Kepsek SMKN 2 Singaraja Promosi Doktor Angkat Minimnya Serapan Lulusan SMK
Nyoman Sudimahayasa, 45, menjalani ujian promosi doktor di Fakultas Pasca Undsiksha Singaraja, Kamis (24/5) siang kemarin setelah empat tahun masa studi.
SINGARAJA, NusaBali
Kasek SMK pertama di Buleleng yang segera mendapatkan gelar doktornya mengangkat permasalahan rendahnya serapan tenaga SMK. Dalam pemaparan hasil penelitiannya di hadapan tujuh penguji profesional di Undiksha, Sudi yang mengambil program manajemen pendidikan ini, menjelaskan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali lebih banyak ditunjukkan oleh tamatan SMK, yakni sebanyak 3,11 persen dibandingkan tamatan SMA yang hanya 2,68 persen dari total jumlah lulusan puluhan ribu.
Padahal dilihat dari program pemerintah, pengembangan sekolah SMK diprioritaskan dengan porsi 70 berbanding 30 untuk SMA. Misi dari SMK yang mencetak lulusan siap kerja pun terbantahkan dengan kenyataan tersebut. “Dengan angka dan data ini kemudian timbul pertanyaan ini ada apa, salahnya dimana, saya sebagai guru dan kepala sekolah di SMK terpanggil untuk mencari tahu,” ujar dia.
Kenyataan itu pun yang membuatnya kemudian melakukan penelitian terkait Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang berimplikasi pada keterampilan pengelolaan proses pembelajaran di kalangan guru produktif.
Dari hasil penelitiannya yang dilakukan di sembilan belas SMK se Bali dari 162 koresponden selama satu setengah tahun akhirnya mendapatkan jawaban dari masalah yang ada. Fakta serapan tenaga SMK yang masih sangat rendah menurut Sudi didominasi oleh knowlegde management, kematangan psikologis dan juga komitmen. Menurutnya tiga faktor tersebut sangat berpengaruh besar dalam pelaksanaan PKB selama ini.
Selain itu dari segi kwalitas SDM guru produktif selama ini dinilai masih sangat jarang melakukan peningkatan. Dari hasil penelitiannya pihaknya pun menawarkan solusi kepada guru produktif dan sekolah yang membidangi untuk segera melakukan inovasi dalam pengembangan SDM tanpa menunggu program pemerintah. Sepetri pelaksanaan worshop dan pelaksanaan Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP), baik untuk meningkatkan angka kredit dan inovasi lainnya.
Sementara itu ujian doktor yang dilaksanakan Undiksha kali ini adalah yang keenam dan ketujuh ini diikuti oleh dua orang mahasiswa dari program studi S3 Ilmu Pendidikan. Melalui ujian tersebut diharapkan kualitas perguruan tinggi negeri di Bumi Panji Sakti ini semakin meningkat, demikian untuk tenaga pendidiknya. Ujian Promosi Doktor juga diikuti oleh Drs I Ketut Darma MPd.
Sementara itu Direktur Program Pascasarjana Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra mengaku bangga dengan apa yang telah dicapai oleh kedua mahasiswanya tersebut. Dengan proses yang tidak terlalu lama, keduanya bisa menyelesaikan tugas dengan kualitas yang setara dengan nasional dan internasional. “Tuntutan kami disini mengikuti dengan kualifikasi KKNI level 9 diakui secara nasional dan internasional. Kalau sudah ujian disini berarti sudah memenuhi syarat,” ungkap dia. *k23
Padahal dilihat dari program pemerintah, pengembangan sekolah SMK diprioritaskan dengan porsi 70 berbanding 30 untuk SMA. Misi dari SMK yang mencetak lulusan siap kerja pun terbantahkan dengan kenyataan tersebut. “Dengan angka dan data ini kemudian timbul pertanyaan ini ada apa, salahnya dimana, saya sebagai guru dan kepala sekolah di SMK terpanggil untuk mencari tahu,” ujar dia.
Kenyataan itu pun yang membuatnya kemudian melakukan penelitian terkait Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang berimplikasi pada keterampilan pengelolaan proses pembelajaran di kalangan guru produktif.
Dari hasil penelitiannya yang dilakukan di sembilan belas SMK se Bali dari 162 koresponden selama satu setengah tahun akhirnya mendapatkan jawaban dari masalah yang ada. Fakta serapan tenaga SMK yang masih sangat rendah menurut Sudi didominasi oleh knowlegde management, kematangan psikologis dan juga komitmen. Menurutnya tiga faktor tersebut sangat berpengaruh besar dalam pelaksanaan PKB selama ini.
Selain itu dari segi kwalitas SDM guru produktif selama ini dinilai masih sangat jarang melakukan peningkatan. Dari hasil penelitiannya pihaknya pun menawarkan solusi kepada guru produktif dan sekolah yang membidangi untuk segera melakukan inovasi dalam pengembangan SDM tanpa menunggu program pemerintah. Sepetri pelaksanaan worshop dan pelaksanaan Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP), baik untuk meningkatkan angka kredit dan inovasi lainnya.
Sementara itu ujian doktor yang dilaksanakan Undiksha kali ini adalah yang keenam dan ketujuh ini diikuti oleh dua orang mahasiswa dari program studi S3 Ilmu Pendidikan. Melalui ujian tersebut diharapkan kualitas perguruan tinggi negeri di Bumi Panji Sakti ini semakin meningkat, demikian untuk tenaga pendidiknya. Ujian Promosi Doktor juga diikuti oleh Drs I Ketut Darma MPd.
Sementara itu Direktur Program Pascasarjana Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra mengaku bangga dengan apa yang telah dicapai oleh kedua mahasiswanya tersebut. Dengan proses yang tidak terlalu lama, keduanya bisa menyelesaikan tugas dengan kualitas yang setara dengan nasional dan internasional. “Tuntutan kami disini mengikuti dengan kualifikasi KKNI level 9 diakui secara nasional dan internasional. Kalau sudah ujian disini berarti sudah memenuhi syarat,” ungkap dia. *k23
Komentar