Tampilkan Tradisi dan Modernisasi di Atas Panggung
SMPN 1 Denpasar dan SMPN 2 Ubud tampil memukau dalam ajang Gelar Seni Kreativitas Pelajar serangkaian Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawanatya (BMN) III di Taman Budaya Denpasar, Jumat (18/5).
SMPN 1 Denpasar dan SMPN 2 Ubud di BMN III
DENPASAR, NusaBali
Keduanya menampilkan kreativitas masing-masing. Ada yang membalut tradisi dan modernisasi di atas panggung. SMP Negeri 1 Denpasar memilih untuk menggabungkan tradisi dan modernisasi. Mereka mengemasnya dengan banyak garapan, seperri Tari Pradnya Paramita, joged, akustik, vokal grup, dan pop solo. Meski terbentur oleh aktivitas yang padat, namun anak-anak SMPN 1 Denpasar tetap memiliki daya semangat untuk tampil dengan mantap. "Kami memadukan antara seni dan tradisi, agar tidak kaku dan monoton," ujar Ni Luh Armini, selaku pembina tari SMPN 1 Denpasar.
Wanita paruh baya ini paham betul konsep seni yang seharusnya ‘tidak kaku’. Ni Luh Armini sangat getol membimbing anak didiknya karena kecintaannya akan seni. Sehingga mengisi Nawanatya III menjadi agenda tersendiri baginya. Namun sayang, agenda tersebut berbenturan dengan kegiatan lainnya. “Waktunya mepet dengan kegiatan lainnya seperti ujian nasional, ulangan umum, FLS2N,” jelasnya.
Sementara SMPN 2 Ubud berbanding 180 derajat dengan SMP Negeri 1 Denpasar. Mereka menampilkan sebuah garapan yang bertajuk Dalem Sidakarya. Garapan ini sengaja dipilih sebab sarat akan makna kehidupan. Garapan ini mengisahkan, Sang Brahmana Walaskya yang tak dianggap oleh keluarga kerajaannya menjadi murka dan memberi kutukan kepada kerajaan tersebut. Sepeninggalnya, benar saja kerjaaan tersebut dilanda berbagai wabah penyakit yang mebahayakan. Dengan kembalinya Sang Brahmana hanya dialah yang bisa memutus kutukan tersebut dan kerajaaan itu kembali pulih seperti sedia kala. “Atas jasanya itu, Sang Brahmana ini mendapat julukan sebagai Dalem Sidakarya yang memiliki filosofi orang sakti yang berbudi dan baik hati,” tutur Gusti Ngurah Dian Meika Putra SSn, pembina seni SMPN 2 Ubud.
Latar belakang yang berbeda dari kedua sekolah menengah tak menjadi sesuatu yang memberatkan bagi para penonton. SMPN 1 Denpasar yang mengusung konsep pentas siswa dan SMPN 2 Ubud yang mengusung drama kental tradisi menjadi pelengkap manis di malam tradisi yang berbalut modernisasi. *ind
1
Komentar