Akui Ada Beras Impor Bermasalah
Kepala Perum Bulog Budi Waseso atau biasa disapa Buwas mengatakan, tidak semua beras impor yang didatangkan Bulog ke tanah air bagus.
JAKARTA, NusaBali
Berdasarkan temuannya, beras yang diimpor Bulog bermasalah lantaran tidak enak dan keras. Ke depan ia ingin beras impor yang masuk benar-benar berkualitas. "Selama ini, kita impor beras dari beberapa negara tanpa tahu kualitasnya. Ini menjadi persoalan baru dan perlu diperbaiki serta di evaluasi bagaimana kualitasnya dan berapa banyak yang di impor," imbuh Buwas saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/5).
Menurut Buwas, tidak semua beras impor cocok untuk daerah di Indonesia. Ia mencontohkan beras impor Thailand lebih cocok untuk di daerah Jawa. Sementara beras Vietnam lebih cocok ke daerah Kalimantan dan Sulawesi. "Ini merupakan masukan dari saya," ucapnya.
Dalam kesempatan itu pula Buwas mengusulkan agar ke depan Bulog tidak stok beras, melainkan gabah yang kuat hingga 3 tahun. Adapun beras impor dinilainya memiliki batas waktu. Bila tidak segera disalurkan, nilainya berkurang. Ia tak ingin memperbaiki kualitas beras dengan cara mixing, karena kegiatan tersebut merugikan masyarakat. Ia pun, tidak mau terulang lagi penilaian masyarakat terhadap beras Bulog.
Dahulu beras Bulog dianggap bau dan berkutu sehingga brand beras Bulog turun. "Kami tidak mau seperti itu lagi. Ke depan, kenapa kita tidak stok gabah biar aman dan kuat sampai tiga tahun," paparnya. Sayang ketika disinggung mengenai berapa jumlah beras yang expire, Buwas belum bisa menyebutkan.
"Kami sedang hitung di gudang yang expire. Yang jelas kami temukan ada potensi beras lama," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala BNN ini. Buwas pun menegaskan akan terus menjaga kualitas beras Bulog agar tidak dipandang negatif. Antara lain, mengemas beras dengan sebaik mungkin. *k22
Berdasarkan temuannya, beras yang diimpor Bulog bermasalah lantaran tidak enak dan keras. Ke depan ia ingin beras impor yang masuk benar-benar berkualitas. "Selama ini, kita impor beras dari beberapa negara tanpa tahu kualitasnya. Ini menjadi persoalan baru dan perlu diperbaiki serta di evaluasi bagaimana kualitasnya dan berapa banyak yang di impor," imbuh Buwas saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/5).
Menurut Buwas, tidak semua beras impor cocok untuk daerah di Indonesia. Ia mencontohkan beras impor Thailand lebih cocok untuk di daerah Jawa. Sementara beras Vietnam lebih cocok ke daerah Kalimantan dan Sulawesi. "Ini merupakan masukan dari saya," ucapnya.
Dalam kesempatan itu pula Buwas mengusulkan agar ke depan Bulog tidak stok beras, melainkan gabah yang kuat hingga 3 tahun. Adapun beras impor dinilainya memiliki batas waktu. Bila tidak segera disalurkan, nilainya berkurang. Ia tak ingin memperbaiki kualitas beras dengan cara mixing, karena kegiatan tersebut merugikan masyarakat. Ia pun, tidak mau terulang lagi penilaian masyarakat terhadap beras Bulog.
Dahulu beras Bulog dianggap bau dan berkutu sehingga brand beras Bulog turun. "Kami tidak mau seperti itu lagi. Ke depan, kenapa kita tidak stok gabah biar aman dan kuat sampai tiga tahun," paparnya. Sayang ketika disinggung mengenai berapa jumlah beras yang expire, Buwas belum bisa menyebutkan.
"Kami sedang hitung di gudang yang expire. Yang jelas kami temukan ada potensi beras lama," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala BNN ini. Buwas pun menegaskan akan terus menjaga kualitas beras Bulog agar tidak dipandang negatif. Antara lain, mengemas beras dengan sebaik mungkin. *k22
1
Komentar