nusabali

Hindari Double Shift, Tabanan Akan Buka Sekolah Unit Baru

  • www.nusabali.com-hindari-double-shift-tabanan-akan-buka-sekolah-unit-baru

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2018 segera tiba. Beberapa persiapan telah dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Khususnya dalam pemerataan jumlah siswa ke sejumlah sekolah, terutama sekolah di desa. Bahkan Dinas Pendidikan akan mendirikan sekolah unit baru khusus untuk menampung siswa di Kecamatan Kediri dan Tabanan, supaya tidak ada sekolah yang double shift.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila, menjelaskan sekolah unit baru yang akan dibuat masih sedang menjajaki tempat. Pihaknya tidak akan membangun gedung baru yang tentu berproses lama. Melainkan memanfaatkan sekolah dasar yang jumlah siswanya sedikit lalu akan digrouping. ”Tempatnya bisa saja di Kediri atau di Tabanan. Jadi ini dikhususkan untuk siswa yang di Kecamatan Kediri dan Tabanan,” jelasnya, Rabu (23/5).

Menurutnya solusi untuk membuka sekolah unit baru ini sudah diberikan sinyal positif oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Dan saat ini tengah didata sekolah mana yang akan dilakukan grouping dan akan berkoordinasi dengan masyarakat. “Masih kami data ini dan terus dikoordinasikan ke instansi terkait,” jelasnya.

Sejatinya, menurut Susila, jumlah siswa SD yang lulus di Tabanan 5.947 orang, semestinya ruang kelas sudah cukup sesuai dengan zonasi yang ada. Tetapi di dalam zonasi yang mengatur bahwa siswa yang tempat tinggalnya dekat sekolah harus diterima, sehingga mau tidak mau sekolah harus menerima.

Namun penerimaan itu tidak boleh lebih dari aturan yakni harus 32 anak per kelas, karena tahun 2019 akan diberlakukan kurikulum 2013. Jadi jumlah per rombongan belajar tidak boleh lebih dari 32 orang. “Nah karena Kediri dan Tabanan siswanya banyak, sisanya yang tidak tertampung inilah akan dibuatkan sekolah unit. Kalau sekolah yang di kecamatan lain tidak ada masalah,” jelasnya.

Dia menambahkan seiring dengan persiapan gedung sekolah baru itu nantinya akan ada nama. Namun tetap masih akan dikoordinasikan. “Yang jelas tidak akan bangun gedung, melainkan memanfaatkan gedung yang ada. Sehingga kelengkapan seperti bangku sudah ada,” beber Susila.

Dia menegaskan dalam penerimaan peserta didik baru, semua siswa wajib diterima. Dan tidak ada sekolah yang double shift. “Nanti tidak ada double shift, sehingga kami siapkan sekolah baru,” tandasnya. *d

Komentar