SMKN 3 Bangli Belum Bisa Bangun RPS
SMKN 3 Bangli mengalami kendala untuk membangun ruang praktik siswa (RPS).
BANGLI, NusaBali
Keterbatasan lahan mengakibatkan pembangunan RPS belum terealisasi. Terpaksa praktik siswa dilakukan di ruang praktik lain yang berlokasi di SMPN 3 Bangli. Selain lahan, SMKN 3 Bangli juga belum punya mobil utuh untuk praktik siswa.
Kepala SMKN 3 Bangli, I Ketut Ariasa, mengungkapkan tahun lalu sudah dipanggil oleh Kementrian Pendidikan terkait bantuan untuk pembangunan RPS. Hanya saja lahan sekolah tidak mendukung sehingga bantuan tersebut dikembalikan. “Lahan tidak mendukung, padahal bantuan sudah akan turun,” ungkap Ariasa, Senin (21/5). Dikatakan, SMKN 3 Bangli punya tiga program keahlian yakni Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan, serta Teknik Komputer dan Jaringan.
Diiakui, fasilitas RPS ketiga program tersebut sudah ada namun lokasinya berbeda. RPS Teknik dan Bisnis Sepeda Motor serta Teknik Kendaraan Ringan berada di areal SMPN 3 Bangli yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari sekolah. Lahan RPS di SMPN 3 Bangli milik Pemkab Bangli sedangkan bangunan nya milik Pemprov Bali. “Ini yang masih jadi kendala, saat jam praktik siswa harus keluar, kemudian setelah praktik kembali lagi ke sekolah,” ungkapnya.
Semula sempat ingin memanfaatkan lahan di belakang sekolah untuk pengembangan sekolah, namun kini sudah berdiri bangunan puskesmas. Lahan puskesmas milik Pemprov Bali namun bangunan milik kabupaten. Ariasa juga menyebut fasilitas praktik belum memiliki mobil yang masih utuh. “Kami butuh satu unit mobil yang utuh untuk perbandingan, sekarang baru ada komponen atau mesin yang sudah dipecah-pecah,” ujar Ariasa. Disebutkan mobil yang utuh adalah mobil baru yang disesuikan dengan kebutuhan praktik. “Tentu harga tidak murah dan kami sudah ajukan untuk pengadaan mobil, namun belum terealisasi,” imbuhnya. *e
Keterbatasan lahan mengakibatkan pembangunan RPS belum terealisasi. Terpaksa praktik siswa dilakukan di ruang praktik lain yang berlokasi di SMPN 3 Bangli. Selain lahan, SMKN 3 Bangli juga belum punya mobil utuh untuk praktik siswa.
Kepala SMKN 3 Bangli, I Ketut Ariasa, mengungkapkan tahun lalu sudah dipanggil oleh Kementrian Pendidikan terkait bantuan untuk pembangunan RPS. Hanya saja lahan sekolah tidak mendukung sehingga bantuan tersebut dikembalikan. “Lahan tidak mendukung, padahal bantuan sudah akan turun,” ungkap Ariasa, Senin (21/5). Dikatakan, SMKN 3 Bangli punya tiga program keahlian yakni Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan, serta Teknik Komputer dan Jaringan.
Diiakui, fasilitas RPS ketiga program tersebut sudah ada namun lokasinya berbeda. RPS Teknik dan Bisnis Sepeda Motor serta Teknik Kendaraan Ringan berada di areal SMPN 3 Bangli yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari sekolah. Lahan RPS di SMPN 3 Bangli milik Pemkab Bangli sedangkan bangunan nya milik Pemprov Bali. “Ini yang masih jadi kendala, saat jam praktik siswa harus keluar, kemudian setelah praktik kembali lagi ke sekolah,” ungkapnya.
Semula sempat ingin memanfaatkan lahan di belakang sekolah untuk pengembangan sekolah, namun kini sudah berdiri bangunan puskesmas. Lahan puskesmas milik Pemprov Bali namun bangunan milik kabupaten. Ariasa juga menyebut fasilitas praktik belum memiliki mobil yang masih utuh. “Kami butuh satu unit mobil yang utuh untuk perbandingan, sekarang baru ada komponen atau mesin yang sudah dipecah-pecah,” ujar Ariasa. Disebutkan mobil yang utuh adalah mobil baru yang disesuikan dengan kebutuhan praktik. “Tentu harga tidak murah dan kami sudah ajukan untuk pengadaan mobil, namun belum terealisasi,” imbuhnya. *e
Komentar