BWS–BP Tingkatkan Volume Air Estuari Dam
Yang dilakukan BWS–BP adalah dengan penataan ulang tanggul dan pembangunan trash rack (saringan sampah).
MANGUPURA, NusaBali
Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP) melakukan penataan terhadap bendungan estuari dam, Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Penataan dam yang bermuara di Teluk Benoa, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, ini dilakukan untuk meningkatkan volume ketersediaan air baku PDAM.
Selama ini ketersediaan air baku PDAM yang akan disalurkan ke Kecamatan Kuta Selatan ini dinilai tak cukup karena berbagai alasan. Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya sedimentasi dan banyaknya sampah yang masuk ke dalam bendungan/estuari dam.
Kasatker Pembangunan Bendungan BWS Bali Penida Ir I Putu Sudana Sp, Selasa (22/5), mengungkapkan selain untuk meningkatkan ketersediaan sumber air baku juga untuk memperindah kawasan. Upaya memperindah itu dilakukan dengan penataan ulang tanggul dan pembangunan trash rack (saringan sampah). Sehingga sampah yang terhanyut masuk ke bendungan langsung terjaring.
“Tujuan utama dari penataan ini adalah untuk mengoptimalkan penyediaan air baku PDAM. Selain itu penataan ini juga untuk pengendalian banjir. Penataan ini dilakukan karena pada hilir waduk itu sudah banyak sedimen yang mengendap. Penataan ini meliputi pengerukan sedimen, perbaikan tanggul, dan pembangunan jaring sampah,” ungkap Sudana.
Pengerukan sedimen dilakukan agar fungsi waduk kembali normal. Pada hilir bendungan nanti daya tampunya mencapai 800.000 meter kubik air. Itu nanti untuk menyuplai ketersediaan air baku PDAM.
“Fungsi awal waduk itu adalah sebagai kolam pengendapan. Dalam penataan yang dilakukan saat ini dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian hulunya (utara) digunakan sebagai zona pengendapan untuk penangkapan sedimen. Nanti akan dibatasi dengan groundsill (Groundsill adalah tumpukan batu-batu besar agar tidak dapat dibawa oleh arus air sungai pada saat banjir. Gunanya untuk membuat kemiringan dasar sungai menjadi kecil sehingga kecepatan air menjadi kecil dan kedalaman air menjadi besar, Red). Sehingga air yang di bagian selatan yang digunakan untuk air baku bebas sampah dan sedimen,” paparnya.
Sudana menjelaskan, penataan yang dilakukan saat ini sangat efektif untuk menyuplai air baku PDAM. Tanggul yang mengelilingi waduk dipasangi beton. Pemasangan beton tambahan ini untuk mempercantik dan memperkuat fungsi tanggul.
“Pada bagian kiri (bagian timur) nanti akan dilengkapi dengan ruang operasi untuk proses pengangkutan, pengangkatan, dan pembuangan sedimen. Sementara pada bagian kanan akan dibuat saluran pengarah. Saluran ini bertujuan untuk mengarahkan sedimen yang masuk agar tak masuk ke waduk utama. Salur pengarah ini panjangnya 200 meter dan lebarnya 20 meter,” ungkapnya.
Menurut Sudana, penataan itu tak dilakukan keseluruhan tetapi hanya seluas 35 hektare. Proyek dikerjakan multi years yang ditargetkan selesai Desember 2019. “Penataan ini akan meningkatkan pasokan air baku yang sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang,” ujarnya. *p
Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP) melakukan penataan terhadap bendungan estuari dam, Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Penataan dam yang bermuara di Teluk Benoa, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, ini dilakukan untuk meningkatkan volume ketersediaan air baku PDAM.
Selama ini ketersediaan air baku PDAM yang akan disalurkan ke Kecamatan Kuta Selatan ini dinilai tak cukup karena berbagai alasan. Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya sedimentasi dan banyaknya sampah yang masuk ke dalam bendungan/estuari dam.
Kasatker Pembangunan Bendungan BWS Bali Penida Ir I Putu Sudana Sp, Selasa (22/5), mengungkapkan selain untuk meningkatkan ketersediaan sumber air baku juga untuk memperindah kawasan. Upaya memperindah itu dilakukan dengan penataan ulang tanggul dan pembangunan trash rack (saringan sampah). Sehingga sampah yang terhanyut masuk ke bendungan langsung terjaring.
“Tujuan utama dari penataan ini adalah untuk mengoptimalkan penyediaan air baku PDAM. Selain itu penataan ini juga untuk pengendalian banjir. Penataan ini dilakukan karena pada hilir waduk itu sudah banyak sedimen yang mengendap. Penataan ini meliputi pengerukan sedimen, perbaikan tanggul, dan pembangunan jaring sampah,” ungkap Sudana.
Pengerukan sedimen dilakukan agar fungsi waduk kembali normal. Pada hilir bendungan nanti daya tampunya mencapai 800.000 meter kubik air. Itu nanti untuk menyuplai ketersediaan air baku PDAM.
“Fungsi awal waduk itu adalah sebagai kolam pengendapan. Dalam penataan yang dilakukan saat ini dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian hulunya (utara) digunakan sebagai zona pengendapan untuk penangkapan sedimen. Nanti akan dibatasi dengan groundsill (Groundsill adalah tumpukan batu-batu besar agar tidak dapat dibawa oleh arus air sungai pada saat banjir. Gunanya untuk membuat kemiringan dasar sungai menjadi kecil sehingga kecepatan air menjadi kecil dan kedalaman air menjadi besar, Red). Sehingga air yang di bagian selatan yang digunakan untuk air baku bebas sampah dan sedimen,” paparnya.
Sudana menjelaskan, penataan yang dilakukan saat ini sangat efektif untuk menyuplai air baku PDAM. Tanggul yang mengelilingi waduk dipasangi beton. Pemasangan beton tambahan ini untuk mempercantik dan memperkuat fungsi tanggul.
“Pada bagian kiri (bagian timur) nanti akan dilengkapi dengan ruang operasi untuk proses pengangkutan, pengangkatan, dan pembuangan sedimen. Sementara pada bagian kanan akan dibuat saluran pengarah. Saluran ini bertujuan untuk mengarahkan sedimen yang masuk agar tak masuk ke waduk utama. Salur pengarah ini panjangnya 200 meter dan lebarnya 20 meter,” ungkapnya.
Menurut Sudana, penataan itu tak dilakukan keseluruhan tetapi hanya seluas 35 hektare. Proyek dikerjakan multi years yang ditargetkan selesai Desember 2019. “Penataan ini akan meningkatkan pasokan air baku yang sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang,” ujarnya. *p
1
Komentar