Mahasiswa Undiksha Kembali Raih Medali Perunggu dalam ON MIPA-PT
Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng, I Wayan Windu Sara, 22, kembali mencatat prestasi gemilang di ajang Olimpiade Nasional Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Pergurun Tinggi (ON MIPA-PT) 2018.
SINGARAJA, NusaBali
Wayan Windu Sara sukses lagi menyabet medali perunggu Bidang Fisika dalam ON MIPA-PT yang digelar Kementerian Riset & Teknologi Dikti bersama Universitas Muhamadiyah Malang, 4-6 Mei 2018 lalu.
Dalam kompetisi ON MIPA-PT 2018 di Malang itu, mahasiswa Semester VIII Jurusan Fisika Fakultas MIPA Undiksha Singaraja ini berhasil menumbangkan puluhan lawannya hingga sabet medali pe-runggu Bidang Fisika. Dia hanya kalah dari jago-jago ITB Bandung, yang sapu bersih medali emas dan perak.
Ditemui NusaBali di Gedung Rektorat Undiksha Singaraja, Senin (21/5), Wayan Windu Sara mengatakan, ini untuk keempat kalinya tampil dalam ajang ON MIPA-PT. Mahasiswa kelahiran Gianyar, 15 Maret 1996, ini dinilai memiliki kemmapuan lebih oleh dosennya di Undiksha Singaraja, sejak Semester II, sehingga selalu diutus mewakili almamaternya.
Hebatnya, Windu Sara selalu berhasil sabet medali dalam empat kali penampilannya di ajang ON MIPA-PT tersebut. “Ketika pertama kali ikut ON MIPA-PT saat Semester II (tahun 2015, Red), saya dapat medali perunggu. Kemudian, saat Semester IV (tahun 2016), saya kembali dapat perunggu. Sedangkan tahun lalu (2017), saya berhasil raih medali perak. Kali ini, saya dapat perunggu lagi di tahun 2018,” ujar Windu Sara.
Sebelum melaju ke tingkat nasional di ajang ON MIPA-PT 2018 ini, Windu Sara harus menjalani seleksi panjang. Awalnya, dia menjalani seleksi internan di Fakultas MIPA Undiksha Singaraja. Saat itu, Undiksha menjaring 20 orang, masing-masing dari Bidang Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia.
Selanjutnya, jumlah itu diciutkan menjadi 7 orang untuk mengikuti seleksi regional di tingkat Kopertis. Dari 300 orang peserta yang ikut seleksi tingkat Kopertis, Windu Sara (Bidang Fisika) lolos bersama rekannya dari Undiksha Singaraja, Ni Putu Nila Restiari (Bidang Biologi). Sayangnya, Putu Nila yang kini mahasiswi Semester VI Undiksha Singaraja gagal melenggang lebih kauh.
Dalam kompetisi tingkat nasional yang digelar di Kampus Universitas Muhamadiyah Malang, Windu Sara menghadapi 64 lawannya yang bertarung di Bidang Fisika. Termasuk, pesaing-pesaing beratnya dari ITB Bandung, UGM Jogjakarta, dan UI. Akhirnya, Windu Sara berhasil tembus peringkat tiga besar dengan sabet perunggu Bidang Fisika.
Windu Sara sendiri mengaku sempat khawatir tidak dapat mempertahankan prestasi yang diukir secara beruntun di tiga laga ON MIPA-PT sebelumnya. “Saya sempat down juga, karena persiapannya tidak maksimal. Saya sudah Semester VIII, harus urus skripsi juga,” tutur anak sulung dari dua bersaudara pasangan Wayan Radiana dan Ni Nyoman Ariati, pasutri asal Banjar Bukit Jati, Desa Samplangan, Kecamatan Gianyar ini.
Beruntung, semangatnya kembali terpacu untuk menjadi yang terbaik. Selama dua perlombaan di Malang, Windu Sara harus mengikuti empat kali tes tulis. Soal yang disajikan dalam lomba tersebut hanya 4 butir, namun penyelesaiannya memerlukan analisis yang tepat dengan waktu pengerjaan 2,5 jam. Berkat upaya dan perjuangannya, Windu Sara akhirnya dinobatkan sebagai peraih medali perunggu di Bidang Fisika.
Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja, Dr I Nyoman Jampel, mangatakan keberhasilan Wayan Windu Sara dalam Olimpiade ini merupakan salah satu barometer kualitas pendidikan di kampusnya. Menurut Dr Jampel, selama ini Undiksha Singaraja memberikan peluang kepada para mahasiswa untuk terus berkompetensi dan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
“Kebetulan, anak didik kami ini (Windu Sara) adalah satu-satunya peserta yang dikirim Kopertis VIII yang mewilayahi Bali-NTB-NTT yang berhasil mendapat juara di tingkat nasional. Kami lembaga dukung penuh dari pendampingan dan bimbingan, termasuk support pendanaan,” jelas Dr Jampel saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah.
Terkait pesaing berat dari sederet perguruan tinggi ternama di Indonesia, menruut Dr Jampel, pihaknya selama ini telah perupaya maksimal agar Undiksha Singaraja mampu mengimbangi mereka. Salah satunya, dengan SDM dosen yang sudah memiliki kaliber nasional dan juga pembinaan mahasiswa yang lebih intens melalui kesempatan dalam berbagai lomba. *k23
Wayan Windu Sara sukses lagi menyabet medali perunggu Bidang Fisika dalam ON MIPA-PT yang digelar Kementerian Riset & Teknologi Dikti bersama Universitas Muhamadiyah Malang, 4-6 Mei 2018 lalu.
Dalam kompetisi ON MIPA-PT 2018 di Malang itu, mahasiswa Semester VIII Jurusan Fisika Fakultas MIPA Undiksha Singaraja ini berhasil menumbangkan puluhan lawannya hingga sabet medali pe-runggu Bidang Fisika. Dia hanya kalah dari jago-jago ITB Bandung, yang sapu bersih medali emas dan perak.
Ditemui NusaBali di Gedung Rektorat Undiksha Singaraja, Senin (21/5), Wayan Windu Sara mengatakan, ini untuk keempat kalinya tampil dalam ajang ON MIPA-PT. Mahasiswa kelahiran Gianyar, 15 Maret 1996, ini dinilai memiliki kemmapuan lebih oleh dosennya di Undiksha Singaraja, sejak Semester II, sehingga selalu diutus mewakili almamaternya.
Hebatnya, Windu Sara selalu berhasil sabet medali dalam empat kali penampilannya di ajang ON MIPA-PT tersebut. “Ketika pertama kali ikut ON MIPA-PT saat Semester II (tahun 2015, Red), saya dapat medali perunggu. Kemudian, saat Semester IV (tahun 2016), saya kembali dapat perunggu. Sedangkan tahun lalu (2017), saya berhasil raih medali perak. Kali ini, saya dapat perunggu lagi di tahun 2018,” ujar Windu Sara.
Sebelum melaju ke tingkat nasional di ajang ON MIPA-PT 2018 ini, Windu Sara harus menjalani seleksi panjang. Awalnya, dia menjalani seleksi internan di Fakultas MIPA Undiksha Singaraja. Saat itu, Undiksha menjaring 20 orang, masing-masing dari Bidang Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia.
Selanjutnya, jumlah itu diciutkan menjadi 7 orang untuk mengikuti seleksi regional di tingkat Kopertis. Dari 300 orang peserta yang ikut seleksi tingkat Kopertis, Windu Sara (Bidang Fisika) lolos bersama rekannya dari Undiksha Singaraja, Ni Putu Nila Restiari (Bidang Biologi). Sayangnya, Putu Nila yang kini mahasiswi Semester VI Undiksha Singaraja gagal melenggang lebih kauh.
Dalam kompetisi tingkat nasional yang digelar di Kampus Universitas Muhamadiyah Malang, Windu Sara menghadapi 64 lawannya yang bertarung di Bidang Fisika. Termasuk, pesaing-pesaing beratnya dari ITB Bandung, UGM Jogjakarta, dan UI. Akhirnya, Windu Sara berhasil tembus peringkat tiga besar dengan sabet perunggu Bidang Fisika.
Windu Sara sendiri mengaku sempat khawatir tidak dapat mempertahankan prestasi yang diukir secara beruntun di tiga laga ON MIPA-PT sebelumnya. “Saya sempat down juga, karena persiapannya tidak maksimal. Saya sudah Semester VIII, harus urus skripsi juga,” tutur anak sulung dari dua bersaudara pasangan Wayan Radiana dan Ni Nyoman Ariati, pasutri asal Banjar Bukit Jati, Desa Samplangan, Kecamatan Gianyar ini.
Beruntung, semangatnya kembali terpacu untuk menjadi yang terbaik. Selama dua perlombaan di Malang, Windu Sara harus mengikuti empat kali tes tulis. Soal yang disajikan dalam lomba tersebut hanya 4 butir, namun penyelesaiannya memerlukan analisis yang tepat dengan waktu pengerjaan 2,5 jam. Berkat upaya dan perjuangannya, Windu Sara akhirnya dinobatkan sebagai peraih medali perunggu di Bidang Fisika.
Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja, Dr I Nyoman Jampel, mangatakan keberhasilan Wayan Windu Sara dalam Olimpiade ini merupakan salah satu barometer kualitas pendidikan di kampusnya. Menurut Dr Jampel, selama ini Undiksha Singaraja memberikan peluang kepada para mahasiswa untuk terus berkompetensi dan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
“Kebetulan, anak didik kami ini (Windu Sara) adalah satu-satunya peserta yang dikirim Kopertis VIII yang mewilayahi Bali-NTB-NTT yang berhasil mendapat juara di tingkat nasional. Kami lembaga dukung penuh dari pendampingan dan bimbingan, termasuk support pendanaan,” jelas Dr Jampel saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah.
Terkait pesaing berat dari sederet perguruan tinggi ternama di Indonesia, menruut Dr Jampel, pihaknya selama ini telah perupaya maksimal agar Undiksha Singaraja mampu mengimbangi mereka. Salah satunya, dengan SDM dosen yang sudah memiliki kaliber nasional dan juga pembinaan mahasiswa yang lebih intens melalui kesempatan dalam berbagai lomba. *k23
Komentar