nusabali

Lengser dari DPRD Bali, Disel Terpilih Jadi Bendesa

  • www.nusabali.com-lengser-dari-dprd-bali-disel-terpilih-jadi-bendesa

Satu setengah bulan pasca lengser dari DPRD Bali karena diberangus oleh PDIP, Wayan Disel Astawa menguatkan posisinya sebagai tokoh masyarakat di tanah kelahirannya, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

DENPASAR, NusaBali
Disel Astawa terpilih menjadi Bendesa Pakraman Ungasan 2018-2023, Minggu (20/5).Dalam pemilihan Bendesa Pakraman Ungasan yang digelar pada rahina Radite Kliwon Sungsang, Minggu kemarin, Disel Astawa memenangi tarung head to head melawan I Made Duama. Sekadar dicatat, Made Duama merupakan anggota Fraksi PDIP DPRD Badung dua kali periode.

Tarung head to head antara dua tokoh yang sempat bernaung di bawah satu partai ini berlangsung seru. Suhu politik di Desa Ungasan sempat menghangat sepekan menjelang pemilihan bendesa. Bahkan, masing-masing kandidat sampai menerjunkan tim survei untuk mengukur kekuatan masing-masing.

Disel Astawa dan Made Duama dulunya merupakan tandem maut saat Pileg 2014. Ketika itu, Disel lolos ke DPRD Bali dari PDIP dengan suara terbanyak di Dapil Badung. Sedangkan Duama lolos ke DPRD Badung dari PDIP Dapil Kuta Selatan. Namun, Disel kemudian dipecat PDIP karena membelot di Pilkada Badung 2015. Selanjutnya, Disel diberangus dari Fraksi PDIP DPRD Bali, 2 April 2018 lalu, digantikan I Nyoman Laka dengan status PAW (pengganti antar watu).

Nah, Minggu kemarin, Disel dan Duama saling berhadapan dalam tarung perebutan kursi Bendesa Pakraman Ungasan. Dalam pemilihan yang digelar di di Wantilan Desa Pakraman Ungasan ini, Disel keluar sebagai pemenang dengan 1.168 suara. Sedangkan Duama hanya mengantongi 844 suara.

Disel Astawa mengatakan hasil pemilihan Bendesa Pakraman Ungasan yang dimenangkannya ini bukanlah kemenangan dirinya, melainkan sebagai kememangan krama Desa Pakraman Ungasan. Disel juga membantah adanya pertarungan politik antara dirinya dengan Duama. Sebab, keduanya sama-sama sebagai putra daerah Desa Pakraman Ungasan.

“Ini kemenangan krama Desa Adat Ungasan. Ini bukanlah persaingan politik, walaupun kami sebelumnya mengabdi di legislatif dan punya background orang partai. Ini murni pemilihan pemimpin di desa adat atas cita-cita untuk membangun Desa Ungasan,” ujar Disel saat dikonfirmasi NusaBali, Minggi kemarin.

Disel menegaskan, pihaknya akan merangkul seluruh komponen masyarakat Desa Ungasan ke depan. Usai pemilihan bendesa, tidak ada lagi jarak antara dirinya dengan Made Duama. Ke depan, seluruh komponen masyarakat harus bersatu membangun desanya.

Hal ini sesuai dengan visi misi Disel Astawa ketika mencalonkan diri maju sebagai kandidat Bendesa Pakraman Ungasan, yakni menguatkan pelaksanaan Paras Paros Sagilik Seguluk Sabayantaka dalam Membangun SDM Desa Adat Ungasan berlandaskan Tri Hita Karana menuju Desa Adat Ungasan Santhi lan Jagadhita. “Pemilihan sudah selesai, kita bangun Desa Adat Ungasan bersama seluruh komponen. Tidak ada lagi pendukung si A dan si B,” jelas mantan angota Fraksi PDIP DPRD Badung dua periode yang sukses raih 32.721 suara saat tembus krsi DPRD Bali dalam Pileg 2014 ini.

Menurut Disel, ada beberapa program yang sudah siap dilaksanakan sebagai Bendesa Pakraman Ungasan 5 tahun ke depan, sesuai dengan visi misinya. Antara lain, penguatan awig-awig Desa Pakraman Ungasan, menyelesaikan masalah LPD, transparansi keuangan, pengelolaan tebing dan Pantai Melasti di Desa Pakraman Ungasan, evaluasi kontrak mengontrak, serta status hukum adat terhadap kepemilikan dan pengelolaan tebing. *nat

Komentar