nusabali

'Tim Klopp' Lebih Tajam

  • www.nusabali.com-tim-klopp-lebih-tajam

Mantan pelatih Liverpool Rafael Benitez menilai, tim saat ini lebih berkualitas dan mematikan, dibandingkan pada eranya saat juara Liga Champions musim  2005-2006.

Eks Pelatih Liverpool  


LIVERPOOL, NusaBali
Benitez pun mengatakan, saat ini jadi kesempatan bagus skuat Juergen Klopp mengulang prestasi pada musim 2004/2005. Kisah juara Liverpool di Istanbul kala itu dianggap laga paling dramatis dan heroik dalam sejarah Liga Champions. Liverpool bangkit dari ketinggalan 0-3 untuk menang lewat adu penalti. Bagi Benitez, prestasi itu raihan terbaik dalam kariernya. Skuat tak terlalu istimewa, khususnya jika mengesampingkan Steven Gerrard dan Xabi Alonso. Namun The Reds yang underdog, menjadi tim terbaik di Eropa.

Menurut Benitez, Liverpool milik Klopp saat ini jauh lebih baik. Terlebih di depan, Liverpool saat ini punya ‘trisula maut’, yakni trio Firmansah, yakni  Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah.  Menurutnya, Liverpool dulu punya Stevie Gerrard, juga beberapa pemain dengan pengalaman dan kualitas, seperti (Xabi) Alonso dan (Dietmar) Dietmar Hamann. Mereka juga punya para pemain yang bekerja keras dan mampu menjaga keseimbangan yang bagus.

"Tim sekarang ini juga punya keseimbangan sanngat bagus, tapi tiga pemain di depan dapat membuat perbedaan. Kami dulu punya satu pemain yang mungkin membuat perbedaan dengan kemampuannya sendiri, dan sekarang mereka punya tiga," kata Benitez, yang sempat melatih Madrid sebelum digantikan Zidane.

Trio Firmansah (Firmino, Mane, dan Salah), kata Benitez,  inilah yang memberikan kualitas lebih dibandingkan skuat juara di Istanbul. Namun secara permainan, karakter Liverpool disebut Benitez tak pernah berubah, yakni selalu tampil penuh determinasi dan bergairah.

"Real Madrid punya pengalaman dan kualitas menyaingi mereka, tapi Liverpool bisa juara. Mereka punya intensitas, kualitas, gairah, dan hasrat," ungkap Benitez dilansir Sky Sports. Sementara salah satu trio Firmansah, Sadio Mane menegaskan dirinya memiliki misi pribadi di Kiev. Selain membawa Liverpool juara, ia ingin menjebol gawang Madrid demi menyempurnakan musimnya.

Musim 2017/2018 adalah musim kedua Mane bersama Liverpool setelah didatangkan dari Southampton. Di musim perdananya, Mane mencetak 13 gol dari 29 penampilan sekaligus membawa Liverpool finis empat besar.

Di musim ini, performa Mane justru tak lepas dari kritik di awal musim ketika dia dianggap egois dan kerap membuang-buang peluang. Tapi, perlahan namun pasti Mane mampu membungkam kritik itu.  Mane mencetak 19 gol dari 43 laga, serta sembilan assist. Menghadapi Madrid, Mane bertekad mencetak satu gol untuk mencapai angka 20 sekaligus membawa trofi juara.  *

Komentar