisi.

Doa bersama yang berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam juga disebutnya mendoakan arwah pahlawan yang gugur dalam peristiwa ledakan bom di Surabaya, ketabahan dan kemuliaan keluarga yang ditinggalkan serta kesembuhan korban lainnya yang sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Ia juga menegaskan dalam kegiatan ini sebagai akademisi Undiksha juga mendorong dan berharap DPR RI segera mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Terorisme. “Karena bagi kami ini sangat penting, kami berharap DPR-RI segera mengesahkan RUU, tetapi kalau tidak disahkan juga kami mendukung Presiden mengeluarkan Perpu,” tegasnya.

Sementara itu salah seorang pengajar dari North Caroline State University di Amerika Serikat, Prof Dr Kathy C Trundle yang kebetulan sedang berada di Undiksha dan ikut dalam acara doa bersama menyampaikan rasa bela sungkawa dan keprihatinanya terhadap peristiwa yang melanda Indonesia saat ini. “Saya tidak perlu berkomentar, tetapi saya prihatin dengan keadaan Indonesia saat ini. Apalagi mahasiswa saya punya banyak teman di Indonesia, mereka sangat sedih,” katanya.

Wakapolres Buleleng, Kompol Ronny R Riantoko yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi kegiatan Undiksha untuk ikut berperan serta memerangi dna memberantas terorisme. “Sivitas menolak aksi intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus, kami apresiasi dan bangga. Universitas yang ada di wilayah hukum polres Buleleng ini sudah  memberikan dukungan moril bagi kami Polri dan juga negara,” ungkap dia.

Kompol Ronny pun menegaskan sejauh ini kondisi di Buleleng masih kondusif. Ia pun berharap masyarakat berhenti menshare berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Sehingga tidak ada keresahan dan ketakutan yang dialami masyarakat luas. “Stop sharing berita hoax yang hanya akan memperkeruh suasana dan situasi tidak baik. Karena ini yang diinginkan teroris,” jelasnya.*k23

Komentar