Tabanan Absen 4 Materi PKB
Dengan anggaran Rp 1,9 miliar, Tabanan mengutamakan pada materi yang bergengsi dan materi yang dilombakan, semisal gong kebyar dan baleganjur.
TABANAN, NusaBali
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke–40 akan dibuka pada 23 Juni 2018 mendatang. Persiapan Pemkab Tabanan untuk PKB sudah mencapai 95 persen, melibatkan 1.000 seniman. Jumlah anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 1,9 miliar. Namun sayang dari 26 materi yang ada, Tabanan absen 4 materi.
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Tabanan I Wayan Muder, mengatakan memang dari 26 materi yang diberikan Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten Tabanan absen sebanyak empat materi. Keempat materi dimaksud adalah film dokumenter, gambelan klasik, karya tulis, dan drama gong.
“Jadi kami tampil dan sudah siap dalam PKB 2018 sebanyak 22 materi,” ujar Muder saat mengumpulkan para seniman dalam rapat pleno di ruang rapat bawah Kantor Bupati Tabanan, Kamis (24/5).
Dijelaskannya, sebanyak empat materi tidak diikuti bukan tidak penting atapun tidak ada seniman. Senimannya ada, namun karena anggaran terbatas. Sebab anggaran lebih digunakan pada materi yang bergengsi dan materi yang dilombakan, supaya Tabanan bisa menampilkan yang terbaik.
Misalnya baleganjur, gong kebyar, penampilan harus bagus. Selanjutnya penampilan pawai yang memiliki piranti cukup banyak harus dipersiapkan.
“Jadi anggaran kami prioritaskan pada materi yang bergengsi. Misalnya gong kebyar, dulu per sekaa dianggarkan Rp 210 juta, sekarang Rp 300 juta. Kalau idealnya itu Rp 400 juta per sekaa,” ungkap Muder.
Muder mengakui persiapan dalam PKB mendatang untuk duta Tabanan sudah siap 95 persen. Materi yang akan dikirimkan sudah disiapkan sejak awal 2018 lalu. Pun pembinaan setiap saat sudah dilakukan oleh Pemkab Tabanan. Termasuk monitoring dari Pemprov Bali.
Dijelaskannya, sebelum nanti dipentaskan di provinsi, PKB Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan pada 3 – 5 Juni 2018 mendatang. Beberapa materi PKB dipentaskan terpusat di Garuda Wisnu Serasi (GWS). Termasuk di areal Taman Kota akan diadakan berbagai macam pameran. Mulai dari seni lukis, kuliner, dan kegiatan yang menyangkut tentang seni budaya.
“Ini bertujuan agar masyarakat mengetahui materi yang akan dikirim dalam PKB di provinsi. Sekaligus langkah untuk memantapkan para seniman pentas,” tegasnya.Muder mengakui pada PKB 2018 dengan tema ‘Teja Dharmaning Kahuripan’ yang memiliki arti api sebagai spirit penciptaan, ini sekitar 1.000 seniman dilibatkan untuk mewakili Tabanan. Bahkan pada pawai nanti yang juga menampilkan Tari Leko, salah satu tari yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, melibatkan sekitar 300-an seniman. “Intinya seniman di Tabanan dalam partisipasi PKB sangat antusias. Semua mau bergerak,” tutur Muder.
Acara rapat pleno tersebut dipimpin oleh Asisten I Pemkab Tabanan I Wayan Yatnadi. Dirinya berpesan para seniman membangun rasa kebersamaan dengan tim yang terlibat. Dan juga berpesan untuk terus lakukan koordinasi, sehingga PKB yang berlangsung di kabupaten dan provinsi berjalan dengan baik dan sukes. “Terutama dalam pentas, kita semua harus perhatikan keamanan dan kebersihan dalam penyelenggaraan,” pesan Yatnadi. *d
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke–40 akan dibuka pada 23 Juni 2018 mendatang. Persiapan Pemkab Tabanan untuk PKB sudah mencapai 95 persen, melibatkan 1.000 seniman. Jumlah anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 1,9 miliar. Namun sayang dari 26 materi yang ada, Tabanan absen 4 materi.
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Tabanan I Wayan Muder, mengatakan memang dari 26 materi yang diberikan Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten Tabanan absen sebanyak empat materi. Keempat materi dimaksud adalah film dokumenter, gambelan klasik, karya tulis, dan drama gong.
“Jadi kami tampil dan sudah siap dalam PKB 2018 sebanyak 22 materi,” ujar Muder saat mengumpulkan para seniman dalam rapat pleno di ruang rapat bawah Kantor Bupati Tabanan, Kamis (24/5).
Dijelaskannya, sebanyak empat materi tidak diikuti bukan tidak penting atapun tidak ada seniman. Senimannya ada, namun karena anggaran terbatas. Sebab anggaran lebih digunakan pada materi yang bergengsi dan materi yang dilombakan, supaya Tabanan bisa menampilkan yang terbaik.
Misalnya baleganjur, gong kebyar, penampilan harus bagus. Selanjutnya penampilan pawai yang memiliki piranti cukup banyak harus dipersiapkan.
“Jadi anggaran kami prioritaskan pada materi yang bergengsi. Misalnya gong kebyar, dulu per sekaa dianggarkan Rp 210 juta, sekarang Rp 300 juta. Kalau idealnya itu Rp 400 juta per sekaa,” ungkap Muder.
Muder mengakui persiapan dalam PKB mendatang untuk duta Tabanan sudah siap 95 persen. Materi yang akan dikirimkan sudah disiapkan sejak awal 2018 lalu. Pun pembinaan setiap saat sudah dilakukan oleh Pemkab Tabanan. Termasuk monitoring dari Pemprov Bali.
Dijelaskannya, sebelum nanti dipentaskan di provinsi, PKB Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan pada 3 – 5 Juni 2018 mendatang. Beberapa materi PKB dipentaskan terpusat di Garuda Wisnu Serasi (GWS). Termasuk di areal Taman Kota akan diadakan berbagai macam pameran. Mulai dari seni lukis, kuliner, dan kegiatan yang menyangkut tentang seni budaya.
“Ini bertujuan agar masyarakat mengetahui materi yang akan dikirim dalam PKB di provinsi. Sekaligus langkah untuk memantapkan para seniman pentas,” tegasnya.Muder mengakui pada PKB 2018 dengan tema ‘Teja Dharmaning Kahuripan’ yang memiliki arti api sebagai spirit penciptaan, ini sekitar 1.000 seniman dilibatkan untuk mewakili Tabanan. Bahkan pada pawai nanti yang juga menampilkan Tari Leko, salah satu tari yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, melibatkan sekitar 300-an seniman. “Intinya seniman di Tabanan dalam partisipasi PKB sangat antusias. Semua mau bergerak,” tutur Muder.
Acara rapat pleno tersebut dipimpin oleh Asisten I Pemkab Tabanan I Wayan Yatnadi. Dirinya berpesan para seniman membangun rasa kebersamaan dengan tim yang terlibat. Dan juga berpesan untuk terus lakukan koordinasi, sehingga PKB yang berlangsung di kabupaten dan provinsi berjalan dengan baik dan sukes. “Terutama dalam pentas, kita semua harus perhatikan keamanan dan kebersihan dalam penyelenggaraan,” pesan Yatnadi. *d
1
Komentar