nusabali

Kurangi Intesitas Tekanan

  • www.nusabali.com-kurangi-intesitas-tekanan

Menguasai permainan dan terus memborbardir pertahanan lawan belum menjadi jaminan menang. Hasil evaluasi kami, yakni kami mulai sedikit mengurangi penyerangan.

Laga Bali United di Kandang Borneo FC  

MANGUPURA, NusaBali
Pelatih Kepala Bali United Widodo Cahyono Putro akan menerapkan strategi berbeda pada laga Kompetisi Liga 1, usai tiga kali kalah dan sekali menang. Hal ini karena tekanan tinggi ke pertahanan lawan, yang diterapkan pemain asuhannya belum mampu memberikan hasil kemenangan bagi Bali United. Justru hasilnya lebih banyak kalah.

Karena itulah, Widodo merasa perlu mengurangi dominasi penguasaan bola dan intensitas penyerangan pertahanan lawan, Apalagi hasilnya terlihat saat mengalahkan Arema FC di Stadion Dipta Gianyar, Jumat (18/5).  Pada babak kedua Widodo menginstruksikan pemainnya lebih banyak memainkan bola, sambil mencari celah lawan untuk melakukan serangan mematikan.

Dari sisi penguasaan bola, saat itu skuat Serdadu Tridatu memang kalah tipis dari tim tamu Arema. Namun hasil akhir berkata lain, yakni untuk kemenangan Bali United dengan hasil poin maksimal.

"Begitulah sepakbola, menguasai jalannya pertandingan dan terus memborbardir pertahanan lawan belum jadi jaminan menang. Buktinya, ini hasil evaluasi kami, yakni mulai sedikit mengurangi penyerangan," ungkap Widodo, Senin (21/5).

Mengurangi penyerangan ke pertahanan lawan, bukan berarti tidak lagi ingin menguasai pertandingan. Namun, lebih kepada soal kematangan tim dalam memanfaatkan peluang.

"Kalau menyerang harus menyerang semua, dan jika pilih lebih bertahan, memang kuncinya harus kuat. Tapi, harus dapat membaca kelemahan lawan. Dengan satu dua kali serangan mampu membobol lawan. Karena ini evaluasi kami secara keseluruhan untuk mengurangi penyerangan," papar Widodo.

Strategi ini diprediksi akan kembali diterapkan Bali United saat menjalani laga away menghadapi Borneo FC pada Rabu (23/5) besok, di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur.

Hal itu diakui bek kiri Bali United, Ricky Fajrin Saputra. "Permainan lebih tenang membuat Bali United meraih kemenangan tipis. Tidak terburu-buru menyerang seperti dalam tiga pertandingan terakhir di Liga 1," tutur Ricky Fajrin Saputra.

Ricky juga mengakui sedikit mengurangi tekanan ke lini depan. Bahkan overlapping yang sering dilakukan ternyata dinilai pelatih menjadi kelemahan Bali United dalam tiga laga terakhir. "Diminta overlap tidak terlalu sering, dan tidak buru-buru menyerang ke depan," tegas Ricky Fajrin Saputra.

Bek kiri Bali United itu menambahkan, bermain di markas Borneo FC, hal ini yang masih akan dijaga timnya. Bagaimana membuat para pemain Serdadu Tridatu lebih tenang agar dapat mengeksploitasi pertahanan lawan.

“Kami diinstruksikan sebelumnya oleh pelatih. Saat latihan juga terus diinstruksikan harus menyerang bersama-sama dan bertahan juga sama-sama. Itu yang selalu ditekankan pelatih," kata Ricky Fajrin Saputra. *dek

Komentar