Pastika Serang Balik Fraksi Demokrat
Made Mudarta sebut Gubernur Pastika naikkan bantuan desa pakraman 450 persen, sementara Mantra-Kerta 120 persen
Terkait Isu Program Bantuan Desa Pakraman Rp 500 Juta Per Tahun
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika serang balik Fraksi Demokrat DPRD Bali yang sempat menyerangnya dalam pandangan umum di sidang paripurna, Senin (21/5) lalu. Pastika mengaku lontarkan kritik terhadap program bantuan desa pakraman Rp 500 juta dari Cagub-Cawagub IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam kapasitas dirinya sebagai Gubernur, yang diatur undang-undang. Se-bagai pimpinan masyarakat Bali, Gubernur tidak boleh membiarkan program atau pernyataan yang membodohi rakyat.
Pastika mengingatkan, dirinya bukanlah Gubernur Partai Demokrat, melainkan Gubernur seluruh rakyat Bali. Karena itu, dirinya tidak perlu sewot dengan pernyataan Juru Bicara Fraksi Demokrat DPRD Bali, Ngakan Made Samudra, dalam sidang paripurna. "Saya ini bukan Gubernur Partai Demokrat, saya Gubernur seluruh rakyat Bali, termasuk gubernurnya kalian (wartawan)," tegas Pastika di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (22/5).
Menurut Pastika, penyampaian pandangan umum Fraksi Demokrat DPRD Bali di sidang paripurna yang berisi selipan ‘serangan’ dengan mengkritik Gubernur karena melontarkan pernyataan yang mengomentari visi misi Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB), diarahkan kepada dirinya bukan selaku anggota Dewan Pembina DPP Demokrat, mela-inkan selaku Gubernur.
"Saya merasa pernyataan itu itu diarahkan kepada saya selaku Gubernur Bali, bukan karena sebagai orang partai. Nanti akan saya jawab pernyataan Ngakan Samudra itu di sidang paripurna DPRD Bali berikutnya," kilah Pastika.
Apa jawabannya nanti? "Ya, saya akan jawab ‘terimakasih atas masukannya’. Sudah segitu saja selesai, nggak usah panjang-panjang. Kita paham DPRD Bali isinya politisi. Ya, politik itu seni. Bahkan, politik itu diplesetkan sebagai seni tipu menipu. Cuma, kalau jadi politisi, jangan mau ditipu," kelakar Pastika yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Menurut Pastika, apa yang dilontarkan Fraksi Demokrat dan serangan bersama dua fraksi pendukung Mantra-Kerta, bukan masalah baginya. Yang jelas, Gubernur Pastika mengkritisi program bantuan desa pakraman yang disampaikan Mantra-Kerta dengan tujuan untuk meng-edukasi masyarakat.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika serang balik Fraksi Demokrat DPRD Bali yang sempat menyerangnya dalam pandangan umum di sidang paripurna, Senin (21/5) lalu. Pastika mengaku lontarkan kritik terhadap program bantuan desa pakraman Rp 500 juta dari Cagub-Cawagub IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam kapasitas dirinya sebagai Gubernur, yang diatur undang-undang. Se-bagai pimpinan masyarakat Bali, Gubernur tidak boleh membiarkan program atau pernyataan yang membodohi rakyat.
Pastika mengingatkan, dirinya bukanlah Gubernur Partai Demokrat, melainkan Gubernur seluruh rakyat Bali. Karena itu, dirinya tidak perlu sewot dengan pernyataan Juru Bicara Fraksi Demokrat DPRD Bali, Ngakan Made Samudra, dalam sidang paripurna. "Saya ini bukan Gubernur Partai Demokrat, saya Gubernur seluruh rakyat Bali, termasuk gubernurnya kalian (wartawan)," tegas Pastika di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (22/5).
Menurut Pastika, penyampaian pandangan umum Fraksi Demokrat DPRD Bali di sidang paripurna yang berisi selipan ‘serangan’ dengan mengkritik Gubernur karena melontarkan pernyataan yang mengomentari visi misi Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB), diarahkan kepada dirinya bukan selaku anggota Dewan Pembina DPP Demokrat, mela-inkan selaku Gubernur.
"Saya merasa pernyataan itu itu diarahkan kepada saya selaku Gubernur Bali, bukan karena sebagai orang partai. Nanti akan saya jawab pernyataan Ngakan Samudra itu di sidang paripurna DPRD Bali berikutnya," kilah Pastika.
Apa jawabannya nanti? "Ya, saya akan jawab ‘terimakasih atas masukannya’. Sudah segitu saja selesai, nggak usah panjang-panjang. Kita paham DPRD Bali isinya politisi. Ya, politik itu seni. Bahkan, politik itu diplesetkan sebagai seni tipu menipu. Cuma, kalau jadi politisi, jangan mau ditipu," kelakar Pastika yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Menurut Pastika, apa yang dilontarkan Fraksi Demokrat dan serangan bersama dua fraksi pendukung Mantra-Kerta, bukan masalah baginya. Yang jelas, Gubernur Pastika mengkritisi program bantuan desa pakraman yang disampaikan Mantra-Kerta dengan tujuan untuk meng-edukasi masyarakat.
SELANJUTNYA . . .
1
2
Komentar