Polres Jembrana Akan Manfaatkan Terminal Kargo
Areal Terminal Kargo Gilimanuk akan dimanfaatkan menjadi drop zone, untuk istirahat sekaligus membeli tiket penyeberangan.
Persiapan Arus Mudik Lebaran 2018
NEGARA, NusaBali
Menjelang arus mudik Lebaran 2018 pada pertengahan Juni mendatang, Polres Jembrana menyiapkan sejumlah skenario arus lalu lintas di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. Salah satunya, dalam upaya memaksimalkan penguraian arus mudik menuju Pelabuhan Gilimanuk, Polres Jembrana berencana memanfaatkan areal Terminal Kargo Gilimanuk menjadi drop zone atau tempat pengalihan arus untuk istirahat sekaligus membeli tiket penyeberangan.
Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko, Senin (21/5), mengatakan, rencana memanfaatkan areal Terminal Kargo Gilimanuk sebagai drop zone itu memang baru direncanakan khusus pada angkutan Lebaran tahun ini. Sebelum-sebelumnya, sebagai tempat pengalihan arus untuk istirahat hanya memanfaatkan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik.
“Jadi tahun ini kami rencanakan ada dua titik drop zone di Gilimanuk. Tidak hanya di Timbangan Cekik, tetapi juga memanfaatkan areal Terminal Kargo Gilimanuk,” katanya.
Terkait rancangan pemanfaatan Terminal Kargo Gilimanuk, itu juga sempat dibahas dalam beberapa kali koordinasi dengan Pemkab Jembrana. Termasuk dalam koordinasi terakhir, ada masukan untuk bersurat ke Pemkab Jembrana untuk memanfaatkan fasilitas yang sementara masih belum difungsikan itu.
“Kalau memang perlu bersurat, ya kami akan bersurat. Yang jelas, koordinasi tetap kami lakukan dengan instansi-instansi terkait untuk mematangkan segala kesiapan angkutan lebaran nanti,” ujarnya.
Di samping rencana menambah drop zone dengan memanfaatkan Terminal Kargo Gilimanuk itu, kata Kompol Didik, untuk skenario pengalihan arus secara umum ketika terjadi pembeludakan arus pemudik, masih tetap sama dengan tahun sebelumnya. Di mana, sejumlah mobil pribadi bakal tetap dialihkan masuk ke sejumlah jalan gang seputaran pemukiman warga Gilimanuk, yang menjadi tembusan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan untuk jalan nasional yang menjadi jalur utama menuju Pelabuhan Gilimanuk, rencana difokuskan untuk bus, truk, termasuk sepeda motor.
Untuk lebih mamaksimalkan jalur utama itu, rencananya sejumlah kendaraan besar juga dialihkan menggunakan jalur sebelah kanan mulai dari Kantor Bank BPD Bali Capem Gilimanuk, sehingga bisa langsung menuju loket tambahan di jalan menuju Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan arus dari arah berlawanan atau yang baru masuk Gilimanuk (baru turun kapal), rencana dialihkan masuk ke jalan seputaran pemukiman warga di belakang Terminal Penumpang Gilimanuk, sebelum nanti kembali tembus di jalan utama persimpangan dekat Pura Dalem Gilimanuk.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Pemkab Jembrana I Made Maharimbawa, mengatakan pemanfaatan areal Terminal Kargo Gilimanuk untuk memperlancar arus mudik itu, sangat bisa dilakukan. Menurutnya tidak ada masalah untuk pemanfaatan sementara, lantaran areal terminal seluas 3 hektare yang diperkirakan mampu menampung sekitar 200-an mobil pribadi itu belum dimanfaatkan. “Untuk pemanfaatan terminal itu kami masih menunggu Perda. Jadi kalau nanti digunakan semacam kantong parkir, tidak ada masalah,” ujarnya.
Dalam pemanfaatan areal Terminal Kargo Gilimanuk menjadi drop zone, kata Maharimbawa, hasil koordinasi dengan pihak ASDP, ada rencana menjebol pagar di terminal, untuk menyediakan akses keluar menuju jalan gang seputaran pemukiman warga. Mengenai hal itu, sebenarnya tidak ada masalah. Namun, pihaknya tetap meminta agar instansi terkait bersurat, sehingga tidak timbul masalah administrasi. “Nanti rencana kalau memang harus dijebol, kami minta setelah selesai, bisa ditutup kembali. Yang pasti kami juga siap mendukung untuk kelancaran angkutan lebaran nanti,” kata Maharimbawa. *ode
Komentar