Seribu Seruling Bakal Beraksi di Buleleleng
Sebanyak seribu pelajar dan guru sudah berlatih memainkan seruling ‘Merah Putih’ yang akan dipentaskan dalam Buleleng Education Expo.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tahun ini kembali akan menggelar Buleleng Education Expo (BEE) pada 7-14 Juni medndatang. Agenda tahunan yang digunakan sebagai wadah untuk menggali potensi di bidang pendidikan Buleleng juga akan menghadirkan seribu seruling yang akan dimainkan oleh siswa dan guru di Buleleng berkolaborasi dengan Gus Teja.
Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa, dalam keterangan persnya Kamis (24/5) kemarin mengatakan persembahan seribu seruling itu merupakan komitmen pelestarian tradisi yakni alat musik tradisional. “Kita kembali gaungkan dengan mengundang seniman international yang bisa dicontoh siswa saat ini yang mulai meninggalkan alat musik tradisional,” ungkap dia.
Seluruh persiapan pun sudah dilakukan dengan menyebarkan teknik bermain seruling yang dilakukan langsung oleh Gus Teja. Seluruh siswa dan guru akan memainka satu lagu sama yang berjudul ‘Merah Putih’ bersama seniman dan artis Gus Teja. Selain itu Disdikpora Buleleng juga menyiapkan sejumlah kegiatan pendidikan baik akademik maupun non akademik.
Sementara itu BEE di tahun ini disebut Suyasa akan diisi dengan 31 acara atau agenda dari 53 pengisi acara oleh siswa di Buleleng. Mulai dari pameran pendidikan, FLS2N, lomba inovasi kepala sekolah, cerdas cermat, seminar nasional termasuk Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang menggunakan media barang bekas menjadi busana fashion yang menarik.
Selain itu pelaksanaan BEE tahun ini kami benar-benar memberikan akses kepada seluruh sekolah yang ada di Buleleng, sehingga nantinya mereka dapat meningkatkan prestasinya. Tahun ini pihaknya pun kembali memberika ruang kepada kepala sekolah dan guru sebagai ujung tombak keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah untuk menunjukkan kemampuannya.
Untuk kepala sekolah dibuka lomba inovasi kepala sekolah selama mengelola sekolahnya. Lomba tersebut pun dikatakan Suyasa sangat penting untuk memberikan imbas sekolah lain dalam mengelola sekolah dengan baik. Kepala sekolah yang memiliki inovasi yang tinggi dalam pengelolaan proses belajar mengajar dan penataan sekolah yang nantinya akan terpilih sebagai juara.
Selain itu yang diberikan ekspresi penuh untuk melakukan inovasi adalah para guru yang mengajarkan siswanya di dalam kelas. Melalui lomba artikel ilmiah, guru yang ikut serta dalam perlombaan diharapkan dapat menyajikan inovasi pembelajaran di dalam kelas dengan metode-metode pembelajaran yang ada. sehingga ada upaya mengatasi kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran.*k23
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tahun ini kembali akan menggelar Buleleng Education Expo (BEE) pada 7-14 Juni medndatang. Agenda tahunan yang digunakan sebagai wadah untuk menggali potensi di bidang pendidikan Buleleng juga akan menghadirkan seribu seruling yang akan dimainkan oleh siswa dan guru di Buleleng berkolaborasi dengan Gus Teja.
Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa, dalam keterangan persnya Kamis (24/5) kemarin mengatakan persembahan seribu seruling itu merupakan komitmen pelestarian tradisi yakni alat musik tradisional. “Kita kembali gaungkan dengan mengundang seniman international yang bisa dicontoh siswa saat ini yang mulai meninggalkan alat musik tradisional,” ungkap dia.
Seluruh persiapan pun sudah dilakukan dengan menyebarkan teknik bermain seruling yang dilakukan langsung oleh Gus Teja. Seluruh siswa dan guru akan memainka satu lagu sama yang berjudul ‘Merah Putih’ bersama seniman dan artis Gus Teja. Selain itu Disdikpora Buleleng juga menyiapkan sejumlah kegiatan pendidikan baik akademik maupun non akademik.
Sementara itu BEE di tahun ini disebut Suyasa akan diisi dengan 31 acara atau agenda dari 53 pengisi acara oleh siswa di Buleleng. Mulai dari pameran pendidikan, FLS2N, lomba inovasi kepala sekolah, cerdas cermat, seminar nasional termasuk Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang menggunakan media barang bekas menjadi busana fashion yang menarik.
Selain itu pelaksanaan BEE tahun ini kami benar-benar memberikan akses kepada seluruh sekolah yang ada di Buleleng, sehingga nantinya mereka dapat meningkatkan prestasinya. Tahun ini pihaknya pun kembali memberika ruang kepada kepala sekolah dan guru sebagai ujung tombak keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah untuk menunjukkan kemampuannya.
Untuk kepala sekolah dibuka lomba inovasi kepala sekolah selama mengelola sekolahnya. Lomba tersebut pun dikatakan Suyasa sangat penting untuk memberikan imbas sekolah lain dalam mengelola sekolah dengan baik. Kepala sekolah yang memiliki inovasi yang tinggi dalam pengelolaan proses belajar mengajar dan penataan sekolah yang nantinya akan terpilih sebagai juara.
Selain itu yang diberikan ekspresi penuh untuk melakukan inovasi adalah para guru yang mengajarkan siswanya di dalam kelas. Melalui lomba artikel ilmiah, guru yang ikut serta dalam perlombaan diharapkan dapat menyajikan inovasi pembelajaran di dalam kelas dengan metode-metode pembelajaran yang ada. sehingga ada upaya mengatasi kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran.*k23
1
Komentar