H-3 Tutup, Baru 9 Kandidat yang Mendaftar
Pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali Terpaksa Diperpanjang
DENPASAR, NusaBali
Pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 terpaksa diperpanjang Tim Seleksi (Timsel). Masalahnya, sampai H-3 penutupan pendaftaran calon, Selasa (22/5), baru 9 kandidat yang mendaftar, termasuk sejumlah Ketua KPU Kabupaten di Bali. Padahal, Timsel diwajibkan merekrut minimal 6 x 5 jumlah anggota KPU Bali atau sekitar 30 kandidat.
Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Luh Riniti Rahayu, mengatakan masa pendaftan sebenarnya sudah berjalan cukup panjang, 16-24 Mei 2018. Sosialisasi tentang rekrutmen calon Komisioner KPU Bali pun sudah disampaikan kepada publik jauh hari sebelumnya. "Tapi, sampai hari ini (kemarin, Red) baru ada 9 orang pendaftar. Karenanya, kami bisa perpanjang masa pendaftaran calon," ujar Riniti Rahayu di Denpasar, Selasa (22/5).
Dari 9 kandidat yang telah mendaftar hingga Selasa kemarin, termasuk di antaranya incumbent I Wayan Jondra, Komisioner Divisi Logistik, Perencanaan Keuangan, dan Rumah Tangga KPU Bali 2013-2018. Sedangkan dua Komisioner KPU Bali 2013-2018 lainnya yang masih berhak maju tarung, Ni Wayan Widhiastini (Divisi Sosilaisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM) dan Ni Kadek Wirati (Divisi Humas, Data Informasi, Hubungan Antar Lembaga) hingga kini belum mendaftar.
Selain Wayan Jondra, 8 kandidat yang juga sudah mendaftar sebagai Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023, masing-masing Luh Darayoni (kini Ketua KPU Tabanan), AA Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung yang adik kandung mantan Ketua KPU Bali AA Oka Wisnumurti), Diana Devi (Komisioner KPU Karangasem), I Gede Agus Astapa (Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali), Bambang Gede Keswari (kalangan profesional), Oka Budiartha (kalangan profesional), I Wayan Suyadnya (wartawan Pos Bali), dan Ni Putu Sutyantari (kalangan profesional).
Menurut Riniti Rahayu, Timsel akan memperpanjang masa pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali sampai 7 hari ke depan. Pihaknya berharap para tokoh masyarakat profesional yang punya pengalaman di kepemiluan supaya mendaftar. Riniti memperkirakan para kandidat akan ramai-ramai mendaftar pada hari-hari terakhir jelang pendaftaran ditutup, 24 Mei 2018. Sebab, ada kemungkinan para kandidat mencari waktu yang tepat.
“Mungkin ada kandidat yang melihat dewasa ayu (hari baik) pas saat penutupan pendaftaran. Ada juga yang memang ingin mendaftar di hari pertama. Kita tunggu sampai 24 Mei nanti. Kalau tidak terpenuhi minimal 30 pendaftar, maka perpanjang lagi waktunya,” ujar aktivis yang mantan Komisioner KPU Bali 2008-2013 dan kini menjabat Ketua Bali Sruti ini.
Sementara itu, Komisioner KPU Bali Wayan Jondra mengatakan dirinya mendaftar kembali sebagai calon, karena selain memenuhi syarat dibolehkan maju kedua kalinya, juga Undang-undang menggariskan ada kesinambungan. “Saya ingin berkesinambungan, karena juga memang masih dibolehkan untuk kedua kalinya maju ke provinsi,” ujar Wayan Jondra saat dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin.
Soal target, Jondra mengatakan akan mengikuti proses dan tahapan dulu. “Yang jelas ya itu tadi, saya ingin melanjutkan pengabdian dalam dunia kepemiluan. Jangan dulu bicara lolos atau tidak. Saya ikuti saja proses dan mekanisme yang ditetapkan Timsel. Pokoknya prinsip adalah kesinambungan,” tandas mantan Ketua KPU Badung ini.
Dihubungi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni mengatakan dirinya mendaftar sebagai Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023, karena sudah dua periode di KPU Tabanan. Luh Darayoni awalnya menjadi Komisioner KPU Tabanan 2008-2013. Kemudian, dia terpilih sebagai Ketua KPU Tabanan 2013-2018.
“Saya sudah dua periode di KPU Tabanan. Saya ingin juga naik level dan melanjutkan pengabdian di Provinsi Bali dalam dunia kepemiluan,” ujar perempuan asal Desa Megawati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini.
Darayoni mengaku tidak beban bertarung ke Provinsi Bali. Karena prinsipnya berjuang dulu, hasil belakangan. Dirinya juga siap berkompetisi dengan sehat. “Ya berjuang dulu, kalau optimis ya harus optimislah. Saya ingin melanjutkan pengabdian sebagai penyelenggara kepemiluan di tingkat provinsi. Soal persaingan itu hal biasa, saya akan berjuang maksimal, mohon doa juga,” tegas Darayoni.
Sedangkan Srikandi lainnya yang kini Komisioner KPU Karangasem, Diana Devi, menyebutkan maju sebagai Calon Komisioner KPU Bali karena ingin tetap melanjutkan pengabdian di dunia kepemiluan dan demokrasi. Pengalaman sebagai Komisioner KPU Karangasem jadi bekal maju ke level yang lebih tinggi. “Selain sudah dua periode di Kabupaten Karangasem, saya juga ingin tetap mengabdi di dunia kepemiluan, menjalin komunikasi dan tetap mencari pengalaman dan ilmu,” tandas perempuan asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini. *nat
Pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 terpaksa diperpanjang Tim Seleksi (Timsel). Masalahnya, sampai H-3 penutupan pendaftaran calon, Selasa (22/5), baru 9 kandidat yang mendaftar, termasuk sejumlah Ketua KPU Kabupaten di Bali. Padahal, Timsel diwajibkan merekrut minimal 6 x 5 jumlah anggota KPU Bali atau sekitar 30 kandidat.
Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Luh Riniti Rahayu, mengatakan masa pendaftan sebenarnya sudah berjalan cukup panjang, 16-24 Mei 2018. Sosialisasi tentang rekrutmen calon Komisioner KPU Bali pun sudah disampaikan kepada publik jauh hari sebelumnya. "Tapi, sampai hari ini (kemarin, Red) baru ada 9 orang pendaftar. Karenanya, kami bisa perpanjang masa pendaftaran calon," ujar Riniti Rahayu di Denpasar, Selasa (22/5).
Dari 9 kandidat yang telah mendaftar hingga Selasa kemarin, termasuk di antaranya incumbent I Wayan Jondra, Komisioner Divisi Logistik, Perencanaan Keuangan, dan Rumah Tangga KPU Bali 2013-2018. Sedangkan dua Komisioner KPU Bali 2013-2018 lainnya yang masih berhak maju tarung, Ni Wayan Widhiastini (Divisi Sosilaisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM) dan Ni Kadek Wirati (Divisi Humas, Data Informasi, Hubungan Antar Lembaga) hingga kini belum mendaftar.
Selain Wayan Jondra, 8 kandidat yang juga sudah mendaftar sebagai Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023, masing-masing Luh Darayoni (kini Ketua KPU Tabanan), AA Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung yang adik kandung mantan Ketua KPU Bali AA Oka Wisnumurti), Diana Devi (Komisioner KPU Karangasem), I Gede Agus Astapa (Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali), Bambang Gede Keswari (kalangan profesional), Oka Budiartha (kalangan profesional), I Wayan Suyadnya (wartawan Pos Bali), dan Ni Putu Sutyantari (kalangan profesional).
Menurut Riniti Rahayu, Timsel akan memperpanjang masa pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali sampai 7 hari ke depan. Pihaknya berharap para tokoh masyarakat profesional yang punya pengalaman di kepemiluan supaya mendaftar. Riniti memperkirakan para kandidat akan ramai-ramai mendaftar pada hari-hari terakhir jelang pendaftaran ditutup, 24 Mei 2018. Sebab, ada kemungkinan para kandidat mencari waktu yang tepat.
“Mungkin ada kandidat yang melihat dewasa ayu (hari baik) pas saat penutupan pendaftaran. Ada juga yang memang ingin mendaftar di hari pertama. Kita tunggu sampai 24 Mei nanti. Kalau tidak terpenuhi minimal 30 pendaftar, maka perpanjang lagi waktunya,” ujar aktivis yang mantan Komisioner KPU Bali 2008-2013 dan kini menjabat Ketua Bali Sruti ini.
Sementara itu, Komisioner KPU Bali Wayan Jondra mengatakan dirinya mendaftar kembali sebagai calon, karena selain memenuhi syarat dibolehkan maju kedua kalinya, juga Undang-undang menggariskan ada kesinambungan. “Saya ingin berkesinambungan, karena juga memang masih dibolehkan untuk kedua kalinya maju ke provinsi,” ujar Wayan Jondra saat dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin.
Soal target, Jondra mengatakan akan mengikuti proses dan tahapan dulu. “Yang jelas ya itu tadi, saya ingin melanjutkan pengabdian dalam dunia kepemiluan. Jangan dulu bicara lolos atau tidak. Saya ikuti saja proses dan mekanisme yang ditetapkan Timsel. Pokoknya prinsip adalah kesinambungan,” tandas mantan Ketua KPU Badung ini.
Dihubungi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni mengatakan dirinya mendaftar sebagai Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023, karena sudah dua periode di KPU Tabanan. Luh Darayoni awalnya menjadi Komisioner KPU Tabanan 2008-2013. Kemudian, dia terpilih sebagai Ketua KPU Tabanan 2013-2018.
“Saya sudah dua periode di KPU Tabanan. Saya ingin juga naik level dan melanjutkan pengabdian di Provinsi Bali dalam dunia kepemiluan,” ujar perempuan asal Desa Megawati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini.
Darayoni mengaku tidak beban bertarung ke Provinsi Bali. Karena prinsipnya berjuang dulu, hasil belakangan. Dirinya juga siap berkompetisi dengan sehat. “Ya berjuang dulu, kalau optimis ya harus optimislah. Saya ingin melanjutkan pengabdian sebagai penyelenggara kepemiluan di tingkat provinsi. Soal persaingan itu hal biasa, saya akan berjuang maksimal, mohon doa juga,” tegas Darayoni.
Sedangkan Srikandi lainnya yang kini Komisioner KPU Karangasem, Diana Devi, menyebutkan maju sebagai Calon Komisioner KPU Bali karena ingin tetap melanjutkan pengabdian di dunia kepemiluan dan demokrasi. Pengalaman sebagai Komisioner KPU Karangasem jadi bekal maju ke level yang lebih tinggi. “Selain sudah dua periode di Kabupaten Karangasem, saya juga ingin tetap mengabdi di dunia kepemiluan, menjalin komunikasi dan tetap mencari pengalaman dan ilmu,” tandas perempuan asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini. *nat
Komentar