Koster Ingin Seniman Dapat Pengakuan dan Apresiasi Layak
Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster, Jumat (18/5) secara resmi membuka Festival Kompetisi Barong Se-Bali (KBS) yang dilaksanakan di wantilan Desa Pakraman Bedha, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Festival Kompetisi Barong se-Bali yang dilaksanakan hingga 20 Mei ini, rata-rata diikuti oleh anak-anak muda. Wayan Koster alias Koster Bali Satu (KBS) didampingi Ketua DPP I Made Urip, kader senior PDIP Tabanan seperti Nyoman Adi Wiryatama, Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketut Suryadi alias Boping, Ketua DPC PDIP Tabanan sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Tabanan, Komang Gde Sanjaya dan jajaran Fraksi PDIP DPRD Tabanan amat mengapresiasi kegiatan tersebut. Koster juga menekankan pentingnya kehadiran pemerintah memperhatikan nasib seniman.
Menurut Koster, Kabupaten Tabanan merupakan wilayah yang memiliki banyak sekali tradisi, seni dan budaya yang cukup kuat. Hal itu tentu saja harus mendapat perhatian dari pemerintah agar kesenian dan tradisi di Tabanan tetap lestari. "Maka sanggar sekaa akan didorong untuk meningkatkan aktivitas seni dan seniman," harap Koster.
Di sisi lain, Koster ingin nasib seniman mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Sebagai pelaku yang terus mewarisi seni, tradisi dan kebudayaan Bali, seniman perlu mendapat tempat dan perlakuan khusus. Sebab, menurut Koster, bukan tak sedikit seniman yang hidupnya tak menentu, kesejahteraan mereka tak terjamin meski berperan besar dalam pelestarian seni, adat istiadat dan budaya Bali. Untuk itu, Koster akan membuat peraturan khusus agar seniman Bali bisa mendapat tempat dan apresiasi yang bagus.
"Seniman ini akan dibuatkan kebijakan agar mendapat pengakuan dan apresiasi yang layak kepada pemangku di Bali seperti hotel dan restoran. Selama ini mereka diperlakukan asal-asalan, kurang manusiawi. Maka, akan dibuatkan kebijkan agar meningkatkan kesejahteraan mereka," imbuhnya.
Dengan peraturan itu Koster ingin ada standar khusus bagaimana seniman diperlakukan pada tiap gelaran kesenian yang dibuat pemerintah maupun swasta seperti hotel dan restoran. "Agar ada standar yang layak. Misalnya soal kendaraan dan honor yang layak. Kasihan seniman kita. Mereka yang menjadi pelestari dan menjadi pelaku dari atraksi budaya yang mendatangkan wisatawan, tapi nasibnya tidak diperhatikan," katanya.
Pada hari yang sama Koster juga membuka lomba mancing yang diselenggarakan oleh Banteng Muda Indonesia (BMI) Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, di Desa Tegalmengkeb. Acara lomba mancing ini diikuti oleh ribuan penggemar mancing. Koster yang hadir pada kesempatan itu meminta kepada masyarakat dan kader PDI Perjuangan di Kabupaten Tabanan untuk terus menjaga semangat juang dalam memenangkan Koster-Ace)pada Pilkada serentak 27 Juni 2018. *
Menurut Koster, Kabupaten Tabanan merupakan wilayah yang memiliki banyak sekali tradisi, seni dan budaya yang cukup kuat. Hal itu tentu saja harus mendapat perhatian dari pemerintah agar kesenian dan tradisi di Tabanan tetap lestari. "Maka sanggar sekaa akan didorong untuk meningkatkan aktivitas seni dan seniman," harap Koster.
Di sisi lain, Koster ingin nasib seniman mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Sebagai pelaku yang terus mewarisi seni, tradisi dan kebudayaan Bali, seniman perlu mendapat tempat dan perlakuan khusus. Sebab, menurut Koster, bukan tak sedikit seniman yang hidupnya tak menentu, kesejahteraan mereka tak terjamin meski berperan besar dalam pelestarian seni, adat istiadat dan budaya Bali. Untuk itu, Koster akan membuat peraturan khusus agar seniman Bali bisa mendapat tempat dan apresiasi yang bagus.
"Seniman ini akan dibuatkan kebijakan agar mendapat pengakuan dan apresiasi yang layak kepada pemangku di Bali seperti hotel dan restoran. Selama ini mereka diperlakukan asal-asalan, kurang manusiawi. Maka, akan dibuatkan kebijkan agar meningkatkan kesejahteraan mereka," imbuhnya.
Dengan peraturan itu Koster ingin ada standar khusus bagaimana seniman diperlakukan pada tiap gelaran kesenian yang dibuat pemerintah maupun swasta seperti hotel dan restoran. "Agar ada standar yang layak. Misalnya soal kendaraan dan honor yang layak. Kasihan seniman kita. Mereka yang menjadi pelestari dan menjadi pelaku dari atraksi budaya yang mendatangkan wisatawan, tapi nasibnya tidak diperhatikan," katanya.
Pada hari yang sama Koster juga membuka lomba mancing yang diselenggarakan oleh Banteng Muda Indonesia (BMI) Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, di Desa Tegalmengkeb. Acara lomba mancing ini diikuti oleh ribuan penggemar mancing. Koster yang hadir pada kesempatan itu meminta kepada masyarakat dan kader PDI Perjuangan di Kabupaten Tabanan untuk terus menjaga semangat juang dalam memenangkan Koster-Ace)pada Pilkada serentak 27 Juni 2018. *
Komentar