PDAM Bakal Beli Alat UFP
Saat HUT ke-21, kemarin, pihak PDAM mengajak para pelanggannya melihat langsung keadaan IPA Blusung.
Untuk Mendeteksi Hilangnya Debit Air
DENPASAR
PDAM Kota Denpasar menggelontorkan dana sebesar Rp 415.800.000 atau sekitar Rp 415, 8 juta untuk pengadaan alat pendeteksi hilangnya debit air yang tersalurkan ke rumah-rumah penduduk. Alat tersebut disebut Ultrasonic Flowmeter Portable (UFP). UFP merupakan sistem untuk mengetahui besaran atau flow rate air dalam pipa jaringan di PDAM jika ada kekurangan debit air yang tersalurkan melalui pipa intake.
Dirut PDAM Kota Denpasar, IB Gede Arsana ditemui di sela-sela temu pelanggan pada ulang tahunnya yang ke-21 tahun di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung, Jalan Antasura, Denpasar Utara, Rabu (23/5) mengatakan, alat UFP sangat penting dan bisa dikatakan sangat mendesak. Sebab, selama ini pihaknya mengetahui selalu ada pengurangan debit air yang dialami PDAM setiap kali didistribusikan.
Apalagi, kata dia, masyarakat sering mengeluh bahwa air di rumah mereka sangat kecil. Dengan adanya alat tersebut pihaknya bisa mendeteksi dimana air tersebut menghilang, karena saat ini permasalahan yang paling sering terjadi yakni kebocoran pada pipa yang menyebabkan air terbuang.
“Kami selalu mengalami kekurangan saat pendistribusian, walaupun dari IPA air sudah cukup besar namun sampai di masyarakat itu malah berkurang. Penyebab itu yang kami ingin tahu, kenapa kok bisa hilang. Ini sebabnya kami akan datangkan alat tersebut. Sangat penting bagi kami untuk mengetahui permasalahan setiap kali debit air berkuran saat pendistribusian bahkan alat tersebut bisa dipindah-pindahkan dan cara kerjanya ditempelkan di pipa,” jelasnya.
Sementara itu, kemarin, pihak PDAM mengajak para pelanggannya melihat langsung keadaan IPA Blusung. "Ya di ulang tahun ke-21 tahun ini kami langsung saja temu pelanggan dan mengajak mereka keliling agar bisa mengetahui gimana kondisi IPA kami. Agar mereka tahu kondisi kami jika ada permasalahan yang kami alami kami jelaskan di sini," ucapnya.
Dari pantauan, para pelanggan diajak berkeliling di IPA Intake Blusung. Para pelanggan diajak melihat kondisi dan proses penyaringan air hingga bisa didistribusikan langsung ke masyarakat. “Diharapkan nantinya dengan adanya gangguan karena alam, para pelanggan bisa memahami kondisi tersebut dan tetap menyiapkan penampungan sementara,” kata IB Gede Arsana. *m
DENPASAR
PDAM Kota Denpasar menggelontorkan dana sebesar Rp 415.800.000 atau sekitar Rp 415, 8 juta untuk pengadaan alat pendeteksi hilangnya debit air yang tersalurkan ke rumah-rumah penduduk. Alat tersebut disebut Ultrasonic Flowmeter Portable (UFP). UFP merupakan sistem untuk mengetahui besaran atau flow rate air dalam pipa jaringan di PDAM jika ada kekurangan debit air yang tersalurkan melalui pipa intake.
Dirut PDAM Kota Denpasar, IB Gede Arsana ditemui di sela-sela temu pelanggan pada ulang tahunnya yang ke-21 tahun di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung, Jalan Antasura, Denpasar Utara, Rabu (23/5) mengatakan, alat UFP sangat penting dan bisa dikatakan sangat mendesak. Sebab, selama ini pihaknya mengetahui selalu ada pengurangan debit air yang dialami PDAM setiap kali didistribusikan.
Apalagi, kata dia, masyarakat sering mengeluh bahwa air di rumah mereka sangat kecil. Dengan adanya alat tersebut pihaknya bisa mendeteksi dimana air tersebut menghilang, karena saat ini permasalahan yang paling sering terjadi yakni kebocoran pada pipa yang menyebabkan air terbuang.
“Kami selalu mengalami kekurangan saat pendistribusian, walaupun dari IPA air sudah cukup besar namun sampai di masyarakat itu malah berkurang. Penyebab itu yang kami ingin tahu, kenapa kok bisa hilang. Ini sebabnya kami akan datangkan alat tersebut. Sangat penting bagi kami untuk mengetahui permasalahan setiap kali debit air berkuran saat pendistribusian bahkan alat tersebut bisa dipindah-pindahkan dan cara kerjanya ditempelkan di pipa,” jelasnya.
Sementara itu, kemarin, pihak PDAM mengajak para pelanggannya melihat langsung keadaan IPA Blusung. "Ya di ulang tahun ke-21 tahun ini kami langsung saja temu pelanggan dan mengajak mereka keliling agar bisa mengetahui gimana kondisi IPA kami. Agar mereka tahu kondisi kami jika ada permasalahan yang kami alami kami jelaskan di sini," ucapnya.
Dari pantauan, para pelanggan diajak berkeliling di IPA Intake Blusung. Para pelanggan diajak melihat kondisi dan proses penyaringan air hingga bisa didistribusikan langsung ke masyarakat. “Diharapkan nantinya dengan adanya gangguan karena alam, para pelanggan bisa memahami kondisi tersebut dan tetap menyiapkan penampungan sementara,” kata IB Gede Arsana. *m
Komentar