nusabali

Proyek Pasar Keramas Tetap Digarap

  • www.nusabali.com-proyek-pasar-keramas-tetap-digarap

Sesuai rencana, proyek revitalisasi Pasar Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, akan mulai dikerjakan Selasa (22/5) ini.

GIANYAR, NusaBali
Di atas lahan 11 are ini akan dibangun ulang pasar tradisional. Sementara itu, pihak Puri Saren Kangin Desa Keramas yang mengklaim tanah itu bersikeras menuntut kejelasan status lahan pasar tersebut.Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Gianyar  I Wayan Suamba, saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa polemik antara Puri Keramas dengan Desa Pakraman Keramas tersebut tidak akan memengaruhi pengerjaan proyek itu. "Tidak pengaruh pada proyek. Kami juga sudah lapor kondisi ini ke Pj Bupati," ujarnya, Senin (21/5).

Dikatakan Suamba, polemik terkait status lahan pasar desa ini akan dibahas dalam rapat. "Akan dirapatkan dengan Badan Kesbangpol dan Linmas, MMDP (Majelis Madya Desa Pakraman), perbekel, camat dan Bagian Aset Setda Gianyaar, serta Disperindag.

Untuk keterlibatan dengan pihak Puri Keramas, dalam rapat nanti, Suamba mengaku akan mengawali dialog dengan pihak Desa Pakraman Keramas terlebih dahulu. "Ya, nanti gimana perkembangannya, kami lihat saja. Kebetulan sekarang (Senin kemarin, Red), Pj Bupati Gianyar sedang rapat dengan Muspida," terangnya. Terkait status kepemilikan lahan pasar itu, Suamba enggan mengomentari. Dia mengaku takut keliru berkomentar.

Diberitakan sebelumnya, Pasametonan Puri Saren Kangin Desa Keramas memasang spanduk protes di areal Pasar Keramas yang akan direvitalisasi. Spanduk dipasang pada Minggu (20/5) pukul 17.00 Wita. Pemasangan dua  spanduk bertuliskan 'Dengarkan Suara Kami' ini dipimpin langsung tokoh Puri Saren Kangin I Gusti Agung Ngurah Sudharsana bersama sekitar 125 warga. Gusti Agung Sudharsana mengatakan, pihaknya hanya ingin dapat pengakuan atas tanah pasar tersebut. "Intinya kami ingin dapat pengakuan atas tanah itu. Hanya itu saja. Leluhur kami sudah serahkan untuk kepentingan desa dan fasilitas umum, tapi saya tidak akan minta tanah ini," jelas pejabat Kadis Perhubungan Provinsi Bali ini.*nvi

Komentar