Dua Kali Toko Dwita Kemalingan
Toko Dwita di Banjar Wani, Desa Kerambitan, dibobol maling pada 2 November 2015 dan pada Minggu kemarin. Sedangkan toko di Banjar Sembung Gede kemalingan pada 2 Februari 2016.
TABANAN, NusaBali
Toko Dwita milik I Ketut Winata, 39, yang berada di Banjar Wani, Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan dibobol maling, Minggu (6/3). Pencuri berhasil membawa kabur uang tunai dan rokok dari segala jenis merek. Peristiwa serupa terjadi pada 2 November 2015, dengan kerugian sekitar Rp 15 juta.
Toko kemalingan diketahui pertama oleh karyawanya, Ni Made Nilawati, 20, pada Minggu kemarin sekitar pukul 07.15 Wita. Nilawati saat itu akan membuka toko. Setelah dibuka dirinya kaget, dilihatnya laci-laci kasir beserta lemari tempat penyimpanan rokok, dalam kondisi terbuka. Saat itu juga Nilawati menelepon bosnya, melaporkan kondisi toko.
Setelah pemilik toko tiba di lokasi dan memeriksa, rokok senilai Rp 66.180.450 amblas, padahal barang tersebut baru sehari sebelumnya datang. Sementara uang sejumlah Rp 2 juta ikut raib dibawa maling. “Rokok semuanya itu baru kemarin datangnya, saya gak bisa ngomong apa,” kata Winata.
Setelah itu, Winata langsung menelepon polisi Polsek Kerambitan. Dia menduga, maling masuk dari belakang toko, dengan membobol tembok gudang menggunakan linggis. “Linggis yang digunakan membobol sudah diamankan polisi,” imbuh Winata.
Toko Dwita sebenarnya ada tiga cabang. Cabang yang berlokasi di Banjar Sembung Gede, Desa Sembung, Kerambitan, dimasuki pencuri pada 2 Februari 2016, kerugian sekitar Rp 30 juta.
Toko yang di Banjar Wani, Desa Kerambitan, juga sudah pernah kemalingan sebelumnya, yakni pada 2 November 2015, kerugian Rp 15 juta. Sedangkan kali ini, kembali dibobol maling dengan kerugian lebih dari Rp 68 juta. “Jarak empat bulan, toko saya kemalingan,” kata Winata, asal Banjar Sangging, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan.
Sementara, gerak gerik maling terekam kamera CCTV. Tampak masuk satu orang, menggunakan celana panjang, baju lengan pendek, dan menutupi mukanya dengan baju.
Winata menjelaskan, penjagaan dari niskala sudah pernah dilakukan, yakni pecaruan sesudah kejadian kemalingan yang sebelumnya. “Apa mau dikata, kenapa toko saya yang diincar,” ucapnya.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Gede Made Punia seizin Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan hal semaksimal mungkin, dengan cara pemilik toko sudah pernah diundang dua kali ke Polsek untuk diberikan saran agar menambah pengaman di tokonya. Dan sampai sekarang pemilik toko tidak menghiraukan saran tersebut.
Dan atas peristiwa kemalingan ini, adalah salahnya si pemilik toko karena tidak ada penjagaan. Apalagi kondisi toko ini sangatlah rawan, yakni kiri kanannya lahan kosong dan belakangnya sawah. Sedangkan tembok toko tidak diplester sehingga dengan mudah dibobol. “Coba aja kalau ada penjagaan, pasti terdengar waktu dibobol, dan maling tidak akan bisa bawa kabur rokok dan uang itu,” ujar Kompol Made Punia. 7 cr61
Komentar