Dua Camat Incar Kursi Kepala DLH
Lelang jabatan Kepala DLH diikuti lima kontestan, termasuk dua camat. Mereka akan melalui seleksi administrasi, tes kompetensi, presentasi makalah, dan wawacara.
SINGARAJA, NusaBali
Dua Camat, masing-masing Camat Sukasada, I Made Dwi Adnyana, dan Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi, sama-sama mengincar kursi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Keduanya pun telah mendaftar sebagai calon peserta dalam proses lelang jabatan tersebut. Selain camat, ada lagi tiga Sekretaris Dinas (Sekdis) yang ikut mendaftar.
Dalam lelang jabatan Kepala DLH ini, Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Buleleng, telah membuka pendaftaran calon peserta selama sepekan, sejak 7 Mei 2018, kemudian diperpajang sepekan lagi hingga Senin (21/5). Hasilnya, hingga pendaftaran ditutup Senin sore pukul 16.00 Wita, jumlah pendaftar tercatat ada 5 orang, rinciannya dua Camat, dan tiga Sekdis masing-masing, Sekdis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans), Dewa Putu Susrama, Sekdis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Ni Made Sukreni, dan Sekdis Pertanian, I Wayan Narta.
Kepala BKSDM Buleleng, Gede Wisnawa yang dikonfirmasi Senin (21/5) mengatakan, dengan jumlah pelamar sebanyak 5 orang, sudah melampaui syarat lelang, yakni minimal melibatkan 4 orang. “Sebenarnya ada enam orang yang melamar. Namun satu orang urung mendaftar karena beberapa pertimbangan,” katanya.
Winawa menjelaskan, setelah pendaftaran ditutup, proses seleksi akan dilanjutkan dengan seleksi administrasi, tes kompetensi, presentasi makalah, dan wawacara. Rencananya, seleksi administrasi dilaksanakan, Selasa (22/5) hari ini, kemudian tes kompetensi dilaksanakan, 4 Juni hingga 7 Juni, dan presentasi makalah serta tes wawancara digelar 21 Juni 2018. “Setelah itu ada tes penilaian rekam jejak dari 22 Mei sampai 22 Juni. Nah hasilnya itu baru diumumkan pada 25 Juni mendatang,” terang pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini.
Menurut Wisnawa, persaingan nanti diperkirakan cukup ketat, karena posisi Kepala DHLcukup berat dan sangat teknis. Sehingga diperlukan pejabat yang memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. “Mungkin ini (jabatan DLH, red) dari penilaian kami terlalu teknis. Mobilitasnya tinggi, karena memang agak spesifik tugasnya. Harus berkutat dengan sampah, kebersihan, dan terjun di luar jam kerja. Beda dengan SKPD lainnya,” ucap mantan Sekwan DPRD Buleleng ini.
Sementara Camat Sukasada, Made Dwi Adnyana, dan Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi sama-sama mengaku, pertimbangan ikut dalam lelang jabatan tersebut karena ingin mencari pengalaman dan tantangan yang baru di jabatan yang baru. “Kalau tiyang ingin mengabdi dan cari pengalaman yang baru saja,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Ariadi Pribadi. Selain mencari pengalaman yang baru, pertimbangan lainnya karena secara eselon dan sudah memenuhi syarat yakni IIIA. “Kalau dipercaya, saya ingin membantu Pak Bupati, dalam menangani kebersihan, dan mengurus sampah,” katanya.
Seperti diketahui posisi Kepala Dinas Lingkungan Hidup saat ini tengah lowong. Sebelumnya posisi ini memang diisi oleh Nyoman Genep. Namun saat Pemkab Buleleng melakukan mutasi, Nyoman Genep menduduki posisi baru sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Sedangkan posisi Kadis DLH ditentukan melalui sistem lelang jabatan. *k19
Dua Camat, masing-masing Camat Sukasada, I Made Dwi Adnyana, dan Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi, sama-sama mengincar kursi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Keduanya pun telah mendaftar sebagai calon peserta dalam proses lelang jabatan tersebut. Selain camat, ada lagi tiga Sekretaris Dinas (Sekdis) yang ikut mendaftar.
Dalam lelang jabatan Kepala DLH ini, Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Buleleng, telah membuka pendaftaran calon peserta selama sepekan, sejak 7 Mei 2018, kemudian diperpajang sepekan lagi hingga Senin (21/5). Hasilnya, hingga pendaftaran ditutup Senin sore pukul 16.00 Wita, jumlah pendaftar tercatat ada 5 orang, rinciannya dua Camat, dan tiga Sekdis masing-masing, Sekdis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans), Dewa Putu Susrama, Sekdis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Ni Made Sukreni, dan Sekdis Pertanian, I Wayan Narta.
Kepala BKSDM Buleleng, Gede Wisnawa yang dikonfirmasi Senin (21/5) mengatakan, dengan jumlah pelamar sebanyak 5 orang, sudah melampaui syarat lelang, yakni minimal melibatkan 4 orang. “Sebenarnya ada enam orang yang melamar. Namun satu orang urung mendaftar karena beberapa pertimbangan,” katanya.
Winawa menjelaskan, setelah pendaftaran ditutup, proses seleksi akan dilanjutkan dengan seleksi administrasi, tes kompetensi, presentasi makalah, dan wawacara. Rencananya, seleksi administrasi dilaksanakan, Selasa (22/5) hari ini, kemudian tes kompetensi dilaksanakan, 4 Juni hingga 7 Juni, dan presentasi makalah serta tes wawancara digelar 21 Juni 2018. “Setelah itu ada tes penilaian rekam jejak dari 22 Mei sampai 22 Juni. Nah hasilnya itu baru diumumkan pada 25 Juni mendatang,” terang pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini.
Menurut Wisnawa, persaingan nanti diperkirakan cukup ketat, karena posisi Kepala DHLcukup berat dan sangat teknis. Sehingga diperlukan pejabat yang memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. “Mungkin ini (jabatan DLH, red) dari penilaian kami terlalu teknis. Mobilitasnya tinggi, karena memang agak spesifik tugasnya. Harus berkutat dengan sampah, kebersihan, dan terjun di luar jam kerja. Beda dengan SKPD lainnya,” ucap mantan Sekwan DPRD Buleleng ini.
Sementara Camat Sukasada, Made Dwi Adnyana, dan Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi sama-sama mengaku, pertimbangan ikut dalam lelang jabatan tersebut karena ingin mencari pengalaman dan tantangan yang baru di jabatan yang baru. “Kalau tiyang ingin mengabdi dan cari pengalaman yang baru saja,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Ariadi Pribadi. Selain mencari pengalaman yang baru, pertimbangan lainnya karena secara eselon dan sudah memenuhi syarat yakni IIIA. “Kalau dipercaya, saya ingin membantu Pak Bupati, dalam menangani kebersihan, dan mengurus sampah,” katanya.
Seperti diketahui posisi Kepala Dinas Lingkungan Hidup saat ini tengah lowong. Sebelumnya posisi ini memang diisi oleh Nyoman Genep. Namun saat Pemkab Buleleng melakukan mutasi, Nyoman Genep menduduki posisi baru sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Sedangkan posisi Kadis DLH ditentukan melalui sistem lelang jabatan. *k19
1
Komentar